keseharianku

71 9 0
                                    

Maaf kurang menarik

Seyra pov.

Hari ini, adalah semester ajaran baru. Well aku memang sudah kelas 11, semeser genap. Dan berati ini hari dimana aku kembali sekolah setelah peristiwa itu.

Aku memang sudah tidak terlalut dalam kesedihan. Tetapi kata sedih selalu ada dan tak pernah hilang. Saking asik nya aku dengan fikiranku ,tanpa kusadari aku sudah berada di depan kelasku. Dengan sekuat tenaga aku memasuki kelas. Lalu saat aku menginjakan kakiku satu langkah aku di kejutkan dengan sebuah suara.

"SEYRA ANASTASYA BARCLAY apa kau baik baik saja. Maafkan aku aku tak bisa menemanimu disaat kau dalam masa sulit,kau kan tahu aku ada urusaan keluarga di Amerika,jadi aku tak bisa menemanimu .Apa kau memaafkanku?" Ujar chelly

"Tentu saja chell aku tak mempermasalahkan itu. Karna keluarga tetap menjadi perioritas no satu."

"Terimakasih sey kau baik sekali dan aku turut bersedih"

Aku hanya membalas dengan senyuman. Dan jika kalian ingin tahu Chalistha Chelly Watston adalah sahabat terbaiku kami sudah bersahabat sejak kelas 2 SMP

(Bell masuk pun berbunyi dan kegiatan dilakukan seperti biasa hingga bell pulang pun berbunyi.)

Bell memang sudah berbunyi sedari tadi. Hingga di seluruh penjuru sekolah sudah tidak ada lagi siswa atau siswi yang masih berada di sekolah, bahkan Celly pun sudah pulang . Salahkan Mr Sarah yang mewajibkan diriku mengikuti ulangan susulan karna waktu itu aku tidak mengikuti pelajaranya.

Dan sampai dirumah aku hanya melihat rumah penuh dengan bekas bekas makanan  berserakan dilantai dan astaga ada pakaian seorang pria, setahu ku paman tidak sejorok ini,samar samar aku mendengar suara suara dari arah kamar kedua orangtuaku aku mendekati asal suara tersebut dan melihat dicelah celah pintu dan yang aku lihat adalah bibi dan pegawai kepercayaan ayahku sedang melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang yang bukan sepasang suami istri. Mungkin bibi merasa seperti ada yang mengawasinya diapun menoleh kearah pintu dan terkejut tetapi dengan seketika dia merubah ekspresinya menjadi datar. Lalu dia mendekat kearahku dengan senyum palsunya dan berkata.

"Seyra apa kau baik baik saja?apa kau butuh sesuatu? dan apakah kau mau melupakanlah masalah yang tadi , kau tidak akan mempersalahkannya bukan?" ujar bibiku,dengan senyum palsunya.

Aku hanya tertegun melihat kelakuan mereka dan aku membalas tatapan mereka dengan tatapan merendahkan.

"Tentu saja bibi aku akan menutup mulutku tetapi sebelum itu, aku akan melaporkannya kepada paman".ujarku dengan senyuman yang masih menghiasi wajahku.

Tetapi beberapa detik kemudian bibi dan pegawai kepercayaan kedua orang tuaku tertawa dengan puas.

"Ohh seyraku sayang,apa kau belum melihat kamarmu. Bibi sudah menyiapkan kejutan untukmu,lihatlah kau akan menyuukainya"ujar bibiku.

Dan tanpa aba aba aku pun berlari menuju kamarku di lantai dua. Saat aku membuka pintu kamarku aku terkejut dan menangis dalam diam disana terdapat pamanku dalam keadaan terikat dikasurku dengan kedua tangan dan kakinya di borgol sehingga membentuk huruf X dalam keadaan mengenaskan. Lantas aku langsung mencari dokumen tentang hak warisku dan tanpaku sadari bibiku sudah ada di belakan tubuhku. Aku menolehkan kepalaku dan diapun berkata.

"Kau mencari ini seyra"ujar bibiku sambil menunjuk dokumen hak waris.

"Apa yang kau lakukan berikan padaku pembunuh.kau tidak berhak mengambil harta tersebut. Itu adalah hasil jeri payah kedua orang tuaku.

"Persetanan dengan jeri payah , yang aku butuhkan hanya keadilan yang selama ini direbut oleh keluargamu .dan kau benar aku memang pembunuh kedua orang tua mu dan pamanmu"ujarnya dengan senyum kemenangan.

"Apa maksudmu"ujarku dengan terbata bata.

"Kau tidak perlu tau apa apa bocah. Dan enyahlah dari sini aku bosan melihat wajahmu"ujarnya

"Tanpa kau suruh pun aku akan pergi dari sini pembunuh!. Dan ingat aku akan melaporkanmu pada polis"ujarku sambil membawa barang barangku dan pergi meninggalkan rumah tersebut

"Kau tidak bisa melaporkannya pada polisi karna kau tidak ada bukti apa pun bocah"ujarnya dengan setengah berteriak

Dan disinilah aku menunggu bus yang akan lewat entahlah aku akan kemana dengan uang seadanya tapi mungkin aku akan menginap sementara dirumah chelly. Tetapi entah perasaanku saja atau memang benar seperti ada yang mengawasiku entah dimana itu, hingga sesuatu memukul tengkukku hingga membuat kesadaraanku hilang

Dan yang terakhir aku lihat adalah seorang pria yang datang mendekatiku...

Tbc...

you're my mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang