Chapter 1

4.6K 189 2
                                    

SALON

Kesal sungguh mendengar ajakan sang ibu. Kenapa sih dia tidak pergi sendiri saja. Memangnya ke salon harus bersama anaknya apa. Aku benci hari minggu. Bagiku hari itu adalah hari penyiksaan . Aku tidak akan bisa lepas dari kedua orangtua ku. Ibuku akan terus merongrong dan merajukku sampai aku mengiyakan ajakan nya.

"Tidak akan lama eomma janji. kita akan melakukan manicure padicure, itu saja"

Oh my god . Perawatan kuku itu membutuhkan kesabaran ekstra bagi ku.

"arghhh! eomma sekali ini saja . Biarkan minji di rumah. "

Aku memohon padanya berharap ibuku mengabulkan permintaan ku.

"Cepat ! atau eomma akan menyeretmu masuk ke dalam mobil. "

Tetap saja ibu memaksaku, dan tidak bisa aku melawannya lagi. Atau dia akan mengeluarkan jurus terakhirnya. yup! hukuman. Aku akan menerima hukuman darinya. Dan para pembantu akan merasa tidak enak denganku karena telah diliburkan secara paksa oleh ibuku. Karena akulah yang akan mengerjakan semua tugas mereka.

Ku seret kakiku menuju mobil dimana pak supir telah membukakan pintunya untuku dan ibu.

"Oh ya Minji ! Nanti malam appa ada acara makan malam. Pastikan kau dandan secantik mungkin. karena pak presdir yang mengadakan acara itu. Dan dia akan hadir juga bersama anak semata wayangnya"

Siapa peduli. Anaknyalah, cucunyalah, memangnya apa hubunganya denganku?.
Ayahku ini hobi sekali mengajakku makan malam. Dimana yang akan hadir adalah orang-orang penting atau yang memiliki jabatan yang cukup tinggi.

"Daeee"

Aku mengiyakan begitu saja. Karena hasilnya akan sama saja. Ayahku jauh lebih sadis ketimbang ibuku. Bahkan dia bisa membuatku tinggal di rumah reyot dimana itu banyak sekali hewan yang aku benci.

*
Seperti apa yang aku pikiran. Ini sangat menguras kesabaran ku.

"Terserah kau saja,yang terpenting buatlah ini berakhir secepat mungkin. Mengerti! "

Kataku kepada pegawai salon yang sedang melayani ku. Dia menurut, tanpa banyak bicara dia menyelesaikan tugasnya . Dia melakukannya dengan cepat dan hasilnya? Lumayan bagus aku menyukainya. Yes aku bisa santai sejenak. Aku akan jalan-jalan sebentar sambil menunggu ibu selesai.Baru saja aku berjalan menuju pintu keluar-

"Kau mau kemana? Sepertinya kau harus merapikan rambutmu yang mulai tidak beraturan itu. "

Ibuku berteriak menahanku, memaksaku kembali kedalam.

"Arghh " erangku sambil memutar bola mataku. Aku benci ibuku yang selalu tidak menepati janjinya jika bersangkutan dengan salon dan juga shopping.

MARRIED FOR FREE! BUT???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang