Prolog

711 51 42
                                    

Brasil pada Bulan Agustus 2019.

Kebakaran yang terjadi di Hutan Hujan Amazon telah membakar sekitar 85% dari total keseluruhan wilayahnya. Efek yang diterima dari musibah ini bahkan sedikit mempengaruhi curah hujan di Amerika selama beberapa tahun.

Sejauh ini, Norwegia dan Jerman adalah negara yang diketahui sebagai penyuntik dana terbesar untuk memadamkan api. Namun, media internasional masih belum merilis perkembangan terbaru tentang kejadian ini.

Setidaknya seperti itulah informasi resmi yang dirilis kepada publik mengenai musibah yang menimpa Amazon. Tentu saja, rakyat tidak memiliki kecurigaan apa pun mengenai informasi yang beredar di internet sampai sekarang. Padahal, semua itu hanyalah alasan yang disepakati bersama oleh para petinggi yang mewakili negara-negara besar di dunia untuk menutupi fakta yang ada.

Sekitar satu bulan yang lalu, Hutan Amazon masih terlihat indah seperti biasanya. Suara khas dari serangga dan pemandangan pepohonan lebat yang menghalangi sinar bulan membuat area di sekitarnya menjadi gelap. Namun, sekumpulan tentara berseragam hitam yang membawa senjata laras panjang asing di kedua tangan tidak merasa bahwa keadaan alam di sekitar mereka adalah gangguan. Orang-orang itu seperti sudah terlatih untuk menghadapi medan seperti ini.

Masing-masing dilengkapi dengan sebuah night vision goggles tercanggih yang disebut sebagai senvg. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat dalam medan yang minim cahaya.

"Artemia Squad reporting to the Chaser's MCC. Repeat. Artemia Squad reporting to the Chaser's MCC."

Salah satu dari sekumpulan tentara berseragam hitam tersebut berbicara dari dalam masker gas yang dia kenakan. Properti itu terhubung langsung dengan alat komunikasi dan dapat didengar oleh semua anggota squad termasuk orang-orang yang ada di markas cabang Brasil. Tampaknya dia adalah komandan dari peleton yang ada di sana.

[This is Chaser's MCC, perfect audio clarity, delay 0.2 seconds.]

Tidak butuh waktu lama sampai suara jernih terdengar begitu jelas di telinganya. Tampaknya Pusat Kendali Misi Cabang Brasil tidak mengalami masalah dengan transmisi komunikasi. Jadi, tentara itu melanjutkan laporannya mengenai status mereka saat ini.

"Artemis reporting to the Chaser. We are on the red spot, asking for approval to start the operation."

Seseorang yang menyebutkan dirinya sebagai Artemis mengepalkan tangan kanannya seraya mengangkatnya ke atas sebagai isyarat. Melihatnya melakukan itu, para tentara di sekitarnya berhenti bergerak seraya sedikit menunduk untuk menyembunyikan diri di antara semak-semak.

[Target position is confirmed. Threat level: SS class. The order: 'Execute the first-step extermination procedure'.]

Pusat Kendali Misi Cabang Brasil menjelaskan informasi mengenai misi yang harus mereka jalankan. Tidak ada sedikit pun kata yang terbuang percuma. Mereka berkomunikasi dengan sangat efisien untuk memperpendek durasi waktu komunikasi.

"Repeat. Target position is confirmed. Threat level: SS class. The order is: 'Execute the first-step extermination procedure'."

Artemis mengulangi perkataan yang dia dengar. Orang itu melakukannya dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam pertukaran informasi. Mereka terbiasa melakukannya guna menghindari kesalahan dalam perintah yang akan dilaksanakan.

[Confirmation accepted. Carry out as planned!]

Setelah yakin bahwa komunikasi mereka tidak memiliki kekeliruan, pihak dari luar segera memberikan perintah pada Artemia Squad untuk mengeksekusi perintah.

"Roger that! The 416th Mjölnir Operation, now start!"

Artemis kembali mengangkat tangannya, kali ini dia mengisyaratkan untuk membagi orang-orang ke dalam tiga kelompok yang berbeda untuk menyergap. Masing-masing dengan sigap menempati formasi yang telah diperintahkan seraya mengatur senjata mereka pada mode terkuat.

False GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang