I Really Hate and Love You - Love

2.8K 234 30
                                    

Warning!!
Story ini aku tulis cuma iseng doang. Jangan berharap jalan ceritanya bagus ya, soalnya lagi-lagi aku bawa story dengan jalan cerita yang mainstream dan mungkin mudah di tebak. Tak apalah, namanya juga iseng.
Story ini cuma threeshoot, jadi jangan heran kalo jalan ceritanya cepet banget.

Seorang lelaki dengan angkuh keluar dari bandara. Ia menjadi sorotan orang - orang yang berlalu lalang di bandara tersebut. Banyak orang terutama kaum hawa yang takjub melihat ketampanan lelaki tersebut. Dengan setelan jas hitam serta kacamata yang mempertampan tampilannya, lelaki tersebut segera memasuki BMW hitam jemputannya tanpa menghiraukan tatapan memuja yang dilayangkan kepadanya.

"Bagaimana perjalanan Tuan Al?" tanya seseorang yang tengah duduk di samping bangku pengemudi mengawali percakapan.

"Membosankan. Setelah semuanya selesai aku akan segera kembali ke Amerika" jawab pemuda yang tak lain adalah Al Ghazali Kohler. Putra tunggal seorang pengusaha sukses di Indonesia, Tristan Abimana Kohler.

"Pemakaman sudah selesai dilaksanakan. Maaf karena tidak menunggu Tuan sampai terlebih dahulu karena Tuan Tristan yang meminta untuk segera di makamkan tanpa menunggu siapapun" ucap lelaki yang merupakan asisten kepercayaan keluarga Abimana Kohler tersebut.

"Apa ayah mengatakan sesuatu sebelum meninggal?" tanya Al pada Frans, asisten keluarganya tersebut.

"Semua pesan terakhir almarhum sudah di tulis di surat wasiat yang akan dibacakan setelah Tuan Al sampai" jawab Frans kembali.

Suasana kembali hening karena Al tidak menanggapi perkataan Frans lagi. Ia memandang keluar jendela sambil pikirannya melayang.

Selama beberapa tahun ini Al memang tinggal di Amerika meninggalkan ayahnya di Indonesia. Al tinggal di Amerika untuk mengembangkan bisnis keluarganya. Sedangkan ibunya sudah meninggal sejak Al masih kelas 1 SD. Selama ini Al hanya di rawat oleh ayahnya dan sesekali tante Ambar-adik kandung ibunya juga ikut merawatnya. Al begitu dekat dengan ayahnya, meskipun terkadang sering berdebat dan membangkang perkataan ayahnya.

Keluarga Al awalnya bukanlah merupakan keluarga yang berada, ayahnya hanya seorang pegawai bank biasa, namun saat Al menginjak kelas 4 SD ayahnya mulai merintis bisnis properti dan sukses hingga kini. Karena melihat kerja keras ayahnya itulah, Al menjadi seseorang yang ambisius dengan apa yang dia ingin dapatkan.

Saat mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal, Al sangat terpukul, namun dia berusaha tegar menutupi kerapuhannya karena selalu ingat pesan ayahnya untuk selalu tegar menghadapi apapun.

Saat tiba di rumahnya, Al telah disambut oleh tante Ambar dan juga Citra-sahabat Al sejak SMA yang secara terang-terangan menaruh hati pada Al.

"Al aku sangat merindukanmu" Citra berlari saat melihat Al dan langsung memeluknya. Al membalas pelukan tersebut dan kemudian berganti memeluk tante Ambar.

Beberapa saat kemudian asisten serta kuasa hukum keluarga Al telah datang untuk membacakan surat wasiat yang telah ditulis oleh Tristan, ayah Al.

Saat pembacaan surat wasiat tersebut, Al dan juga tante Ambar terlihat sangat shock. Al tidak percaya dengan isi dari surat wasiat tersebut,  yang menyebutkan bahwa ayahnya membagi 50% hartanya untuk seseorang yang tidak dikenalnya, sedangkan Al hanya mendapatkan 45% saja, 5% sisanya diserahkan kepada Frans selaku asisten kepercayaan keluarganya.

Ambar yang tidak mendapatkan apa-apa pun marah. Selama ini Ambar selalu berusaha mengejar Tristan agar mau menikahinya, dia juga rela merawat Al dan hingga kini dia tidak menikah demi mendapat perhatian dari Tristan, namun hingga Tristan meninggal pun Ambar sama sekali tak diliriknya.

I Really Hate And Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang