1. First Kiss

1.8K 123 13
                                    

Meher Tasyania Collins

Nama yang indah bukan? Tapi kehidupan nya tak seindah nama nya

Bagaimana tidak, Tuhan sangat tidak adil kepadanya. Meher hanya minta Keval menerima cintanya, hanya itu saja!

Seperti saat ini, Meher tak henti-hentinya menghapus air matanya dengan kasar menggunakan punggung tangannya. Duduk di atas rumput hijau yang ada di taman sambil meraung-raung seperti anak kecil, menumpahkan segala isi hatinya dan mengeluarkan segala kekesalannya

"Kenapa lo gak pernah nerima cinta gue Val!!" teriak Meher sekeras mungkin

Tak perduli dengan mereka yang menatap Meher tajam, dan ia juga tak perduli dengan mereka yang jelas-jelas mengatai Meher tidak waras. Karna yang terpenting adalah mengeluarkan segala isi hati nya dengan cara menangis sekeras mungkin

Meher menenggelamkan kepala kedalam lututnya untuk menenangkan pikiran nya sejenak, bahkan Es Cream rasa Strawberry yang Meher pegang dari tadi sudah mulai meleleh

Ini bukan pertama kalinya Meher menangis gara-gara seseorang bernama Keval, huh! Seharusnya Meher sudah tau resiko nya mencintai seorang Keval Vora.

Bahkan otak Meher selalu berteriak untuk menyerah saja, tapi hati nya menolak! Karna Meher yakin bahwa Keval bakalan ngebuka hati untuk dirinya. Semoga saja...

Setelah merasa sudah tenang mekipun masih sesegukan, Meher menatap arloji yang melingkar di tangannya yang menunjukkan pukul 5 sore, ia bergegas untuk berdiri sambil mengelap ingusnya menggunkan punggung tangannya

Selama berjalan, Meher terus menunduk sambil menggerutu tidak jelas dan tiba-tiba ia menghantam sesuatu yang keras dan...

"Momyyy!!! Ice Cream Meher jatuh tak berdaya di bawah sana" Teriak Meher dalam hati

Terkutuk lah orang yang menabraknya tadi, bahkan Es Cream itu belum sempat ia cicipi

1 detik...

Meher menangis meraung-raung bak anak kecil yang di tinggal pergi oleh ibunya, bahkan orang-orang di sekitarnya terus menatapnya tajam

"so..sorry! gue gak sengaja, cup cup cup adik kecil" ucap cowok yang ada di hadapannya

Meher mendongak, melihat siapa yang sudah menabraknya sampai es krim nya jatuh

Dengan mata yang memerah karna menangis, Meher menatap cowok di hadapannya dengan tajam
"apa lo bilang? Adik kecil? Gue udah gede, huaaahh momy"

Dan Meher pun menangis kembali

Pria itu semakin panik sambil berusaha menenangkan Meher "ehh jangan nangis dong, gak enak diliatin orang-orang, nanti dikiranya gue ngapa-ngapain lo lagi"

"Momyyyy!!" Teriak Meher sekencang mungkin sambil sesegukan

Cowok itu semakin panik sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal "jangan nangis ya adik kecil" ucap pria itu sambil menepuk-nepuk pundak Meher

"huaaaaaahh momyyyyy" tangisan Meher semakin kencang, bahkan tukang ojek yang lewat saja sampai berhenti sejenak untuk sekedar melihat Meher menangis

"shuuuut!! Diem bisa gak sih? Cuma ice cream jatoh doang lo nangis? Bocah banget lu" bentak cowok itu

"huaaaaa momyyy!! Hiks hiks"

Cowok itu menjambak rambutnya frustasi karna sedari tadi Meher tidak berhenti menangis "gue bilang diem, liat tuh! orang-orang liatin kita"

"Mommy!!!!!!!!!"

Dengan geram, cowok itu menarik tangan Meher menuju tempat lain. Agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian di taman itu

BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang