This is Us.

606 70 27
                                    

Baiklah, dari mana aku mulai cerita ini? Hm, begini saja. Saat ini, matahari sedang tinggi-tingginya di suatu kota metropolitan bernama Seoul disaat semua orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing termasuk salah satu pemuda ini.

"YAKK!!"

"Hei minggir aku disini!"

"YAKK!!"

Oke, disana, seorang pria yang matanya bulat dengan dua gigi depan yang dominan tampak berteriak-teriak karena terhimpit-himpit oleh para kerumunan manusia. Ia bernama Doyoung, Kim Doyoung. Saat ini, ia tengah antri untuk selembar tiket konser-

"EXO HYUNGDEUL AKU AKAN BERTAHAN"

Nah, dia sudah menyebutkannya lebih dahulu.

Perlu kalian ketahui, Doyoung adalah seorang fanboy EXO GARIS KERAS. Tandai itu. Kamarnya penuh dengan poster member EXO, lemari bukunya dipenuhi album dan majalah-majalah yang dimodeli oleh boygroup tersebut. Semua gadget, mulai dari ponsel, labtob, komputer, tablet semua penuh akan EXO. Namun, semua berubah semenjak Ibu Doyoung menyerang. Poster dirobek, majalah dibakar, album dijual, semua file dihapus. Membuat Doyoung menangis sepanjang hari tanpa henti.

Namun, setelah semua itu, Doyoung tidak menyerah. Ia tetap menyimpan semua hal berbau EXO namun dalam bentuk digital. Oleh sebab itu, ia masih betah berdiri disini. Mengantri berjam-jam agar bisa bertemu biasnya.

Selamat berjuang Doyoung!!!

...

PRANG!!!

Matahari baru saja naik ke peraduan. Menyebarkan kehangatannya ke seluruh penjuru bumi. Dengan tenang dan hangat membe-

"YUTAA!!!"

Aku bahkan belum selesai.

Seorang wanita paruh baya baru saja berteriak ketika melihat jendela dapurnya pecah(lagi).

"Ya ibu?" seorang remaja laki-laki muncul dengan wajah pucat pasinya.

Wanita itu-sang ibu-dengan pelan menunjuk sebuah bola sepak yang menjadi penyebab dari pecahnya kaca jendela.

Remaja tersebut, menelan paksa ludahnya melihat aura disekitar Ibunya tampak menghitam.

"I-itu..." ia tergagap.

"Cepat ambil bola itu sebelum ku jadikan ia sebagai menu sarapan untuk mu, Yuta."

Ia-Yuta-merinding seketika membayangkan bola kesayangannya jadi lauk sup. Maka dari itu, Yuta dengan cepat berlari meraih bola dan keluar dari dapur.

Ngomong-ngomong, ia memiliki nama panjang Nakamoto Yuta. Baru saja lulus dari salah satu SMA terkenal di kota Tokyo dan sedang dalam masa menganggur untuk menyiapkan diri ikut seleksi perguruan tinggi. Ia berencana masuk ke Universitas Tokyo.

Untuk informasi saja, ini sudah ketiga kalinya dalam tiga minggu ini Yuta memecahkan kaca jendela yang sama dengan bola yang sama di waktu yang sama. Huft.

....

"Hoamhh~"

Seorang gadis cantik baru saja terjaga dari mimpi indahnya semalam. Ia mengusap mata dengan lucu lalu berjalan mendekati jendela untuk dibuka.

"Huahh~" gadis itu menghela nafas setelah menghirup udara pagi yang begitu segar. Memejamkan mata saat merasakan betapa hangatnya sinar matahari pagi.

"Benar-benar pagi yang te-"

DUGH DUGH!!!

"-nang." Gadis itu menekuk wajahnya setekuk(?) mungkin saat mendengar beat lagu hip hop yang terdengar begitu jelas dan keras dari kamar sebelah. Ia menatap tajam dinding yang memisahkan kamarnya dengan ruang itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

de PARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang