Truth (1)

1.5K 110 4
                                    

Hari Senin sore, setelah menyelesaikan kegiatan sekolah, seharian berusaha merelakan tentang pembagian kelas yang sedikit tidak sesuai dengan harapannya, Jungkook hendak melenggang masuk ke rumah Jin yang bernuansa cokelat muda. Langkah kakinya terhenti ketika ada suara dari arah gudang. Jungkook melongokkan kepalanya ke sumber suara. "Jin-Hyung?"

Tidak ada tanggapan, yang ada hanyalah suara kardus yang tergeret entah kemana.

"Hyuuuuunggggg..." ucap Jungkook, kali ini dengan suara yang lebih keras.

Suara kardus yang terseret itu sekilas terhenti. "Ya Jungkook?"

Jungkook menghela nafas, akhirnya yang ia panggil memberikan responnya. Tanpa ragu, Jungkook melangkahkan kaki menuju ke gudang.

Berantakan dan penuh buku-buku usang.

Itulah kesan Jungkook saat baru pertama kali menginjakkan kakinya di gudang ini. Jin yang terlihat memakai celana adidas selutut dan t-shirt putih, sedang memasukkan buku-buku usang tersebut ke dalam kardus. "Soo Ni baru saja kusuruh pergi membeli beberapa camilan, kau tidak menemuinya di luar?" tanya Jin.

"Tidak, baik di sekolah maupun disini aku tidak bertemu dengannya."

Jin terkekeh. "Dan kau pasti membenci hal itu bukan?" Mendengar ucapan Jin barusan, Jungkook hanya memanyunkan bibirnya sambil mengarahkan pandangan ke sekeliling.

Ruangan ini terlalu bersih untuk disebut gudang. Debu dan sarang laba-laba sepertinya akan punah jika berada disini, Jungkook yakin tikus pun tidak akan betah berlama-lama. Tangan Jungkook terulur mengambil buku catatan yang menarik perhatiannya. Buku berwarna merah muda yang entah milik Jin atau Soo Ni. Keduanya memang memiliki ketertarikan terhadap warna tersebut.

'Soo Ni's Diary'

Jungkook memejamkan matanya erat-erat, mencoba menahan godaan untuk tidak membuka dan membaca isi diary tersebut. Bagaimanapun, itu adalah privasi milik Soo Ni dan Jungkook tidak memiliki hak unyuk membaca satu kata pun.

"Jeon Jungkook, walaupun kau penasaran setengah mati kau tidak boleh membuka ini," gumam Jungkook dengan suara yang tertahan. Setan yang berada di telinga kirinya membisikkan kata-kata rayuan untuk membuka isi diary tersebut, namun malaikat yang berada di telinga kanannya membisikkan kata-kata untuk melupakan diary itu dan membantu Jin.

Sudah terbayang jelas raut wajah Soo Ni jika mengetahui Jungkook membaca isi diarynya. Kata-kata makian yang biasa Soo Ni pakai akan terlontar begitu saja di hadapannya.

Jungkook penasaran. Sangat penasaran. Rasa penasaran seorang manusia memang tidak bisa ditahan bukan? Jungkook menghembuskan nafasnya, mau tak mau ia harus mengikuti hasratnya itu daripada nanti ia malah dibunuh dengan rasa penasarannya sendiri.

'I always knew that you were the one for me. You're the first thing that pops in my head.'
-6 Januari 2015

Tanpa sadar Jungkook sudah menahan nafas, ia sadar yang ditulis Soo Ni bukanlah dirinya. Masih terekam jelas di memorinya saat bertemu Soo Ni di awal musim panas. Sekitar bulan Juni. Perlahan tangan Jungkook udah terulur membalik halaman, kali ini rasa takutnya sudah dikalahkan oleh rasa ingin tahu.

' Hold his hand under the winter. Did you know how much I love him rite? Hehehehehe..'
-8 Januari 2015

'Baby all I want is you. In the middle of the night I've been thinking about you like.
Susah ternyata ngendaliin ekspresi waktu dia nyanyi ini HAHA.'
-10 Januari 2015

Jungkook terus konsentrasi membaca isi diary tersebut. Baru kali ini ia tahu Soo Ni ternyata tipikal gadis yang diam-diam memuji lelaki dibalik sikap acuhnya itu. Senyuman Jungkook memudar ketika melihat beberapa polaroid yang berada di tengah halaman. Tubuhnya seolah dihantam dengan batu kerikil secara bertubi-tubi.

 "Midnight date with him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Midnight date with him."

 "Akhirnya Chanyeol kalah main uno :))"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Akhirnya Chanyeol kalah main uno :))"

 "Akhirnya Chanyeol kalah main uno :))"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mine."

Chanyeol adalah senior terpopuler yang ada di sekolah. Jungkook masih tidak percaya kebenaran yang baru saja ia ketahui, nafasnya tercekat entah kenapa pasokan oksigen yang ada di ruangan ini terasa kurang baginya, penyesalan mulai muncul di hatinya. Andai saja tadi ia tidak membuka buku ini pasti perasaannya baik-baik saja. Hal yang mengganggunya saat ini adalah hubungan Chanyeol dan Soo Ni masih bisa dikatakan dekat.

Beberapa minggu yang lalu, Soo Ni bahkan pergi ke konser bersama Chanyeol dan Sehun. Entah kenapa mengingat hal itu membuat Jungkook pening, sekuat mungkin ia berusaha untuk menyingkirkan prasangka buruknya.

"Jungkook?"

Jungkook familiar dengan suara itu. Masih dengan pemikirannya yang kacau, Jungkook menoleh kearah pintu gudang.

Terlihat Soo Ni yang menenteng beberapa kantong plastik. "Itu buku diaryku bukan?"

"....."

......

Buat part ini dibuat twoshoot yaa :))
Vomment juseyoo 😂


Jungkook's Imagine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang