"Oy, mamat!" seru jimin dari balik gerbang sekolahnya. Yang dipanggil sudah kenal pemilik suara siapa itu. Dengan berlari kecil, jimin menghampiri temannya dan merangkul erat.
"Nama gue Matthew, abdul!" cerca matthew. Jimin mengerucutkan bibirnya sebal.
"Tuh lo aja manggil nama bapak gue, ga sopan mirnah!" balas jimin. Sudah 2020 masih saja meledek nama orang tua. Perbuatan tidak terpuji, jangan ditiru.
Matthew adalah kakak kelas jimin tahun ke tiga. Matthew tidak mau dipanggil bang. Ya terserah. Jimin juga tak ada niatan memanggilnya dengan hormat, karna matthew juga memanggilnya dengan nama bapaknya.
"Oh iya, si nayeon kemaren nanyain study tour buat tengah semester. Formulir kemaren udah dibagiin kan?" tanya matthew.
"Udah, nayeon ga masuk kemaren." jawab jimin. Memang benar di tengah semester sebelum UTS nanti akan diadakan study tour. Namanya saja study tour, disana pasti akan bermain juga.
Setelahnya, jimin berpisah dengan matthew dan masuk ke kelas masing masing. Sekarang baru jam 06.45, anak-anak kebanyakan datang di waktu mepet. Lihat saja, di dalam kelas baru ada 7 orang yang datang.
Jimin melangkah melewati 4 baris bangku paling kiri dan menaruh tas nya pada bangku barisan kelima. Ia mengeluarkan handphone dan headset dari dalam tas. Berniat melanjutkan tidurnya yang kurang nyenyak dikarenakan kesal sendiri.
Iya, jimin tak bisa tidur semalam. Sebenarnya tidak perlu dipikirkan, tapi semakin lama ia semakin kesal. Bagaimana bisa admin olshop membalas tengah malam? Apa tidak khawatir pelanggannya pada kabur?
Bukan urusan jimin, tapi sudah ada testimoni pelanggan yang kesal.
Kau hanya membesarkan masalah kecil saja jimin.
Dilihatnya lagi isi chat dengan akun olshop itu. Pagi pagi kepala sudah berapi. Masa bodo. Jimin memutar playlist untuk tidur lalu menelungkupkan kepalanya diatas meja.
•••
Pelajaran berlangsung dengan tenang dan damai. Sebenarnya kelas jimin adalah kelas unggulan. Jimin sendiri termasuk murid pintar diantara mereka, dari 23 siswa di kelasnya ia ranking 20. Lumayan kan? Di kelas unggulan, man!
Paling tidak, ia bukan ranking paling terakhir. Masuk kelas unggulan saja sudah bangga.
"Elo enak-enak an aja daritadi. Bantuin gue bikin rundown buat study tour! Dasar sekretaris osis ga guna." hardik jisoo tiba tiba. Buset, datang datang mulut sepedas bakso mercon. Jimin kan jadi kaget, dan tidak siaga. Alhasil sekarang jimin sedang memegangi dadanya yang berdetak tak karuan.
Bukan karena dia suka jisoo. Kaget woy!
"Jis, lo tau ga gue punya penyakit jantung?" tanya jimin.
"Jim lu kalo ngomong jan sekate kate. Kalo dikabulin tuhan, tar gue dibawa bawa sama malaikat buat jadi saksi." ucap jisoo.
Lalu mereka berdua seolah melupakan adegan barusan, dan mengerjakan rundown bersama. Mulai dari berangkat sampai kembali ke rumah masing masing.
"Lo kemaren keabisan jaket samaan sekelas ya?" tanya jisoo.
Iya, jimin beli jaket di olshop untuk study tour. Kemarin saat taehyung membagikan jaketnya, jimin sedang ke kantin. Lalu kurang satu, dan ternyata itu punya jimin. Uangnya sih dikembalikan. Tapi kan jadi bingung cari kemana. Mana dia tidak punya baju warna army.
Lalu dia menceritakan kekesalannya terhadap admin olshop nya pada jisoo.
"Ya cari aja toko lain. Di tokopede sama shopi kan banyak." sela jisoo.
"Tapi gue udah terlanjur order, tinggal bayar deh" kata jimin.
"Yaudah bayar, walaupun mbaknya cuek selama dia tetep ngirimin barang lo ga masalah kan." ucap jisoo.
Benar sih. Tapi sudah ketahuan slowresp, nanti packingnya lama lagi. Atau kemungkinan terburuk dia ditipu.Hah, apa tidak usah ikut study tour ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
OLSHOP • Pjm ft. Ksg [On Revision]
FanfictionAdmin olshop yang cuma bales tengah malem, slowresp, ga ramah, hampir mirip kaya tai lah.