Mingyu - Broken

6.2K 360 10
                                    

Aku sedang berada disalah satu acara fanservice Seventeen di Seoul. Aku duduk di bangku penonton. Dari sini aku melihat banyak sekali Carats yang senang bisa berbicara langsung, memegang tangannya, berpelukan, bahkan dicium tangannya oleh sang idola.

Kini giliranku untuk berbicara dengan mereka, dari Seungcheol sampai Dokyeom bisa ku lewati dengan mudah, bahkan tadi Jisoo mencium punggung tanganku. Betapa bahagianya hatiku. Aku tidak akan mencuci tanganku selamanya.

Sekarang saatnya aku berbicara dengan Mingyu. Laki-laki itu tersenyum ramah kepadaku. Aku hanya diam menatapnya, aku tak kuasa menahan sedihku. Setiap melihat matanya hatiku terasa perih sangat perih. Hingga akhirnya aku tak kuasa menahan sedihku dan berlari meninggalkan arena fanservice diadakan.

Flashback

"Kau ingin jalan-jalan kemana hari ini?" tanya pria jangkung disampingku.

"Hm. Tidak tau"

"Ayolah kita habiskan malam natal bersama, memangnya kau tidak rindu padaku?"

"Tidak"

"Aish. Kau ini"

Aku mendengar gerutu kecil dari mulutnya. Menggemaskan.

"Haha aku bercanda Gyu. Kita ke sungai Han saja"

"Kau tidak bosan?"

"Tidak"

"Mengapa?"

"Karna kau menemaniku"

"Aish sekarang kau pandai menggombal rupanya"

Setelah berjalan selama beberapa menit, kami sampai di sungai Han. Memang, aku sudah sering kesini namun aku tidak pernah merasa bosan, karna Mingyu selalu ada disampingku. Dia selalu menemaniku kemana pun aku pergi. Dia selalu disampingku, melindungiku.

Kami duduk dibawah rindangnya pohon, kami berdua hanya menatap kearah langit yang saat itu dipenuhi dengan bintang. Seolah menggambarkan hatiku yang senang karna bisa berada disamping pria-ku. Sesekali aku melirik kearah Mingyu, aku mendapati wajahnya sedang resah.

"Kau kenapa?" tanyaku.

Dia menoleh dan menatapku dalam-dalam. Tatapan matanya seperti menyiratkan banyak arti.

"Ada masalah?"

"Maafkan aku" ucapnya sambil mengalihkan kembali pandangannya kembali.

"Maaf"

"Jeongmal mianhae"

Dia tak henti-henti meminta maaf padaku, aku yang tidak mengerti dengan maksudnyapun hanya mengerutkan keningku dan menatapnya.

"Hubungan kita harus berakhir sampai sini saja"

Bagai ditusuk beribu-ribu samurai tajam, hatiku terasa sangat perih aku tak bisa berkata apa-apa, mulutku membisu, air mataku tergenang dikelopak mataku seolah-olah siap keluar kapan saja.

"Orang tuaku memintaku mengakhiri hubunganku denganmu. Dan... dan aku akan dijodohkan dengan wanita lain" ucapnya lirih.

"Aku tidak bisa menolak"

Kali ini bukan hanya samurai yang mengenai hatiku, tetapi hatiku yang terluka seakan akan dicelupkan kedalam larutan alkohol, perih sangat perih. Rasanya mataku sudah tidak sanggup lagi menahan air mata, air mata ini berhasil keluar dari tempatnya, dengan cepat aku menghapus air mataku.

"Baiklah kalau itu yang ingin kau katakan padaku. Aku hanya bisa memberimu selamat, semoga kau bahagia dengan wanita barumu nanti. Terima kasih. Ini adalah hadiah yang paling tak akan kulupakan dari semua hari ulang tahunku"

Dia menatap mataku tajam seolah tak percaya apa yang aku katakan. Ah, mungkin dia lupa hari ini juga hari ulang tahunku. Dia hendak memelukku, namun aku menghindar. Wajahnya berubah menjadi merasa sangat bersalah karna sudah mengatakan hal bodoh tadi. Tanpa sadar air mataku keluar lagi, aku menghapusnya kembali namun kali ini air mata ini tak henti-hentinya mengalir.

"Maaf, aku tak bermaksud membuatmu menangis"

"Bodoh. Mana ada perempuan yang tidak menangis saat kekasihnya memutuskan hubungan secara sepihak seperti ini, apalagi dihari spesialnya ia berharap dapat kencan sampai larut malam, lalu kekasihnya memberikan bunga, coklat, dan boneka sebagai hadiah. Tetapi kau memberikanku hadiah yang benar-benar tak akan pernah dilupakan dan akan terus membekas" ucapku sedikit berteriak dan suaraku terdengar bergetar karna tak kuasa lagi menahan emosi.

Wajahnya terlihat sangat menyesal.

"Kau bahkan lupa hari ulang tahunku" ucapku masih dengan suara bergetar menahan tangis.

"Jeognmal mianhae"

Ia hanya dapat mengucapkan kata maaf daritadi. Sungguh, aku muak mendengar ucapan maaf dari mulutnya.

Flashback end

Aku sudah berada di luar gedung acara fanservice diadakan. Aku duduk di bangku yang tersedia tak jauh dari tempatku berdiri untuk menenangkan diriku. Aku menatap langit dengan tatapan kosong, bahkan langit pun tampak terlihat kosong karna tak ada bintang yang menghiasi, seperti hatiku saat ini.

Tepat satu tahun sejak perpisahanku dengan kekasihku. Perlahan-lahan aku dapat melupakannya, walaupun hari ini aku bertemu kembali dengannya dan ia tersenyum kepadaku, seolah-olah tidak ada kejadian apapun. Sebegitu cepatkah ia melupakanku? Aku merasa seseorang duduk disebelahku sekarang. Namun, aku hiraukan, aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri. Udara musim dingin terasa lebih dingin saat ini.

"Selamat ulang tahun"

Aku menoleh kesumber suara. Kenapa laki-laki ini muncul disaat aku sudah melupakannya. Kenapa laki-laki selalu datang dan pergi sesuka hatinya, apakah dia tidak memikirkan hati wanita yang ia tinggalkan? Ketika sudah berhasil melupakan ia hadir kembali dengan wajah tanpa bersalah seolah-olah semuanya baik-baik saja.

"Kenapa kau keluar tadi? Kau masih membenciku?"

"Ya"

"Maafkan aku, saat itu aku memang bodoh, aku tidak dapat melawan perkataan orang tuaku, tapi satu hal yang harus kau tau, sampai sekarang perasaanku masih tetap sama untukmu aku masih mencintaimu bahkan sangat mencintaimu" jelasnya dengan nada bersalah.

"Omong kosong. Kalau kau mencintaiku, kau tidak akan memutuskan hubungan denganku semudah itu"

"Aku tau aku bodoh, brengsek, tapi berikan aku satu kesempatan lagi aku tak akan melakukan hal yang sama seperti dulu"

"Apakah kau selalu tidak memikirkan perasaan orang lain? Kasihan wanita-mu"

"Dia berselingkuh"

Aku menatapnya lirih.

"Kurasa itu balasan untukku. Jadi kau mau memberikanku kesempatan kedua?"

Mata kami bertemu, aku menatap matanya yang penuh harap. Jauh dilubuk hatiku aku masih menyayanginya, namun aku juga tidak mau nantinya akan disakiti untuk kedua kalinya.

"Jujur aku masih menyayangimu, sejak kau memutuskan hubungan denganku perasaanku masih sama, namun kalau sekarang rasa benciku terhadapmu jauh lebih besar dari rasa sayangku padamu. Aku takut kau akan meninggalkanku untuk kedua kalinya. Kau tau tidak, aku butuh waktu berapa lama untuk melupakanmu? Mungkin sampai berbulan-bulan aku dapat melupakanmu, yang biasanya kalau kau berada disampingku hatiku selalu bedebar-debar karna senang, sekarang kau ada disampingku tapi hatiku hampa. Artinya kau sudah tak ada lagi dihatiku, walaupun aku memberimu kesempatan kedua tapi hatiku sudah tak bisa seperti dulu lagi. Aku lebih suka hubungan kita seperti ini. Kau seorang idol dan aku hanya fansmu."

Kalian boleh request mau imagine kayak gimana, terus siapa tokoh bias yang kalian mau juga;) vote dan commentnya caratdeul~😉

Seventeen Imagine&Fake Chat[OneShoot] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang