Aomine bahkan tak lagi ingat, sudah berapa lama ia tak pulang ke Negaranya.
Negeri sakura yang tersohor akan matahari terbitnya yang indah.
Akan masyarakatnya yang menjunjung tinggi tata-krama.
Akan kenangannya dengannya.
Sosok yang kini menjadi hantu bagi hidupnya.
'Kagami Taiga.'
.-.
Pria berusia 32 tahunan terlihat.
Tegap menjulang didepan sebuah sekolah SMP swasta.
Sosok itu menatap gedung sekolah tersebut lama.
Terlalu lama malah, hingga satpam sekolah hampir akan menelpon polisi untuk menangkapnya.
Tiba-tiba sosok itu terkikik.
Saat ingatannya memutar beberapa kenangan masa lalu yang ia rindukan.
Seperti ia yang bangun kesiangan dan berakhir ditendang oleh sosok bersurai gradasi.
"Dai Jii-san~" suara cempreng khas anak kecil terdengar mengudara. Membuatnya melupakan hal-hal dimasa lalu yang ia rundukan.
Sosok mungil beriris merah gelap dengan surai hot pink terlihat.
"Yuno-chan,"ucapnya sambil tersenyum, sebelum ia berjongkok dan merentangkan tangan pada bocah mungil tersebut.
"Jii-san~"teriaknya sambil tertawa, bahkan setelah ia berada digendongan pamannya.
"Ya ampun~ Yuno-chan~ sudah berapa kali Kaa-san beritau, jangan berlari, nanti jatuh."
Aomine tersenyum pada sosok wanita yang kini tengah berdecak pinggang didepannya.
"Tak apa Satsuki, lagi pula Yuno-chan ingin menyambut ku."
Merasa dibela, gadis kecil yang surainya dikucir twintail itu menjulurkan lidah pada sang bunda.
"Huh~ anak ini!"geram Satsuki.
Dari jauh, langkah kaki yang pelan terdengar menggema dilorong.
Sosok berjas hitam dengan dasi abu terlihat.
"Kau telat, Daiki,"komentarnya.
Yang diajak bicara tertawa canggung "Maaf-maaf, tadi aku beli boneka tedy yang besar untuk Yuno,"jawabnya.
Sosok beriris beda itu tak merespon, ia tau pria bersurai dongker itu berbohong. Namun ia tak akan berkomentar apapun tentang hal itu.
"Tedy?"tanya bocah kecil dalam gendongan pria berkulit gelap itu.
"Yup~ tapi sekarang Tuan Tedynya sedang mengantuk, kan Jii-san baru pulang dari Amerika. Jadi, Tuan Tedynya Jii-san kirim ke rumah Yuno-chan saja."
Gadis itu tampak kecewa, namun tak lama berselang ia sudah ceria kembali saat disogok jalan-jalan mengelilingi areal sekolah bersama sang paman.
"Dai-chan, sebaiknya istirahat saja dulu. Kau baru tiba kan."
"Tak apa, Satsuki. Aku ingin main dengan anak mu."
Pria bersurai maroon yang kini menjadi suami Satsuki tersenyum. "Kau harusnya mencari seorang istri, Daiki. Dengan begitu kau bisa memiliki anak. Ku lihat, kau begitu suka anak-anak kan?"
Pria bekulit dim itu tak menjawab. Sementara sang bibi hanya bisa memandang keponakannya dengan mata berkaca-kaca.
.
.-.
Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Memories - LOLita Con
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Memories [AoKaga] KNB
FanfictionAomine menyesal. Menyesal yang begitu dalam. Tentang mengapa ia meninggalkannya. Disana. Sendirian. Saat itu.