SIALNYA

51 7 9
                                    

"Tidak, bu kau jangan meninggalkanku disini, Bu margia kau jangan pergi bagai mana nasib panti ini tanpamu......uu..

DING DONG DING DONG ... Suara nyaring bel sekolah membangunkanku dari mimpi burukku, laluku tengok jam didinding menunjukan pukul 7.23 pagi," sial aku terlambat" umpatku, aku lalu bangkit dari tempat tidurku dan mencuci mukaku , laluku lari menuju lorong tengah dalam keadaan setengah sadar, karena demi mengetahui kelasku seperti yang dikatakan bu Rose kemarin."untung lorong mading dekat dengan rumah sakit,"kataku.

Setelah melihat ke mading dan mencari kelasku serta melihat teman-teman sekamarku dikelas mana saja, aku melanjutkan lariku menuju kelas.

"Kelas D-1" kataku dalam hati ,GUBRAK!!! aduh siapa lagi yang menghalangi lari ku, pikirku. Ternyata seorang gadis manis yang ku tabrak. "Maaf kak, apa kau tidak apa-apa, maaf kan aku yang menabrakmu!" kataku.

"Gimana sih makanya kalau di lorong itu jangan lari-lari!!" katanya sambil merapikan bajunya, "loh kau, kau Syne kan?" katanya lagi setelah melihatku.

"Mm siapa?"balasku bingung.

"Ya kau, kau Wal Synedikaio,!" katanya memastikan,

"ya kau siapa ya, kok tau namaku?" balasku,

"kau lupa padaku ya, mengesalkan. Aku Lolita, lolita envy dari kota zam,seseorang yang menangis kala malam hujan dan kau menghampiri ku lalu memberiku bunga dan berkata "Lepaskanlah jangan kau simpan semua hal yang membuatmu sedih lepaskanlah bersama rintik hujan ini, aku wal, wal synedikaio, jangan menangis lagi ya!"" katanya.

"Oh gadis hujan ya, hahahha bagaimana aku bisa melupakan kejadian itu ya? Hahahha" kataku sambil tertawa.

"Oh iya dan maaf aku belum menanyakan namamu waktu itu, karena kau terlihat sedih makanya aku beri kau bunga waktu itu." kataku sambil memegang kepalaku.

"Tak apa, terimakasih ya waktu itu!" balasnya senyum.

Lalu kamipun bercerita sambil berjalan . dan beberapa menit pun berlalu, dan aku teringat aku sudah terlambat untuk masuk kelas.

"Maaf kita sambung ngobrolnya kapan-kapan ya, aku buru-buru." kataku,

" ya hati-hati ya!" balasnya sambil tersenyum. Dan akupun lanjut berlari menuju kelas.

...

Tok tok!! Maaf pak saya terlambat, kataku sambil memasuki pintu kelas.

Semua mata tertuju padaku, lalu mereka pun mulai tertawa.

"Ada apa ini kenapa mereka tertawa apa ada hal yang lucu?" pikirku,

"Ya silahkan masuk nak, siapa kau? Dan kenapa kau memakai baju pasien rumah sakit?" tanya guru itu.

"Mati aku, aku lupa belum ganti pakaian" kataku dalam hati.

" Saya Wal Synedikaio pak maaf kemarin saya pinsan sewaktu tes dan saya baru keluar dari rumah sakit pagi ini" jawabku seadanya.

" oh jadi kau, ya!, oke silahkan duduk!, lain kali gunakan seragam dahulu!" kata guru itu.

"Ya pak, Tt..terima kasih," balasku lega. Lalu aku pun duduk di bangku kosong pojok belakang dekat jendela, dan guru itu mulai menuliskan enam peraturan yang ada di sekolah.

PERATURAN

1. SETIAP SISWA/I WAJIB MENGIKUTI  SEMUA MATA PELAJARAN YANG ADA.

2. SETIAP SISWA/I DIIJINKAN TIDAK MENGIKUTI PELAJARAN JIKA NILAI PADA PELAJARAN TERSENYT DIATAS 3 (NILAI MAX 5)

3. SETIAP MURID DIWAJIBKAN MEMILIKI PET DALAM WUJUD APAPUN ITU

4. SETIAP MURID WAJIB MEMILIH DAN MENGIKUTI EXTRAKULIKULER YANG ADA.

5. DILARANG MENGELUARKAN PET SAAT PELAJARAN BERLANGSUNG, KECUALI DI PERINTAHKAN OLEH GURU

6. SEMUA PERATURAN WAJIB DITAATI.

"Baik semua siswa siswi baru yang lolos tahun ini, kita buat hari ini santai saja, perkenalkan namaku Pynorge Noma. Kalian bebas mau memanggilku apa... Karena apapun kalian memanggilku aku akan datang menghampiri," katanya dengan suara keras.

...

Tanpa terasa perkenalan hari pertama dikelas dengan guru yang bersuara keras selama dua jam pun selesai juga. Dan kekonyolanku pagi ini bisa ku sudahi, pikirku.

PLAAK!!! Suara tepukan keras di punggungku, "hai wal hehehe?" suara mamu di belakang ku.

"Oh.. Jadi kau yang memukulku, awas ya kau nanti... Hmmm,!" balasku dengan ekspresi pura-pura marah, di ikuti suara tawa yang tak asing dari belakang mamu,

"Woi kalian kenapa kalian malah tertawa..??" kataku kepada nug, dewa, dan hikari.

" kau serius awal perkenalan kelas dengan pakaian itu, dan lagi tulisan BUTUH BELAIAN DAN KASIH SAYANG KARENA AKU JOMBLO, di punggungmu kau melawak ya?" kata hikari, ya dia adalah orang yang tidak bisa memilah keadaan tetapi dia orang yang paling jujur yang aku kenal.

" Apa!!! Mamu kau tempelkan apa pada punggungku.?" kataku sambil mengambil kertas di punggungku. Dan benar tertulis sesuai apa yang dikatakan hikari, tapi aku tidak marah karena merekalah teman-temanku.

"Sialnya aku, hmmm kau ini mamu!!" kataku sambil tertawa.

"Yah, hikari lagi-lagi kau membocorkannya!" kata mamu dengan tawanya.

"Ohya wal, kenapa kau masih memakai pakaian itu" kata dewa mengingatkanku.

"Oh ini, tadi aku bangun kesiangan dan langsung lari mencari kelas dan lupa belum gantu baju. Hari ini tadi cuman sesi perkenalan dan pembacaan peraturan saja kan?" kataku

" sungguh payah kau, pagi ini sih iya, tapi sore nanti kita wajib memilih PET dan mengikuti ekskul kan! Apa kau tak mendengarkanya tadi?" balas Nug.

"Apa, tadi aku tak dengar hal itu atau mungkin teman sekelasku juga tak tau?" ucapku lagi.

" kau bodoh ya, aku dan hika kan teman sekelasmu, dan aku juga dengar tadi guru Noma bilang hal itu,  jangan-jangan kau tidur tadi saat di terangkan." kata dewa.

" hahahaha, iya tadi aku masih mengantuk dan tanpa sadar tertidur." balasku dengan tawa ringan karena malu.

"Ya sudah ke kantin yuk, Laper!!" kata mamu menyudahi obrolan pagi ini.

...

Sesampai di kantin kita berempat hanya memesan minuman saja, tetapi Mamu memesan minuman dan beberapa makanan untuknya dalam porsi jumbo.

Selesai itu lalu kami balik ke asrama untuk bersiap-siap dan berganti seragam karena saat pengambilan PET kami wajib memakai seragam inti sekolah. Dan acara yang dinanti-nanti pun tiba, pukul 3 sore semua murid berkumpul dihalaman, lalu kami pun masuk kedalam bus yang sudah di sediakan, dan bus melaju menuju ke bangunan paling ujung setelah bangunan kelas dan asrama yang berada di tengah dari area sekolah.

*luas bangunan sekolah kurang lebih 200 ha,

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang