******
Uang tidak akan datang dengan sendirinya. Tentu saja kita harus mencarinya. Kau pikir kita bisa makan hanya dengan cinta.? Banyak Manusia yang ku temui selalu berkata, aku tak bisa hidup tanpamu, aku mencintaimu. Bulshit ! Cinta dapat memberi kita makan memang hah ? Hanya orang bodoh yang menganggapnya seperti itu. Yah, termasuk keluargaku sendiri. Kalian tahu.? Dulu aku pernah percaya pada rasa menjijikkan itu. seiring berjalannya waktu dan aku tumbuh dewasa dan mengenal apa itu wanita, aku merasa jatuh cinta pada salah satu dari mereka. Saat itu aku, aku berusia dua puluh tahun, duduk dibangku perkuliahan. Aku meneruskan S2 ku di Seoul Nasional University, menemukan sebuah berlian cantik yang begitu ku inginkan. Secara perlahan aku mendekatinya dan berusaha membuatnya jatuh cinta, dan selang berjalannya waktu, berlian itu luluh padaku dan jatuh kepelukanku. Aku merasa bahagia saat itu, aku mengajaknya berkencan untuk pertama kalinya, aku menunggunya untuk beberapa lama, dan apa yang ku lihat.? BOM!!! mungkin petasan dihatiku lebih dahsyat dari petasan palestina yang dihidupkan israel. Aku melihatnya, pacarku berciuman. Berciuman !!! Apa begitu tidak pantasnya bersanding dengan berlian cantik seperti itu..? Harus ku akui, aku memang bukan dari kalangan caebol, bahkan aku berkuliah di SNU pun itu dengan beasiswa. Ketika mereka mengakhiri ciumannya dan si lelaki pergi meninggalkan pacarku, dengan senyumnya yang kurasa sekarang busuk ia berbalik menghampiri tempat janji pertemuan kita. Matanya terbelalak melihatku sudah berdiri menatapnya. " Op-oppa.?" Cih..menjijikkan. " bagaimana kencanmu.? Menyenangkan.?" Ugh,sakit sekali.walaupun aku bersikap biasa dan terkesan tidak perduli tapi rasanya hatiku sudah remuk.tentu saja beginipun aku tetap manusia yang mempunyai perasaan. Dia mengangkat dagunya tinggi, melihatkan status sosialnya yang tinggi. " sangat menyenangkan. Apa sekarang kau menyadari statusmu.?" " yah. Aku menyadarinya." "Bagus jika kau menyadarinya. Apa kau sudah berkaca ? Berani sekali lelaki miskin sepertimu ingin memilikiku. Lihat, lihat status kita, orang sepertimu tak berhak memiliki diriku yang seorang putri." Ya, ya..aku tau, lihat saja apa yang akan terjadi dimasa depan. Kau yang memimpin atau aku yang akan memimpinnya, dan saat itu terjadi ? Bersujutlah dikakiku jalang. Dan semuanya terbukti.
******
" Oppa,, aku mohon. Jangan putuskan aku." Jalang ini merengek seperti bayi. Benar- benar menjijikkan, tidak tahu umur apa.? Aku Cho Kyuhyun, seperti inilah kegiatan keseharianku, memutuskan teman kencan yang kurang lebih minimal dua kali sehari. Dan untuk yang ini..?ini teman kencan yang paling sepesial, jalang yang kukenal saat kuliah.
" Sudahlah...aku tak menginginkan jalang sepertimu, kau lihat ? Bulu ditanganku berdiri." Ku sisingkan lengan kemeja yang menutupi lenganku, terlihat sekali bulu-bulu halus berdiri. Air mata buayanya semakin deras menetes..aku hanya menatap datar padanya yang masih memegang erat ujung kemejaku.
" Bisa kau lepaskan tanganmu ? Aku sudah jijik kau pegang seperti ini."
" Kalian ! Berpestalah kembali. Ini bukan tontonan !" Tak ada yang tak kan mematuhi perkataanku, Cho Kyuhyun kau yang berkuasa. Musik DJ mulai mengalun kembali, orang-orang di DanceFloor mulai bergoyang kembali, ini lah duniaku, dunia seorang Cho Kyuhyun.
" Ck..kau selalu membuat heboh Cho Kyuhyun."
" salahkan mereka yang mendekatiku. "
" Aku tak mengerti Cho, apa yang dilihat mereka darimu ha.?"
" Tentu karna aku tampan Lee Hyuk jae."
" Ck..mereka buta, bahkan aku lebih tampan darimu." Tawa mengglegar setelah penuturan Hyuk jae. Anak kecilpun tau siapa yang tampan diantara kami berempat ini.
" Hay.! Mukamu saja seperti monyet Lee Hyuk jae."
" Yak ! Kim Heechul ! Memang kau tampan.? Gandermu saja membingungkan." Tawa kembali mengelegar memenuhi ruang VIP tempat kami bersantai. Jalang- jalang disamping kami cekikikan menjijikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Man
FanfictionKalau penasaran...ayo dibaca, saya gx pandai kalo bikin sinopsis...ditunggu vote dan commentnya.