Chapter 1: Sandra

10 4 1
                                    

Sandra

Sering tertawa tidak jelas, sering menyindir orang, periang, lucu, memalukan, jayus, dan tidak jaim, itulah Sandra Katreya Cinta, yang akrab dipanggil Sandra atau Sansan. Keluarga nya, bahkan teman ayah dan ibunya selalu bilang kalau Sandra itu cantik karena bulu matanya yang lentik, mata coklatnya, hidung mancung, dan lesung pipinya. Teman-temannya di sekolah pun selalu ingin berteman dengan Sandra.

"Sansaaan!" seru Jasmine, salah seorang teman dekat Sandra. Ia dulunya sangat pendiam, dan tidak terlalu terbuka. Tetapi saat ia berteman dengan Sandra, semua sifat dulu nya berubah karena tertular sifat Sandra.

"San, lo ngapain sih kayak orang jomblo aja megang-megang tiang," ungkap Jasmine.

Sandra tertawa renyah. "Gila, Mine. Lo harus coba meluk tembok. Rasanya fresh." Ia mengusap-ngusap tembok. "Coba aja ini Dylan O'Brien, udah pingsan kali gue," tambahnya.

Jasmine tidak bisa berkata-kata. Ia hanya tertawa disambut tawa Sandra. Dua manusia ini memang sering dibilang anak kembar karena sifat mereka.

"Sandra, Jasmine, jangan kebanyakan ketawa, ya. Nanti kamu kemasukan laler," kata Pak Wildan, wali kelas mereka.

"Hehehe iya, Pak! Ampuni kami, Pak! Kami khilaf," ujar Sandra lebay. Pak Wildan dan Jasmine tertawa.

Sandra dan Jasmine atau yang sering dipanggil Duo Pecicilan ini sangat disenangi teman-teman satu angkatannya karena kelucuan mereka. Tetapi, tidak afdol jika tidak ada orang yang membencinya. Della, Zee, dan Christy lah yang diam-diam membencinya. Ya, itulah hidup.

A/N:

Halo kawaaan!!! Greetings, gua Janny, pernah dipanggil Jenay. Dulu gua udah ngepublish cerita judulnya Cinta juga, tapi sekarang gua ubah isi ceritanya. Okelaah jangan lupa vote & comment yaaa teman2.

Salam bahagia,

Janny

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang