PROLOG

50 7 1
                                    

"Nagisa...cepatlah""ucapku berlari meninggalkannya

"Nagitan,tunggu aku!"

Dan

Bruk....

Nagisa terjatuh ke danau dan aku berusaha menolongnya namun nihil aku juga ikut terpeleset ke danau itu.

"Ibu,tolong aku"teriak nagisa yang hampir tenggelam

"Ibu....."teriakku yang juga hampir tenggelam seperti nagisa

"Nagitan,nagisa,"teriak ibuku yang sontak berlari mendekati kami

Namun ibuku bingung,tidak ada orang di rumah selain dirinya,ayahku sibuk dengan bisnis nya di luar negri,sedangkan dia harus menyelamatkan kami berdua.

Ibu terus menggenggam tangan kami,namun perlahan kami mulai lemas dan tidak dapat menahan diri kami di air.

Kulihat ibu yang sedari tadi menahan tangisnya,dan terus berteriak meminta pertolongan,tapi apa daya,tak ada seorang pun di danau itu,karna danau itu terletak jauh dari pemukiman.

"Ibu...ucap nagisa lemah

"Selamatkan kami"sambungku

Ibu berpikir sejenak

Dan

"N-nagisa,M-maafkan ibu"ucap ibu dan perlahan melepaskan tangannya dari nagisa

"Ibu..."ucap nagisa terakhir kalinya dan tenggelam di kegelapan danau itu.

"Nagitan,ayo.."ucap ibu sambil menarik tanganku keluar dari danau

"Ibu,hiks hiks ,kenapa ibu lakukan itu pada nagitan"ucapku sambil menangis

"Ibu tak punya pilihan,hanya ibu yang ada di sana,dan ibu harus menyelamatkan kalian"ujar ibuku yang berlinang air mata

"Tapi,kenapa ibu menyelamatkan ku,seharusnya ibu menyelamatkan nagisa"ujar ku

"Gomen ne..."ujar ibuku

Flashback end

Kejadian itu selalu terngiang di kepalaku,walaupun itu sudah 10 tahun yang lalu,aku kehilangan hal terpenting dari hidupku,yaitu separuh jiwaku

"Nagisa,kau sekarang dimana?apa kabarmu?apa kau baik-baik saja?"gumamku

Tak terasa air mataku mulai mengalir membasahi pipiku,ingin rasanya kembali ke masa itu dan merubah kejadian menyakitkan itu,ibu dengan tega melepaskan tangan nagisa dan membiarkan dia tenggelam di danau

"Mengapa?mengapa?mengapa bukan aku saja yang tenggelam,kenapa harus nagisa"batinku

Sejak kejadian itu aku selalu murung dan menutup diri untuk siapapun,bahkan aku tidak mempunyai teman di sekolah,semua orang memanggilku aneh tapi aku tak peduli,aku hanya menginginkan nagisa ku kembali.

Bahkan sampai sekarang nagisa tidak di temukan di danau itu,tim penyelamat,polisi bahkan detektif dikerahkan untuk menyelidiki kasus ini namun tidak menemukan bukti keberadaan nagisa,aku tetap berharap kalau nagisa selamat dan tetap hidup sampai sekarang.

Aku sangat menyesal karna mengajaknya kesana,seharusnya aku mendengarkan kata ibu yang melarangku datang kesana.

Sekarang aku berdiri di tempat yang sangat kubenci dalam hidupku,yaitu danau ini.

Hanya kalung inilah yang mengingatkanku padanya,ia memberikan kalung ini sehari sebelum dia tenggelam

"Nagitan,ini untukmu....

"Ini apa nagisa?tanyaku

"Ini kalung yang bertuliskan nama kita,kau memakai kalung bertuliskan namaku,dan aku memakai kalung bertuliskan namamu"ujarnya

"Hai..ucapku

"Arigatou,nagisa-chan"ucapku sembari memeluk saudara kembarku itu

"Hm.....jawabnya sambil tersenyum lembut ke arahku....

Kalung yang bertuliskan namanya itu,selalu kupakai hingga sekarang,aku merasakan keberadaan nya ketika memakai kalung itu.

Dont Forget Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang