ini

385 50 17
                                    

Maaf cerita makin ga jelas dan ga seru :')
Mett bacaa~~

"Apa kau hidup?"

berkali kali ia melambaikan tangan tepat di depan wajah yeoja itu.

Dan hasilnya ia sama sekali tak mendapatkan respon, bergerak sedikit pun ia tak melakukan nya
Rasa jengkel yang mulai di rasakan nya dan niat untuk meninggalkan tempat itu semakin ingin ia lakukan.

Tapi.

Belum sedikit saja namja itu bergerak.

"Bisakah aku berterimakasih sebelum kau meninggalkan tempat ini?"

Hening.

Apa orang yang mengenalnya tak akan salah dengar dengan perkataan nya barusan?

Bukan kah yeoja itu membenci pertolongan?

Tapi mengapa ia berterimakasih?

--------

Ia lihat namja itu berjalan menuju super market yang biasa ia datangi
Di ketahui Namja itu berkerja di malam hari tapi sepertinya ia tak pernah melihat namja itu berkerja.

Tapi ia tak memikirkan itu.

Ia berjalan dengan lawan arah dengan arah tadi berjalan menuju tempat tinggal nya.

Sedikit ia lihat lihat suasana di sekitar yang tampak sunyi dan bebas dari orang beraktivitas seperti biasa di siang hari.

Tak seberapa lama terdengar suara hentakan kaki yang berlari ke arah nya dan seperti biasa ia akan tetap tak merasa teramcam jika memang ia akan mati saat itu juga.

Terdengar suara itu semakin bertempo pelan mendekat ke arah
Nya bahkan suara itu sudah menandakan pemilik nya sudah tepat berada di samping nya.

"Bisakah kau menghentikan kaki mu"

Alhasil yeoja itu justru mempercepat langkah nya setelah mendengar suara yang sangat familiar masuk ke dalam telinga nya.

Suara itu, suara yang sangat ia kenal sampai ke sifat pemilik nya ,orang yang baru saja membuatnya malu luar biasa.

Lihat.

"bisakah kau lepaskan tangan ku!"

Yeoja itu berusaha sabar dan ini tak seperti biasanya bukan.

"Tidak sebelum kau dengarkan aku"

"AKU TAK MAU eoh"

cukup untuk kali ini sabar tak bisa ia lakukan.

"Aku hanya ingin bertanya mengapa sikap mu kepada orang itu berbeda?kau yang kasar seperti tadi dan dengan orang itu kau halus, sebenarnya apa tujuan mu eoh"

Ucapan namja itu yang penuh dengan rasa kebingungan.

"Itu bukan urusan mu bukan"

Kata kata itu cukup sebagai penutup pembicaraan kedua manusia itu malam ini,ia yang masih terdiam dan tak mencegah yeoja itu berjalan pergi.

---------

Hari ini gadis yang masih menunggu bis tujuan sekolah nya masih bersabar berdiri di pinggir halte bersama suasana dingin tak bersama penghangatnya

Sedari ia hanya membiarkan bibir nya yang semakin memucat karna suasana dingin yang semakin lama mengindap kedalam tubuh nya.

Ia yang berusaha mencari cara agar ia tak lama bergabung dengan rasa kedinginan itu ia menengok ke arah samping nya ,melihat jaket yang menganggur tak terpakai di genggam oleh seseorang yang tak ia ketahui.

Pikiran nya kembali bekerja setelah melihat tangan pemilik jaket itu.

"Kau butuh ini?"

Hampir saja ia terjatuh sebab orang itu tiba tiba saja berbicara mendadak, kepalanya yang ia sedikit ia arah kan agar ia bisa melihat siapa pemilik jaket itu.

"Kau"

--------

"Kau mengingat ku eoh"

"Tentu kau yang menyelamat kan ku kan"

Yeoja itu menyertai gerakan menunjuk dirinya.

"Yakk ingatan mu kuat"

Tak bisa di percaya gadis itu tersenyum lepas.

Sebenarnya apa yang terjadi pada gadis itu?

Ia sungguh berbeda bukan?

Apa ada tujuan lain ia seperti itu?

"Bukan kah kau butuh jaket? Pakai lah"

Yeoja itu kembali tersenyum setelah menerima jaket itu.

Apa ada arti lain dari setiap senyumnya itu?

Kau bukan anak licik tapi kau cermat

"Kau bisa kembalikan jaket ku dialamat ini nanti malam"

Namja itu berjalan masuk ke dalam bis tujuan nya dengan senyum tulus yang ia perlihat kan sebelum wajah nya yang semakin menjauh dan berbalik.

Gadis itu kembali tersenyum.

Tapi matanya tak bisa terbohongi.

Matanya yang memberitahu segala arti dari setiap perlakuan nya tadi.

Itu.

Hanya waktu yang mungkin bisa membongkar isi jawaban itu.

-------

"Sooyoung"

Langkah nya yang sengaja ia percepat
Mencoba kembali menghindar dan menjauh.

"Apa menjauh dari sumber jawaban itu yang  kau mau"

Tak.

Berbagai pertanyaan sekarang kembali memenuhi otak yeoja itu, tampa ia sedari namja itu telah berhasil membuat langkah nya terhenti.

Ia berbalik.

"Sumber? Kita baru saling mengenal eoh"

Semakin tak mengerti ia setelah melihat namja itu tersenyum.

"Kau mendekati orang yang salah"

Usai ia tersenyum kembali ia mengeluarkan kata kata yang mungkin tak mudah untuk di pahami cepat.

Cukup.

Ia pusing memikirkan kata kata namja itu barusan ia yang lebih memilih pergi melanjutkan perjalanan nya.

****

"Kau hanya bekerja di toko ini?"

"Tidak aku berkerja juga di tempat lain tapi aku hanya lebih nyaman berkerja disini"

Yeoja itu malah mengajak namja itu sedikit berbicara di luar setelah mengembalikam jaket itu dan menyebabkan namja itu sebentar meninggalkan pekerjaan nya.

"Kita terlihat seperti teman bukan"

Gadis itu berusaha menutupi rasa canggung yang tadi sedikit melanda pembicaraan mereka.

"Tapi aku belum tau nama mu eoh"

"Oh nama ku? Kau bisa panggil aku sooyoung"

"Ap- apa sooyoung?"

"Ne nama ku sooyoung"

"Ada apa?ada yang aneh dari namaku?"

"Anii lalu kau bisa sebut aku taehyung ne senang berteman dengan mu , kuharap kita berteman baik ne"

Gadis itu kembali tersenyum.

Ia terlihat sungguh bahagia.

Apa ada keberhasilan dari kegiatan nya?

Sampai sampai kebahagiaan ia rasakan.

















What Is True(joykook Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang