Melodi

2.2K 26 10
                                    

"Biarkanku memelukmu, tanpa memelukmu, mengagumimu dari jauh.
Biarkanku menjagamu, tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh.
Bukan tak percaya diri, karna aku tahu diri."

Pip!
Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suara yang harmonis, enak didengar.

Itulah alasan gue--maaf, sebelumnya, kenalin nama gue, Melodi Audia. Mungkin, gue udah ditakdirkan menyukai melodi yang menghasilkan suara yang harmonis, dan suara yang harmonis itu sering disebut musik. Gue dan musik itu sudah seperti saudara, karena nama depan gue aja berhubungan dengan musik.

Bicara soal musik, gue itu hanya sekedar pencinta musik, karena sampai sekarang pun, gue ga pernah bisa bermain alat musik. Tapi walaupun begitu, gue suka semua jenis musik, mulai dari musik berjenis rock hingga musik berjenis acapella.

Kalau ditanya suka musik apa aja, gue pasti dengan spontan menjawab, "Gue suka lagu-lagu dari Simple Plan, Mocca, dan Tulus."

Tulus?
Bagi orang-orang Indonesia pasti tidak jarang kan mendengar nama Tulus?
Emang! Tulus itu patut dikenal, karena di setiap lagunya, dia bukan sekedar menorehkan sembarang kata, tapi dia juga memberikan suatu makna yang dapat diambil di setiap lagunya.

Terus, kalau ditanya paling suka lagu Tulus yang mana, tanpa banyak mikir-mikir gue pasti langsung jawab, "Gue suka lagu Tulus yang berjudul Mengagumimu dari Jauh."

Kenapa gue bisa suka lagu itu?
Karena, selain lagu itu mempunyai makna yang dalam, gue juga merasa lagu itu sangat cocok dengan apa yang lagi gue rasain sekarang.

Yap! Cinta.
Sebuah kata yang terdiri dari lima huruf itu tidak asing lagi terdengar bukan?

Menurut Mbah Google, definisi cinta itu adalah emosi yang berasal dari kasih sayang yang kuat dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek (dapat berupa apa saja, seperti manusia, hewan, tumbuhan, alat-alat, dan sebagainya) dengan kecenderungan ingin berkorban, memiliki rasa empati, perhatian, kasih sayang, ingin membantu dan mengikuti apapun yang diinginkan oleh objek yang dicintai.

Kalau menurut kalian definisi cinta itu apa?

Kalau menurut gue, sih, definisi cinta itu adalah sebuah kata yang terdiri dari lima huruf yang sering diucapkan seseorang jika memiliki perasaan senang saat melihat lawan jenis dan kepada orang-orang yang berbuat baik kepada kita.

Tapi, untuk umuran remaja ababil kayak gue, pasti kalian taulah, cinta apa yang gue maksud.

Mungkin pernyataan, "Cinta itu bisa datang kapan saja dan pergi begitu saja tanpa permisi." Itu bisa dibilang ada benarnya juga.

Karena, gue gatau apa alasan gue jatuh cinta sama di--maaf hampir kelupaan. Jadi, gue itu lagi suka sama senior gue di sekolah. Dia bernama Mario Arzachel Ramadhan. Ya, seperti yang gue bilang di awal paragraf, gue itu gatau apa alasan gue jatuh cinta dan akhirnya memutuskan mencintai Kak Rio.

Apa mungkin dengan tingkah lakunya? Atau dengan cara berbicaranya? Atau dengan ketampanan serta kepopulerannya? Haha, pertanyaan yang terakhir itu, gue cuma bercanda. Karena bukan ciri khas gue mencintai seseorang hanya karena dia populer atau tampan, ya... walaupun Kak Rio emang populer, sih.

Tapi, bedanya Kak Rio sama cowok-cowok model sekarang, dia populer karena prestasi, kesopanannya terhadap guru, dan sikapnya yang friendly. Ah, kalau kebayang kelebihan dia, gue jadi inget sama suatu hal.

Dimana, saat gue berencana memberanikan diri untuk mendekati sosok Kak Rio, tapi ada suatu penghalang yang berhasil buat gue kecewa untuk pertama kalinya dengan San Pujaan hati gue.

Penghalang yang membuat gue mundur dengan langkah terpaksa, dan membawa perasaan kecewa serta sedih.

Penghalang yang berupa sebuah fakta yang gue lihat di depan mata gue sendiri. Fakta tentang Kak Rio yang sudah mempunyai ikatan dengan seorang cewek yang ga terduga dengan gue sebelumnya. Karena, gue pikir, mereka hanya sekedar sahabat, eh, tapi pikiran gue ternyata salah.

Satu hal yang lebih parah dan harus, kudu, wajib banget kalian tau adalah... pacar dia adalah senior gue waktu SMP yang lumayan dekat sama gue, karena ga jarang gue dan pacar Kak Rio saling berbagi pengalaman, curhat.

Dunia sempit? Emang! Saking sempitnya gue seakan-akan kehilangan asupan oksigen.

Tapi, kata Mbah Google, definisi cinta itu rela berkorban. Dan gue mau lakuin hal itu, walau rasanya berat saat orang yang lo cinta selama lima tahun belakangan ini harus lo relakan demi orang lain. Ga mudah, man!

Tapi, mau gimana lagi, masa iya gue mau jadi orang ketiga di dalam hubungan mereka? Enggaklah! Gue masih waras, kali, untuk melakukan hal sejahat itu. Dan gue juga tahu diri juga, kali, gue itu siapa, Kak Rio dan pacarnya siapa. Mungkin kalo di jadiin perbandingannya, 1 : 10, gue angka satunya, sedangkan Kak Rio dan pacarnya angka 10.

Ya, itung-itung aja ini dijadikan sebagai pengalaman cinta gue di masa-masa remaja. Dan, gue jadi tahu apa maksud Tulus dilagunya yang berjudul Sepatu, "Cinta itu memang banyak bentuknya. Mungkin, tak semua bisa bersatu." Karena, gue mgerasain hal itu sendiri.

Mungkin, gue dan Kak Rio hanya di takdirkan untuk dipertemukan tapi tidak untuk dipersatukan. Cuma yang jelas, cinta gue ke Kak Rio sampai saat ini masih ada, tapi bedanya, sekarang gue udah mundur untuk memulai berjuang dan lebih memilih untuk mencintainya dalam diam dan kesunyian. Hanya melodilah yang menemani kesunyian itu.

Ya, itulah cerita gue tentang melodi dan dia. Kalau kalian ngerasain yang sama kayak gue, gue cuma mau bilang, buang sikap egois lo dan biarkan dia bahagia dengan apa pilihannya serta yang dicintainya.

Oke, sekian dari kisah gue. Semoga kisah simple gue punya sebuah makna seperti lagu Tulus. Haha, yaudah gue cabut dulu. Assalamu'alaikum. BYE!

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang