Tim kuda hitam

641 33 1
                                    

Tim ini berfungsi untuk membuka jalur yang akan dilintasi pasukan kavleri, tim ini dipimpin oleh sersan mayor harmoko dengan pengalaman perang selama tiga tahun diperbatasan utara. Tim ini memiliki sang juru masak dengan nama entis berpangkat prajurit kepala, ini adalah sejarah baru entis melaksanakan pertempuran selama menjadi serdadu. Si entis berpawakan gagah layaknya seorang serdadu berkulit coklat berhidung mancung dengan wajah khas timur tengah. Namun dibalik paras yang elok, entis memiliki kekurangan pada pendengaranya. Dahulu saat entis berpangkat prajurit Dua ia tergabung dengan tim khusus yang berfungsi sebagai penyamaran kota. Namum na'as ketika sedang di adakanya latihan bertahan hidup dihutan, telinga entis tersembur ular kobra. Akibatnya pendengaran entis berkurang dan tidak hanya itu, ia pun harus kehilangan satuan khusus pada sebelumnya.

************

Suatu saat tim kuda hitam sedang beristirahat di tengah semak belukar, para prajurit leyeh-leyeh sambil mencopot dua kancing di bawah dagu.

"Entis siang ini kita tidak makan nasi, cari tanaman subur yang bisa kita makan" ucap harmoko

"Siap ndan"   saut entis.

Dengan santai entis berjalan menuju pohon besar dan duduk bersendehkan akar sambil memejamkan matanya. Ternyata perintah yang di dengar entis adalah "Entis siang ini kelihatan lelah sekali, cari tempat tidur yang aman" .

Teman-teman entis bingung kenapa 30 menit entis belum juga kembali komandan pun memerintahkan kepada anggotanya untuk mencari entis. namun sayang, satu langkah mereka disambut dengan rentetan peluru yang berasal dari balik batu besar. Baku tembak terjadi selama 5 menit dan akhirnya musuh lari menuju bukit. Komandan pun khawatir dengan keadaan entis yang tak kunjung datang.

"Sersan bambang, gunakan tele bidik, lihat pergerakan entis" kata komandan harmoko dengan nada kasar

Setelah mendapatkan perintah, bambang mulai menginceng tele senjata runduk KAR98, namun tidak ada juga tanda-tanda keberadaan entis.
Rasa kelaparan dan dongkol bersatu padu pada tim kuda hitam.

*************

Terdengar dari selatan suara kresuk-kresuk yang berasal dari selatan. Sontak para prajurit lari mencari tempat persembunyian dan menarik pelatuk kearah semak belukar tersebut, ternyata itu adalah entis sang juru masak tim kuda hitam.

"Woy,.,. Ini saya entis" triak entis sambil merayap.

Diawali dengan munculnya subali dari persembunyian untuk memastikan kebenaran bahwa itu adalah teman timnya,

"Aman pak,., si bekicot purba betul pak" triak subali dongkol.

Entis menuju teman temanya sambil garuk-garuk dibawah pusar, namun keadaan berubah ketika entis melihat peralatan masaknya.

"Jancuk.,. Kenapa kalian tega merusak peralatan masak ku" sambil menuding keaarah panci yang penuh dengan lubang.

"Matamu lepas, kemana aja kau? Hampir kita mati gara-gara kau, dasar bekicot gurun" bentak subali dengan logat medan.

Suasana hening sejenak,.

"Hahaha,.,.,.!!! Tidak mendengar baku tembak kita dengan para cecunguk? Heh sia kamana wae?" Ucap asep sang medik.

Entis merasa bersalah telah mengira temanya merusak alat masaknya, ia hanya bisa menggaruk kepala dan berterimakasih kepada atasanya.

"Terimakasih komandan sudah memberikan waktu istirahat yang cukup tapi maaf sebelumnya sudah membuat khawatir tim" ucap entis dengan nada lirih.

Reflek subali melempar entis dengan krikil didepanya sembari ngomel

"Siapa suruh kau istirahat somplak, perhatikan intruksi disuruh cari logistik malah tidur. Enak kali kau"

Komandan harmoko hanya senyum kecil.
"Sudah sekarang kamu buat makanan untuk kita, yang lain bisa istirahat. Kita lanjutkan perjalanan nanti malam" ucap harmoko.

************

Entis memasak hanya menggunakan topi besinya yang dibalik, sambil menatap teman-temanya yang sedang tidur entis berkata pada hati kecilnya "Kali ini aku tidak akan mengecewakan kalian, kubuat makanan yang setara dengan semangat kalian kawan"
Namun dewi fortuna tidak di pihak entis, pelor musuh berhasil menembus otak entis disaat matahari akan kembali ke asalnya. Entis terbaring kaku disamping kompor buatanya.

"Wuih bau apa ini seperti gosong" ucap bambang dengan mengendus.

Tak lama bambang melihat entis terbaring kaku dengan darah di kepalanya. Sontak bambang teriak sampai teman-temanya terbangun.

"Oh entis aku meminta maaf selama ini, aku terlalu apatis dengan mu" ucap subali sambil mengusap rambut entis.

Teman-teman entis lemas seolah telah membunuh temanya sendiri ia pun baru merasakan masakan se-enak ini yaitu masakan entis yang dibuat untuk menebus kesalahannya. Sekarang seluruh tim kuda hitam bingung bagaimana cara menebus kesalahan mereka yang terlalu apatis kepada entis yang sewaktu hidup mereka sia-sia kan.

"Thanks entis, kau yang terbaik." Ucap sang sersan mayor untuk terakhir kalinya kepada entis.

JURU MASAK SERDADUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang