"Nggun, lo liat gak tadi gue tabrakan sama siapa?" Aku menarik lengan Anggun."Enggak, emang siapa?" Anggun masih fokus pada ponselnya.
"Itu, yang gue ketemu pas di toko buku" Aku menangkupkan tanganku di wajah.
"Dia itu, hmm"
"Ganteng sih"
"Tapi..nyebelin"
Aku mengetukkan jariku ke meja. Menunggu balasannya.
"Nggun"
"Hmm?" Dia masih fokus pada ponselnya.
"Emang ada yang bakalan suka sama gue?"
Kulihat ekspresi Anggun yang langsung berubah. Dia menatap lurus ke depan, disana kulihat tatapannya kosong. Sangat kosong. Lalu dia berdiri dan melempar sebuah amplop berwarna biru laut.
"Lo aja yang gak sadar, lo aja yang gak tau. Mungkin disana ada seseorang yang suka sama lo, selalu merhatiin lo. Tapi seseorang itu juga gak sadar kalau ada seseorang juga yang selalu menanti cintanya"
Anggun langsung pergi meninggalkan aku yang masih tercengang. Sejak kapan dia seperti penyair? Sejak kapan kalimatnya begitu puitis?
Aku masih membolak-balikkan amplop biru laut sampai seseorang menepuk bahuku. Aku menoleh.
"Fia, gue Aziz. Inget gak?"
"Ng?"
Author,
Anfayer :*
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Teen FictionKamu. Yang membuatku luluh Kamu. Yang membuatku rapuh Kamu. Yang membuatku jatuh Semuanya hanya.. Tentang Mu