Himalaya

112 7 0
                                    

SMA, itu yang seperti apa sih? Dua bulan yang lalu aku masih berpikir seperti itu. Bagaimana nanti ketika aku SMA. Sama saja atau ada sesuatu yang berubah?

Aku masih duduk di bangku kelas X. Baru saja lulus SMP tahun ini. Tipikal junior yang suka fangirl sendiri ketika ada kakak kelas ganteng yang lewat.

Mira, adalah pelopornya. Dia sangat rajin stalking cowok-cowok most wanted di sekolah.

"Eh, itu tuh yang namanya Kak Dana! Ganteng banget!" Kata Mira, kepadaku dan Fanya.

"Subhanallah!" Jawab Fanya dramatis.

"Kalian berdua nggak ada kenalan sama kakak kelas yang ganteng apa? Kenalin satu ke gue dong!" Kata Fannya lagi.

"Boro-boro kenal, tau namanya aja kaga!" Jawab Mira.

Kenalan? Kakak kelas? Kak Hima termasuk nggak ya?

Setahu ku, Kak Himalaya Arsyid atau yang sering aku panggil kak Hima itu sekolah disini. Tapi aku nggak pernah melihat wajahnya. Entah itu pas pulang, pas dikantin, ataupun pas sholat di mushola sekolah.

Waktu itu, aku nggak sengaja ketemu dia di sebuah cafe. Seragam kami sama, dan tiba-tiba dia manggil aku buat gabung. Aku sendiri. Dia juga. Apa itu memang nggak sengaja? Dan setelah itu kami semakin dekat.

"Lo? Kok bengong sih? Kenal sama salah satu kakak kelas kita? Tanya Mira.

"Enggak kok"

"Balik ke kelas yuk, udah mau masuk"

*****

Aku duduk di teras rumahku sambil mengerjakan PR dan mendengarkan musik.

Biasanya jika ada PR yang sulit, aku bertanya kepada kak Hima. Sekalian basa-basi biar bisa chat sama dia.

Menurutku kak Hima itu baik, pinter, ganteng pula. Cowok kelas dua belas itu kayanya nggak suka kalau terlalu diperhatikan. Dia nggak mau jadi bahan pembicaraan orang-orang. Meskipun ganteng, dia tidak sefamous most wanted yang ada disekolah. Anak kelas sebelas maupun seangkatanku, jarang sekali yang mengetahui dia.

Ketika menemukan soal yang sulit, aku memutuskan untuk bertanya kepada Kak Hima.

Aku : kak Himm, bantuin ngerjain pr dong

Beberapa saat kemudian ada pesan masuk. Balasan dari Kak Hima.

Kak Hima : tp ada syaratnya y?

Aku: apa aja deh, yang penting pr aku selesai.

Setelah saling menyetujuinya, aku mengirimkan foto soal yang sulit tersebut. Tidak sampai 10 menit, kak Hima sudah membalasnya.

****

"Aku mau minta syarat yang aku kasih ke kamu waktu itu" kata Kak Hima.

Hari ini kak Hima ngajak ketemuan di sebuah cafe tempat pertama kali kami bertemu dulu.

"Emangya apa syaratnya kak?"

"Kamu bilang apa aja kan?"

Deg! Perasaanku jadi tidak enak. Apa yang dia mau?

HimalayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang