Perkenalkan namaku elsa, aku menduduki kursi sekolah menengah atas tepatnya dikelas 10 SMA.Kelasku bersebelahan dengan seorang lelaki yang bernama Nino,karena alasan kelas bersebelahan kami saling mengenal satu sama lain,kita memang saling dekat. Namun hanya sebagai teman,kami saling menyapa dan tersenyum saat bertemu dan kami selalu berkomunikasi via media,apapun pembahasanya tak pernah membuat kami merasa bosan untuk berkomunikasi.
Suatu ketika,aku dipanggil sebagai perwakilan sekolah untuk seminar disuatu tempat.
Perwakilan hanya 2 orang,yaitu aku dan dino.Kami tak saling mengenal,tak saling menoleh satu sama lain,bahkan tak melontarkan satu kalimat sedikit pun.Namun ketika aku dan dino sampai ditempat yang kami tuju pukul 08:00 WIB,kami mulai berbincang satu demi satu kata.Entah apa yang kami bicarakan namun itu membuat ku merasa nyaman.Kami sholat bersama,makan bersama,dan menghabiskan waktu 10 jam bersama.Dino yang awalnya tak acuh,ternyata sangat sempurna.
Bergantilah hari.Setiap aku melihat dino selalu terlintas didalam hati."Kapan aku bisa menghabiskan waktu dengannya lagi?" namun semua itu mustahil kami saling bertemu dan bertatap muka. Tapi dino kembali seperti awal,tak acuh dan saling tak mengenal. Entah aku merasa sedih terhadap hal itu?dia bukan siapa-siapa aku,begitupun sebaliknya. Tapi makin hari aku semakin bahagia jika bertemu dino walau dino tak pernah acuh terhadap aku.Suatu ketika,aku melihat dino
dan nino berbincang seperti sahabat dekat. Seiring berjalannya hari,aku semakin tahu mereka berdua.Dan mereka ternyata sahabat karib.Bahagia rasanya melihat kedua sahabat karib dekat.Namun,bahagia itu berubah ketika nino menyatakan cintanya padaku.Tidak disangka memang,semua serasa tak terduga.Karena aku menganggap nino sebagai sahabatku dan yang aku harapkan adalah dino.Tapi yatanya? nino lebih acuh dan perhatian pada diriku dibandingkan dengan dino yang aku harapakan.Itu terbukti dari sebuah dialog yang aku,dino dan nino lakoni setiap pulang sekolah.
" Ef,doain gue menang lomba ya".Kata nino.Aku tak sedikitpun peduli dengan perkataa nino."Fik doain gue lomba diluar kota ya".Dino sibuk dengan HP nya.Emang mau lomba dimana el?nanti gue doain supaya menang ,semangat ya el....
tambah nino.Semua tidak sesuai dengan yang apa aku harapkan . Aku perlahan harus melupakan dino dan belajar acuh pada nino.Namun cinta tidak dapat dipaksakan,sampai saat ini aku masih mengharapkan dino yang tidak nenoleh kepada ku, yang sangat aku harapkan.
Tamat .Terimakasih ya telah baca cerita ini,jangan lupa baca kisah-kisahku yang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dibangku SMA
Lãng mạnkata orang ,masa indah percintaan itu adalah dikelas 1 SMA .Tapi,buat saya masa indah percintaan itu adalah diSMP