#15

2.3K 178 0
                                    

"Kenapa lo diem? Apa gua salah?" Tanya Ari dengan nada datar

(Nk) menaikkan dagunya untuk menatap Ari. Pandangannya terhenti di kedua mata Ari yang terlihat sangat teduh. Jantung (nk) semakin berdebar-debar dalam masa-masa seperti ini.

Ia benar-benar gugup sekarang. (Nk) hanya terdiam tanpa membalas Ari dan Azka. Ia menghembuskan nafas kasar dan berat. Lalu pergi begitu saja dari hadapan mereka berdua.

Rasa sedih bercampur bingung menjadi satu di otak (nk). Ia tidak menemukan jalan keluar sama sekali. Tak ada celah untuknya berfikir. Ia langsung menelpon mamanya untuk menjemputnya di cafe biasa.

(Nk) menyusuri trotoar dari sekolahnya. Tatapannya kosong seperti tidak ingin memikirkan apa-apa. Tetapi kerutan dahinya sedikit nampak. Tak lama kemudian ia sampai di depan sebuah cafe bernuansa klasik.

"Selamat datang" sapa pelayan cafe saat (nk) membuka pintu untuk masuk

Ia menuju kasir dan memesan frappucino dan chesse cake favoritnya. Setelah membayar ia membawa pesanannya menuju sofa khusus dua orang dengan warna hitam dan kayu putih.

Ia menyeruput Frappucinonya dan memakan chesse cakenya dengan tenang. Ia mencoba menenangkan fikiran dengan makanan dan minuman di cafe favoritnya.

Kenapa gua malah pusing begini? Apa gua beneran berperasaan sama mereka? Gua kan gak pernah berharap sama Ari, bahkan gua gak minat untuk balik ke Azka. Terus apa mau gua? Fikir (nk) bingung

Ia mengaduk minumannya dengan sedotan. (Nk) memandang pintu cafe dengan tatapan kosong. Seperti sedang menunggu seseorang yang akan datang.

"(Nk)" panggil seseorang di sampingnya dengan nada yang lembut

(Nk) menoleh dengan tatapan kosong. Ia menemukan sesosok pria bertubuh tegap dengan topi hitam polos di tangannya.

(Nk) hanya diam sambil melihat pria itu berdiri di sampingnya. Perlahan pria itu duduk di depan (nk) tanpa berbicara sedikitpun. Ia menatap (nk) dengan lekat dan penasaran.

"(Nk) maaf kalo tadi-"

"Gak apa-apa."

"Gua merasa bersalah tentang tadi"

"Lo gak perlu merasa. Gua biasa aja,"

"Tapi lo gak pernah sendirian kalo enggak lo lagi sedih atau marah" ucap pria itu lagi

"Tolong ya Ka. Gua mohon sama lo dengan sangat. Gua gak mau diganggu" ucap (nk) sambil memakan suapan terakhir kuenya

"Tapi-"

(Nk) menoleh keluar cafe. Ia melihat mamanya melambaikan tangan dari luar dekat mobil putih yang mini.

"Gua duluan," ucap (nk) beranjak keluar cafe sambil membawa minumannya

(Nk) langsung menutup pintu mobil dengan keras. Ia bersandar di kursi sambil membuang nafas kasar. Kesal,sedih,bingung telah bercampur menjadi satu. Tak ada jalan keluar untuknya berfikir.

"Kamu kenapa dek?"tanya mama sambil menyalakan mesin mobil

"Udahlah ma. Cepetan pergi dari sini," ucap (nk) mendengus kesal

Mama langsung menyetir mobilnya untuk beranjak dari cafe tersebut. Terkadang mama melihat anak gadisnya itu dengan penasaran.

"Kamu kenapa dek? Masalah lagi?" Tanya mama lembut

"Gak ma. Aku cuma cape aja"

"Ah bohong. Gak mungkin kamu cape begini"

"Aku cuma cape aja" ucap (nk) meyakinkan mamanya

Story Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang