How's going on bros? My name is pewdiepie, no, just kidding. K, hentikan kegajean ini. Sebenernya saya buat cerita ini karena ada tugas dari guru saya, dan karena saya merasa aokise itu pas buat cerita ini, maka merekalah yg akan memerankannya 😄!!!
Jangan lupa vote and comment 😉😄😢
.
.
.
.
.
.
Setelah lulus kuliah, aku mendaftarkan diri di kepolisian. Teman-temanku terkejut saat mendengar aku lolos pendaftaran di kepolisian."Aomine-san, muka penjahat gitu kok jadi polisi?"
Itulah salah satu komentar temanku, aku ragu dia masih layak dipanggil teman atau bukan. Aku, Aomine Daiki, telah berhasil menggapai semua cita-citaku, kecuali satu, yaitu menikahi seorang gadis.
Ada seorang gadis yang aku sukai, namanya Kise Ryouta. Dia seorang model terkenal, fisiknya lumayan. Parasnya cantik, matanya sipit, bulu matanya panjang nan lentik, hidung mancung, bibir merah yang tipis, rambutnya pirang, kulitnya juga putih. Enggak kayak aku yang katanya berkulit hitam, padahal bukan hitam, cuman gelap aja.
Kise dulu pernah satu sekolah denganku, kami satu SMP. Di SMP Teiko dulu, ia memasuki klub basket, yang tentunya aku juga masuk dengan klub yang sama dengan Kise. Dia seorang small forward, sedangkan aku power forward. Orang bilang, jika aku dan Kise digabungkan saat bermain basket, kami akan menjadi pencetak skor terbanyak, uh jodoh memang tak kemana.
Pada kenyataannya, aku dengan Kise memang sedang menjalin hubungan, kami pacaran. Saat itu, kami baru lulus SMA. Kapten kami saat di klub basket SMP menghubungiku dan teman-teman yang lain. Katanya, ia ingin mengadakan reuni di rumahnya. Tanpa berpikir panjang, aku menyetujui reuni itu, lumayankan bisa ngemodusin Kise.
Singkat cerita, aku pergi ke rumah kapten, namanya Akashi Seijuurou. Rumah Akashi memang besar, maklum, anak kolongmerat. Disana sudah ada banyak orang, termasuk Kise. Sudah kubilang, jodoh memang tak kemana.
"Sudah lama tidak bertemu ya, Aomine-kun" Kuroko Tetsuya orang pertama yang menyapaku, sayang sekali, padahal aku berharap itu Kise. Yah, walaupun pria ini lumayan, tapi masih jauh dibawah Kise menurutku.
"Apa kau baru saja berharap kalau Ryouta yang seharusnya menyapamu terlebih dahulu, Daiki?" Akashi Seijuurou, mantan kaptenku ini mirip cenayang. Kalimat andalannya saja 'Karena aku selalu menang, maka aku selalu benar', ada-ada saja. Kise tersenyum lebar dengan riang sembari menatapku, aku merasa kedua lututku lemas.
"Enggak lah, mana mungkin aku berharap si cerewet itu yang menyapaku dulu." sanggahku. Kulihat Kise agak murung setelah aku berkata seperti itu, padahal biasanya dia yang paling banyak bicara, periang sih orangnya. Dan sekarang, kesempatan memiliki Kise berkurang beberapa persen. Mendadak suasana disini menjadi canggung, Kise makin murung.
"kalian~! Kita main basket aja yuk?" seru Momoi, manajer kami berseru memecah suasana canggung. Untung Akashi mengundang Momoi kesini.
"Ide bagus." ujar Midorima, shooting guard di tim baskep SMP kami.Setelah itu, kami semua berjalan menuju lapang basket terdekat. Aku menatap Kise, dan ternyata ia sedang menatapku juga. Muka kami berdua memerah, dan ia mengalihkan pandangannya dariku. Oh, apa dia sedang mencoba untuk menjauhiku? Ya Tuhan, cobaan apa lagi yang akan kau berikan pada diriku yang gelap ini?
"Midorima, itu apa?" tanya Kuroko sembari menunjuk benda yang dibawa midorima.
"Ini? Benda keberuntunganku." jawab Midorima santai.
"Kok mirip barbie." aku menahan tawa ketika mendengar kalimat yang diucapkan Kuroko. Kulihat muka midorima memerah menahan malu."E-emang!" jawabnya kesal. Kamipun sampai di lapangan basket terdekat.
"Baiklah, sekarang kita hom-pim-pah. Satu tim terdiri atas tiga orang. Momoi, kau jadi wasit!" perintah Akashi sembari memberikan bola basket pada Momoi.
"Oke oke." balas Momoi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda [Aokise-complete]
FanfictionAomine sangat mencintai keluarga kecilnya.