Dari matanya aku melihat, betapa sakit luka yang di rasakannya,
dan dari tuturnya aku meresapi betapa hatinya tak pernah tenang
penuh keriuh_an porak porandaan.
dari tiap sudut langkahnya aku menapaki, ketertekanan yang tiada arti,.
dan dari bahasa tubuhnya aku memahami, Dia membutuhkan yang sejati,..rindunya pada kesabaran.rindunya pada kasih sayang,.kangennya pada sosok yang menurutnya budiman,
yang baginya saling paham yang harapannya sangat sayang.
Dia tak pernah tau tentang hakikat kesejatian, Betapa Dia seharusnya membutuhkan alasan untuk semua hal yang dirindukan,_
bukan sekedar kebutuhan Rukhaniah ataupun Lahiriah melainkan Hakikat demi Hakikat dari Keragaman Hakikat._
Sudah sepantasnya Dia tak pernah merasa Puas, Karena Kecintaanya membawa Dia dalam rasa keinginan untuk memilikinya,
Sedang sebelum rasa itu ada, seharusnya akan sadar bahwa memiliki juga akan kehilangan,..
Sedemikian Parahnyakah Dia terjebak dalam kegalauan, sedang aku datang sebagai cahayapun tak akan pernah sanggup Dia lihat,..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilik Rasa Dalam Kata
Poesíasetiap kata lahir dari pikir dan rasa,. setiap kata penyampai rasa., setiap kata penenang jiwa,.. setiap kata adalah makna,.. terangkai dalam wujud tak terbatas,.. memakna arti segala bentuk perjalanan,. inilah jendela penglihatan dalam menaungi kat...