Keadaan koridor kelas X begitu ramai. Jam menunjukan pukul 06:45, yang berarti bel masuk telah berdering. Meskipun begitu para siswa-siswi masih berlalu lalang dengan asiknya.
SMA HARAPAN PERSADA, SMA yang sangat amat di segani oleh seluruh SMA yang tersebar dikota Bandung. Sekolah yang memiliki banyak ptestasi dibidang akademik maupun non-akademik, juga memiliki banyak rahasia. Rahasia yang tertutup rapat itu tidak dihiraukan sama sekali oleh seluruh siswa siswi SMA Harapan Persada, tetapi ada salah seorang siswa yang sangat penasaran dengan rahasia itu.
Seorang siswi dengan sangat tergesa-gesa berlari menyusuri koridor kelas, gadis itu tidak menghiraukan banyak tatapan yang memperhatikannya.
Yang difikirkannya hanya satu,ia tidak ingin terlambat masuk kelas Fisika, yang dimana guru Fisika itu killer banget.
" Ya ampun ini gue kenapa ya? Kok bisa telat gini!" rutuk nya pada dirinya sendiri.
Kakinya terus melangkah dan tatapannya tak memperhatikan sekitar. Hingga akhirnya ia sampai dikelas X-8, kelas yang paling ujung dan saat sampai depan pintu gadis itu melihat guru fisika sudah duduk dimejanya. Dengan menghela nafas panjang ia mengetuk pintu kelasnya.
Tok...tok...tok...
Ketukan pintu menghentikan seluruh aktivitas dikelas, dengan keberanian penuh menekan gagang pintu.
" Maaf pak saya terlambat." dengan suara yang sangat pelan.
" Silahkan tutup pintunya dari luar."
Tetapi bukannya mengikuti perintah guru fisika itu, ia malah terdiam didepan pintu.
"Apa kamu tidak mendengar perintah saya? Apa perlu saya ulangi?" ucap guru itu dengan sedikit kesal.
"Oh iya maaf pak".
Akhirnya dengan gerutuan dan sumpah serapah ia keluar dan meninggalkan kelas menuju ke kantin sekolah.
"Huufftt.. Dasar guru nyebelin gak tau apa gue udah susah payah lari-lari mana capek" gerutunya dengan menghempaskan diri ke salah satu tempat duduk di paling pojok.
Bosan. Akhirnya ia memesan minuman dan mengeluarkan kotak makanan yang berisi sandwich.
***
Kakinya terus melangkah, membawanya ke surga sekolah a.k.a kantin. Dimana semua siswa nongkrong dan mangkir dari kelas.
Sama halnya dengan siswa ini. Pelajaran pertamanya di kelas adalah Bahasa Indonesia, dia beranggapan bahwa pelajaran Bahasa Indonesia itu sangat melelahkan dan membosankan.
Dia menghempaskan dirinya di salah satu kursi paling pojok, tempat favoritnya selama dia bersekolah di SMA HARAPAN PERSADA.Dia menyelipkan earphone, melipat kedua tangannya lalu menelungkupkan kepalanya. Lebih baik gue tidur fikirnya.
Matanya terpejam, lagu terus mengiringi dan ia begitu menikmati. Hingga sepasang mata tengah menatap pria itu.
Ya ampun ini cowok ganteng banget. Siapa ya? Batin gadis itu.
Gadis itu terus memperhatikan pria yang berada dihadapannya ini, matanya tak ingin lepas sedetik pun.
Tangannya bergerak, karena kesemutan. Tapi tak sengaja tangannya menyenggol gelas yang masih bersisa setengahnya tumpah dan akhirnya mengenai rambut pria tersebut.
'ini gila, gue harus kabur.' batinnya.
Ia beranjak dari duduknya tapi sebuah tangan memegang tangan kirinya, yang membuat dia kaget."Waaaaa, ampun gue gak akan ganggu lo lagi.!!!" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
De Javu
Teen FictionDia itu kayak secret admirer gue, kadang bikin gue baper. Sebenernya suka sama dia banget malah, ya ampun kapan baper ini akan berakhir..... -Andara Relyn Widyatama- Ini rasa apa, gue gak ngerti yang kayak begini. Tapi rasa ini gak mau hilang gitu...