The Story I Didn't Know

Prologue

-

Seorang gadis terduduk di atas tempat tidur berseprai putih polos, seolah menjadi saksi kepolosan gadis di atas tempat tidur itu. Gaun putih polosnya basah oleh titikan air mata yang mengalir dari kedua pipinya yang merona.

Wajahnya muram bukan main.

Rambut cokelat tuanya perlahan mulai menutupi sebagian wajahnya. Terdengar seruan sendu dari bibirnya. Mengucap sebuah kata berulang kali tanpa henti.

Ditengah keheningan itu, sesosok laki-laki berjalan ke arah ruangan. Tampak jelas ia berjalan ke arah ruangan berwarna putih suci. Tangannya kemudian membuka pintu kamar dan melongo melihat gadis di depannya, kemudian ia menghela nafasnya pelan.

Untuk apa ia kesana?

Perlahan kedua matanya bergerak ke arah kanan dan kiri. Perlahan pula bibirnya tersenyum, telapak tangannya berusaha menggapai kepala gadis itu.

Tep! Tangan itu telah menggapai kepalanya. Lelaki itu! Dia mengelus kepala gadis itu.

Namun...

Kenapa dia menangis?

Benar-benar. Air mata lelaki itu menetes ketika tangannya masih membelai kepala gadis itu.

".....maafkan aku yang bahkan tidak sempat memelukmu."

"Maafkan aku yang bahkan menempatkanmu di dalam sini."

Ia benar-benar tidak kuasa. Akhirnya sang lelaki berbalik, bergegas pergi.

Tapi, tidak!

Perlahan gadis itu mengangkat kepalanya! Ia menurunkan kedua kakinya. Mengikuti langkah kekasihnya dan menorehkan senyuman tulus dari bibirnya.

"...Aku tidak pernah mengkhianatimu."

"Aku menyadari keberadaanmu."

Air mata gadis itu turun lagi. Namun dengan senyuman pasti ia berkata,

"....Aku percaya padamu..."

AUTHOR NOTE :
Jangan lupa untuk like dan comment apa saja kekurangannya ya, hehe. Kemungkinan jika waktunya luang akan update seminggu 2 kali.

Silakan tinggalkan comment yang sopan dan bersifat menunjukkan kesan baik pula. Thankyou! ♡