Jika diibaratkan dalam sebuah lagu, maka hari ini dapat digambarkan oleh penggalan lirik ini 'weekend yang hanya terjadi hari ini dalam seratus juta tahuuuunn' tentu saja itu bukan lirik sebenarnya, melainkan lagu Inseki Kakuritsu yang sudah dimodif.
Kebetulan Sabtu ini tidak ada jadwal theater. Suatu kemungkinan yang sangat langka terjadi. Biasanya sebelum tidur, para member JKT48 selalu melihat ulang jadwal mereka. Tak terkecuali member yang satu ini.
"Oke.. besok gak ada jadwal theater. Berati bisa bangun siang" batin seseorang yang telah siap memasuki alam mimpi dengan piyama putihnya.
Tapi sebelum itu, dia menyempatkan untuk mengirim beberapa penggal kata-kata pengantar tidur bagi para penggemarnya.
-"Mau istirahat dulu nih, kalian juga yaaah 😊"-
Setelah menekan Send pada layar Smartphonenya, dia langsung menghidupkan mode Airplane untuk menghindari notifikasi yang tak behenti bertambah.
"Hmm.. kayaknya gue lupa sesuatu deh"
"..."
"Tapi apa ya.."
"Ck..."
"Tau ah ngantuk"
Akhirnya dia tertidur tanpa mengingat hal apa yang ia lewatkan.
***
Sebelum berubah menjadi kupu-kupu yang cantik, ulat terlebih dulu bertransformasi menjadi kepompong. Sama halnya dengan Naomi, member JKT48 yang pagi ini masih bergelung dalam selimutnya bagai kepompong. Dinginnya AC kamar dan balutan selimut membuat Naomi semakin nyaman dalam tidur pulasnya.
Saat Naomi masih dalam alam mimpinya, tiba-tiba ia merasakan ada udara hangat menerpa wajahnya yang tak tertutup selimut. Sangat hangat, hingga menambah kenyamanan tidurnya. Sebuah senyuman ia sunggingkan di setiap kehangatan yang menerpanya.
"Pagi Nomi.. ayo bangun... ayo dibuka matanya..."
Samar-samar Naomi mendengar suara seseorang. Awalnya dia hanya menganggap bahwa ini bagian dari mimpi indahnya. Namun entah dorongan dari mana, kini dia perlahan membuka matanya dan melihat ada seseorang sedang memperhatikan wajahnya dari dekat.
Dengan telapak tangan yang menopang dagu, seseorang sedang menatap intens wajah Naomi hingga embusan hangat nafas yang sedari tadi menerpa wajah Naomi begitu nyaman terasa.
"Kak.. Ve.." ujarnya lirih.
"Pagi kamu.." jawab Ve yang setia memperhatikan wajah Naomi dari dekat. Rambut panjangnya terjuntai indah, sedikit mengenai pipi Naomi.
Naomi perlahan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur, masih mengumpulkan serpihan kesadaran yang tertinggal di alam mimpi.
"Kak Ve.. ngapain pagi-pagi udah di sini?" tanya Naomi dengan suara parau khas orang baru bangun tidur.
"Hmm.. Jadi nggak boleh nih aku dateng? Aku kan pengen jadi orang yang pertama kamu lihat waktu kamu buka mata"
"Ish kamu ya.. Pagi-pagi udah ngegombal aja" Naomi melempar bantal ke arah Ve.
"Tapi Nomi suka kan?" ujar Ve sambil tersenyum menggoda dan menaik-naikan sebelah alisnya.
"Apasih kak Ve.. Gombalannya basi banget tau!" Naomi bersedekap dan membuang wajahnya ke arah lain, menghindari tatapan Veranda.
"Yaudah sini diangetin lagi" ujar Ve yang mulai membuka kedua tangannya.
Naomi tersenyum kemudian memeluk pinggang dan membenamkan kepalanya di perut Veranda.