0.1

61 6 2
                                    


-+-+-+

Tersenyum simpul, Park Minrin memasuki gedung olahraga Futsal di kampusnya. Mendesah senang saat memasukinya. Bagaimana tidak ? Sore ini Ia akan bertemu dengan kekasih hatinya, Kim SeokJin. Sudah tiga hari mereka tak bertemu, karena Minrin harus pulang ke rumah orangtuanya di Tongyeong. Dan sore ini Ia akan memberi kejutan untuk Jin, karena namja tampan itu tak tahu kalau Minrin akan pulang

Celingukan, Minrin mencari-cari sosok Jin di dalam gedung. Sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang sedang berbincang di bangku. Padahal biasanya setiap Jumat sore, Jin dan teman-teman - temannya pasti futsal di sini.

"Hey, Minrin !" seseorang menepuk pundaknya. Minrin menoleh ke arah datangnya suara.

" Taehyung, kau membuatku kaget." Minrin mengusap dadanya. Taehyung hanya terkekeh.

" Kau sedang mencari Jin hyung, ya ?"

Minrin hanya mengangguk, pipinya sedikit merona.

" Sepertinya hyung masih ada di ruang ganti. Kesana saja !" ucap Taehyung.

" Benarkah ? baiklah kalau begitu. makasih ya, Taehyung."

Taehyung mengangguk. Minrin pun berlalu meninggalkan Taehyung menuju ruang ganti dimana Jin berada.

**
minrin'pov

Aku masuk mengendap-endap ke dalam ruang ganti. Bagaimana jadinya kalau aku masuk begitu saja ke dalam sana. Bukan mereka ( para namja ) yang akan terkejut melihatku, tapi justru aku yang akan menjerit saat masuk dan melihat mereka bertelanjang dada, bahkan bisa jadi, mereka hanya memakai pakaian seminim mungkin. OH TIDAK!

Tanpa menimbulkan suara, aku berhasil melewati loker demi loker, ruang ganti sangat sepi, sepertinya para namja sudah keluar dari sini, namun...

" Jin, bagaimana rekomendasiku ?"

Aku berhenti sejenak. Terdengar suara Namjoon, dan sepertinya Jin masih ada di sini. Hampir saja aku menghambur ke arah Jin, namun ..

"Seryl maksudmu ?"

Seketika langkahku terhenti. Seryl? Aku bertanya dalam hati. Penasaran, aku berdiri terpaku di balik loker, menunggu percakapan selanjutnya.

"Ya, Seryl. Sudah kau coba ?" Tanya Namjoon.

"Langsung kucoba, Namjoon. " jawab Jin.

Aku makin penasaran. Mencoba ? apa maksudnya?

" Lalu bagaimana hasilnya ?"

" Wow, sangat memuaskan." Jawaban yang terlontar dari mulut Jin membuat dadaku mulai berdegup kencang. Memuaskan ? apa arti semua ini ?

" Oh, ya ? bagus dong kalau begitu."

" Dan dia tahan lama, Namjoon." Namjoon tergelak.

"Wow, daebak! Memangnya berapa lama kau mencobanya ?"

" Hmm, dua hari, itupun nggak fullday, kita istirahat dulu beberapa jam."

Benar-benar, percakapan mereka membuat dadaku makin bergejolak. Hawa panas mulai menjalari wajahku, lalu mengalir ke dadaku...tanganku mulai mengepal kuat.

" Kau nggak cape ?"

" Nggaklah, 'barang' baru dan bagus seperti itu, membuat semangatku terbakar. Memicu adrenaline."

Namjoon kembali tergelak, kali ini Jin pun ikut tergelak. Mereka tak tahu kalau batinku sakit mendengar semua itu. Kepalaku mulai pusing, aku mulai merasakan panas di mataku, bibirku bergetar menahan tangis yang mulai jatuh menyusuri pipiku. Dadaku begitu sesak, tenggorokanku terasa sakit.

Jealous -ksjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang