Yohaka dengan santainya masuk kedalam rumah tanpa mau tau pukul berapa sekarang, yang ada dalam pikirannya bagaimana ia bisa masuk kedalam kamar secepat mungkin agar ia dapat mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
Tetapi ketika hendak naik ke lantai dua, dimana kamarnya terletak sebuah suara bariton menghentikan langkahnya.
"Dari mana saja kamu? Sudah jam berapa ini? Kenapa baru pulang?"
Dengan malas memutar balikkan badannya menghadap sang ayah, dengan lantang ia menjawab "Apa peduli papa? Toh selama ini jugakan papa hanya memikirkan pekerjaan,pekerjaan dan pekerjaan!"
Rahang ayahnya mengeras menahan emosinya "Ini semua papa lakukan untuk kamu!! Beraninya kamu ya!"
Tetapi Yohaka tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh papanya,ia sudah terlalu lelah mendengar semuanya.
Ia bergegas naik ke atas, setelah sampai di kamarnya ia langsung merebahkan diri di tempat tidur king sizenya. Ia melihat hp-nya untuk melihat apakah ada notif dari teman-temannya atau tidak.
Setelah dirasa tak ada notif yang masuk dari teman-temannya ia segera menutup mata agar bisa berpetualangan di alam mimpinya.
--------
Pagi ini Yohaka sengaja bangun pagi agar ia tak terjebak sarapan bersama ayahnya,kejadian tadi malam membuatnya enggan untuk berjumpa dengan ayahnya.
Ia segera pergi dengan mobil jazz-nya, ia tidak membawa mobil nya dengan kecepatan tinggi karna ia tahu sekarang masih pagi dan untuk apa ia terburu-buru sampai disekolah.
Ia tiba disekolah pada pukul 06.25 sedangkan bel jam pertama berbunyi pada pukul 07.00. Itu berarti ia masih punya waktu 35 menit lagi, waktu ia gunakan untuk sarapan dikantin.
Ia duduk meja yang posisinya ditengah,ia segera memberitahukan teman-temannya bahwa sekarang ia sedang berada di kantin untuk sarapan.
Tak lama kemudian datanglah tiga orang cowok,dan langsung duduk disamping yohaka "Tumben banget lo yo, pagi gini udah disekolah." Ucap Frans salah satu teman dekat Yohaka.
"Lah iya,tumben banget seorang yohaka mau dateng sekolah pagi gini" kata Ageng.
"Palingan lagi selek ini anak sama bokapnya,lo pada kayak ga tau aja." Jawab Juan mendahului Yohaka.
Ya Frans, Ageng, dan Juan ini adalah sabahat sekaligus orang paling dekat dengan Yohaka selain ibu dan neneknya. Tapi di antara mereka bertiga Yohaka lebih dekat dengan Juan, karena Juan yang paling pandai menenangkan Yohaka kala yohaka dalam keadaan tak terkendali dan pembawaan Juan yang dewasa membuat Yohaka merasa Juan sudah seperti abangnya sendiri. Mereka ber-empat sudah bersahabat sejak SD, dan itu membuat mereka menganggap satu sama lain lebih dari sahabat. Mereka ini pandai dalam hal pelajaran tetapi buruk dalam sikap. Pihak sekolah tidak mau mengeluarkan mereka dari sekolah, karena mereka ber-empat termasuk murid yang sering menyumbangkan piala,piagam dan hal-hal berbau berprestasi lainnya. Di balik semua prestasi yang mereka miliki, ada cerita yang tak terduga dari mereka. Mereka selalu saling menguatkan satu sama lain.
"You know me so well dude" kata Yohaka.
"Biar gue tebak,lo pasti pulang larut lagi dan itu ketauan sama bokap lo?" Ucap Ageng sambil terkekeh.
"Lah lo ngetawain gue,jahat banget lo" ucap Yohaka sok melankolis.
"Kok gue jadi jijik liat lo ya yo,kayak cewek gitu" kata Frans sambil menatap ngeri Yohaka.
Sedangkan Juan yang melihatnya hanya terkekeh kecil melihat kelakuan tiga sahabatnya ini, ia begitu tenang jika sahabat-sabahatnya itu bahagia.
"Biasa aja kali lo,gausah gitu ngeliatnya" ucap Yohaka.
"Mendingan gue makan, dari pada ngedengerin lo pada ribut macem cewek" ucap Ageng santai.
Mendengar itu Frans dan Yohaka menyeringai,Juan yang melihat seringaian itu hanya geleng-geleng kepala ia tahu selanjutnya akan ada kejadian.
Tepat saat itu juga Yohaka dan Frans langsung menggelitiki Ageng yang sedang memakan nasi gorengnya hingga Ageng meminta ampun kepada mereka berdua.
"Hahaha.....am.....hahhaa.....punn....woi beren....tii....ahaahaha...." kata Ageng sedangka siswi yang melihat kejadian langka ini hanya memandang takjub. Jarang-jarang most wanted guy yang terkenal dingin ini, bersenda gurau di muka umum.
"Ah udahlah, males gue sama kalian." Kata Ageng pura-pura merajuk.
"Yah si monyet ngambek,jangan gitu kenapa nyet ga asik nih" ucap Yohaka
"Tau si monyet,ngambek mulu macem cewe pms ae lo" tambah Frans
"Dude stop okay? Bentar lagi bel lo pada ga mau masuk kelas? Jangan bilang mau mabal lo pada?" Ucap Juan menatap teman-temannya yang sulit diartikan.
"Ga kok,gue lagi mau tobat nih" ucap Yohaka,seraya beranjak dari kursi.
"Ya kalo Yohaka masuk,gue juga masuk deh." Kata Ageng dan Frans serempak.
"Lah tumben si monyet dengan si curut kompak" Juan bersuara lagi sambil terkekeh.
Akhirnya mereka masuk ke kelas 11 IPA 1. Ya mereka ber empat memang sekelas.
Tetapi mereka tidak ada yang mendengarkan penjelasan guru,Yohaka yang sedang mendengarkan lagu sambil membaca komik,Ageng dan Frans yang sibuk dengan games mereka,dan Juan yang sedang mendengarkan lagu sambil menelungkupkan kepalanya sampai orang yang melihatnya mengira bahwa Juan sedang tertidur. Walaupun tak memperhatikan, tetap saja mereka dengan mudah memahami materi yang diterangkan guru dengan gampang.
Tok tok tok
Dan masuklah seseorang wanita....
-----
Vote dan coment cerita pertama aku ya!