Pertelevisian, sebuah industri yang begitu mengakar di Indonesia, menjadi barang yang disukai dan dibutuhkan oleh semuaorang dalam memperoleh berbagai hal, dari hiburan sampai informasi. Setiap tahun pula, banyak inovasi dan pengembangan yang muncul dan diciptakan dalammemajukan pertelevisian Indonesia, salah satunya adalah di Hari Pertelevisian Indonesia tahun 2016 ini, banyak program meriah yang disiarkan di berbagaistasiun televisi dalam merayakannya. Namun dibalik semua kemajuan yang telahdicapai, masih saja ada beberapa noda hitam dalam inustri pertelevisianIndonesia, salah satunya adalah sinetron remaja dan infotainment, pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai infotainment.
Infotainmentsendiri merupakan singkatan dari information-intertainment, pertama kali munculdi Inggris dan berisi acara yang memberitakan kehidupan orang orang terkenaldengan nyata tanpa dirubah sedikitpun. Namun saat infotainment sampai keindustri pertelevisian Indonesia, fungsinya sebagai program gabungan informasidan hiburan pun serasa lama-kelamaan sirna. Infotainment d Indonesia sudahseperti memiliki tema sendiri dalam beritanya, yaitu gossip, atau kabar nisbi yang belum tentu kebenarannya terbukti,dan kebanyakan pula dari gossip tersebut, merupakan kabar miring yang negatif mengenai kehidupan selebrititanah air. Sehingga tidak sedikit yang ketika ada yang menyebut kata infotainment, pikirannya pasti mengarah kegossip negatif seseorang.
Namun,dengan begitu banyak sisi negatifnya, masih saja banyak pengguna televisi yangmenggemari acara ini, sehingga sulit untuk dihilangkan, hal ini sendiri dapatdikatakan dalam sisi kedokteran sebagai NegativityBias,dimana otak manusia lebih cepat dalam merangsang reseptor ke otak saatmendengar sesuatu yang negatif dibandingkan sesuatu yang positif. Sehinggamungkin juga inilah yang mendorong infotainment tetap betah menyiarkan kabarnegatif selebriti yang belum tentu benar, dapat pula dikatakan "ikut campur urusan pribadi orang lain" ke ranah publik.
Jika kitadapat mencermati, infotainment mengandung banyak hal yang dapat merusakpenggunanya sendiri, yang pertama, saat menonton infotainment, otak akan sering menerima informasi negatif yang tentu saja menghambat kinerja otak. Yang kedua,terkhusus bagi usia remaja, saat menonton infotaiment yang sedang membicarakan gossip, kita dengan sendirinyaterprogram bahwa nge-gossip ternyata dibolehkan dan dapat kita lakukan sesuka hati seperti yang infotainment lakukan.
Yang ketiga, infotainment serasa begitu sering menyiarkan kejelekan selebriti indonesia, misal saja pada kasus nikah-cerai seorang selebriti, pasti infotainment akan dengan sering memberitakannya kepada khalayak publik, yangtentu saja dapat dikatakan mengumbar aib seseorang yang sepatutnya tidak perludiceritakan, kita pun pasti berpikir kasihan kepada selebriti tersebut, sudah tertimpa masalah, disebar pula.yang keempat, infotainment banyak membuatorang-orang terutama remaja menjadi antipati menjadi seorang selebriti, alasanpaling kuat tentu karena mereka tidak mau jika setiap urusan ataupun masalahmereka selalu diberitakan oleh infotainment, seperti tidak punya privasi saja.Sekalipum urusan tersebut sifatnya positif, seperti menyiarkan secara langsungnon-stop pernikahan seorang artis atau mengikuti kegiatan sehari-hari mereka dirumah, infotainment itu sendiri terasa begitu ikut campur dan gemar mengorek-ngorek kehidupan pribadi seseorang, yang mana tidak semuanya dapatdisiar ke publik.
Dari sisi ekonomi, infotainment juga dapat menjadi agen dalam menyebarkan kesenjangansosial, yaitu dengan menyiarkan kegiatan berlibur atau bahkan koleksi tas dansepatu seorang selebriti yang hanya membuat kita menjadi ingin seperti dia dan akhirnya menjadi konsumtif.
Pada dasarnya dalam memberitakan sebuah informasi, boleh boleh saja, asalkan tau batasan mana yang dapat dan mana yang tidak dapat disiarkan. Kita pun sebagaipenonton tidak dapat berharap banyak dari stasiun televisi atau bahkanpemerintah dalam memperbaiki dan mengembalikan fungsi sebenarnya dariinfotainment. Sehingga semua haruslah kembali kepada diri kita masing-masing.Hal yang paling utama tentu saja jangan mudah dalam mempercayai hal apapun yang diberitakan karena terbukti banyak yang tidak benar. Selain itu kita jugajangan sampai ikut menjadi bagian dari penyebaran informasi dari infotainment tersebut,atau istilahnya jangan ikut nge-gossip.
Selain itu kita jangan mudah terpengaruh dengan berita yang disebar di media infotainment, seperti saat membicarakan selebriti yang selingkuh dsb, kitalangsung membenci selebriti tersebut, tunggulah sampai kabar tersebutterkonfirmasi jelas dan bukan sekedargossip semata . kita sebagaipenonton pun harus tetap teguh pada prinsip kita, jangan sampai ajang pameratau hal negatif lain yang diberitakan malah menjadi hal yang kita lakukan juga.
Padaintinya, kita sebagai penonton, orang yang menikmati acara tersebut dan mendapat informasi tersebut, jadilah penonton dan pengguna yang bijak!