Tak terasa pada tanggal 24 Agustus kemarin, sudah 54 tahun berlalu sejak diresmikannya stasiun televisi pertama di Indonesia, TVRI.Pada saat itu Presiden pertama RI, Soekarno menyiapkan progam televisi agar dapat meliput Asian Games ke-IV yang dilangsungkan di Indonesia.Sebagai uji coba, tayangan perdana TVRI adalah meliput HUT proklamasi ke-17 di Istana Negara Jakarta. Kemudian, TVRI segera menjadi idola rakyat Indonesia.Tayangan-tayangannya yang edukatif, serta menghibur selama puluhan tahun selalu menemani kegiatan rakyat Indonesia.
Kembali lagi ke masa kini.Saat ini tv-tv swasta makin banyak yang bermunculan.Awalnya dimulai dengan Rajawali Citra Televis (RCTI) yang diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1989, SCTV yang diresmikan tepat setahun setelahnya, lalu muncul pula stasiun-stasiun tv lainnya seperti ANTV, Trans 7, dll.Bahkan, sekarang TVRI jadi tenggelam jika dibandingkan stasiun tv swasta dikarenakan budget-nya yang kurang maksimal.Kembali lagi ke stasiun televise swasta.Menjamurnya stasiun televise swasta tentu disebabkan oleh pasar yang menguntungkan.Bisa dibilang, saat ini hampir semua orang mempunyai tv dirumahnya.Tidak seperti jaman dulu, saat tv dianggap sebagai barang mewah.Sekarang, hampir setiap pagi, siang, dan malam orang selalu menonton tv.
Hal ini tentu memancing pertanyaan dalam otak kita : Apakah perkembangan televise sekarang ini mengarah ke yang lebih baik, atau justru lebih buruk?Sekarang program-program televise semakin banyak jenisnya, seperti talkshow, reality show, atau religi.Isi tayangannya pun semakin kreatif.Hal ini membuat orang yang menontonnya jadi semakin kreatif,juga menambah wawasan.Bagi orang yang tingal di pedalaman, yang kebanyakan masih buta huruf, televise menjadi satu-satunya sumber informasi mereka.
Disisi lain, karena tv swasta cenderung profit oriented, pengelola tentu berusaha bagaimana tayangannya dlihat banyak orang sehingga lebih mengutamakan tayangan yang menarik, namun memiliki mutu yang rendah.Tayangan sinetron yang merajalela adalah buktinya.Lalu bagaimana dengan TVRI?MenurutDosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS, Sri Hastjaryo, TVRI sekarang justru seperti ikut-ikutan tv swasta dengan mengambil peran dibidang hiburan."Seharusnya TVRI lebih h banyak mengambil peran edukasi. Misalnya membuat film dokumenter berkualitas, tayangan pendidikan yang menarik dan sebagainya. Sehingga ketika orang ingin menonton tayangan edukatif, pilihannya ada TVRI," tuturnya.
Jadi, semua tergantung dari sudut pandang kita sendiri, bagaimana kita menilainya. Apakah perkembangan televise sekarang ini mengarah ke yang lebih baik, atau justru lebih buruk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkembangan Televisi Indonesia : Lebih baik, atau lebih buruk?
RandomOleh Puti Larisha XI IPA 4