Confession #1

821 51 2
                                    

"hari ini kita libur, manager bilang kita bisa beristirahat seharian full, schedule akan dimulai lagi dua hari mendatang" ucap Jaebum pada membernya yang saat ini berkumpul di ruang tamu

"yeayyyyy, akhirnya libur juga, hyung nanti aku akan ke massage dan spa yaa, soalnya i need treatment for my body, i freaking feel my acne is everywhere in my face, hyuupp ada yang mau ikut??" ucap bambam girang

"nope, ajak manager hyung juga bam, agar kau tak sendiri" jaebum merespon karna tidak ada yang merespon ucapan bambam

"oke hyung" ucap bambam semangat sambil berlari ke kamarnya untuk bersiap

Yugyeom dan youngjae pun tengah sibuk dengan laptop masing-masing, karena youngjae berjanji mengajari yugyeom game LOL

Jaebum pun duduk disamping youngjae sambil memperhatikan permainan youngjae,

"oiya, jackson tadi menelpon katanya ia siang ini akan balik dari china" ucap jaebum,

Jinyoung pun mengangguk dan berjalan menuju kamarnya. Mark yang sedari tadi melihat permainan yugyeom pun mengalihkan pandangan ke arah perginya jinyoung.

Mark berdiri dan mengikuti Jinyoung.

Mark membuka kamar yugbam karena kamar jinyoung di dalam kamar yugbam. Ia pun menggeser pintu kamar jinyoung. Terlihat jinyoung sedang asyik membaca buku sambil duduk menghadap meja belajarnya.

Mark pun langsung tiduran di kasur jinyoung, jinyoung menyadari kehadiran mark.

"aku udah cuci kaki, aku udah mandi jadi badanku udah bersih" jelas mark saat jinyoung menatapnya

"well, its okay" ucap jinyoung sambil kembali pada bukunya

Mark sangat suka waktu seperti ini, tidak ada suara semua tenang dan ada jinyoung di dekatnya. Entah sejak kapan park jinyoung menjadi mood boasternya.

Mark tiduran dikasur jinyoung sambil memandang lemari di depannya karena di lemari itu terdapat cermin besar yang mematulkan punggung jinyoung, ya, Mark memandangi jinyoung tapi ia tak berani memandang langsung karena ia takut jinyoung merasa tak nyaman, 15 menit suasana tetap sama.

"hyung kau tak membawa smartphone mu?" tiba-tiba ucap jinyoung tanpa mengalihkan pandangannya dari buku ditangannya

"oh? Nope? Why" jawab Mark tak menyangka jinyoung bertanya

Jinyoung pun menutup bukunya yang telah ia tandai dan berdiri lalu menggeser pintu kamarnya dan keluar dari kamar yugbam

Mark yang melihat tingkah jinyoung pun heran dan duduk menatap pintu kamar jinyoung yang terbuka, tapi tak lama kemudian terdengar pintu kamar yugbam tertutup, jinyoung pun masuk ke kamarnya.

"aku tau kau akan bosan" ucap jinyoung sambil memberikan coco yang diambilnya dari ruang tengah

Mark pun memeluk coco karna terkejut dengan tingkah jinyoung. Ia pun memperhatikan jinyoung yang kini kembali membaca bukunya.

Mark tersenyum, ia merasa bahwa jinyoung tak keberatan mark menemaninya membaca bahkan membawakan coco agar mark tak bosan. Seperti hal ini, ia sering merasa jinyoung juga memiliki perasaan sepertinya, tapi ia takut dugaannya salah, because park jinyoung is the kindest person, he always nice to everyone even he is very quiet and serious.

Mark pun memainkan coco diatas dadanya tapi matanya tak pernah lepas dari pantulan park jinyoung dari cermin, tiba-tiba ia menyadari telinga jinyoung sangat merah, seingatnya telinga jinyoung akan merah kalau ia sedang malu, tapi sekarang kenapa? Bukankah ia sedang membaca, lalu malu kenapa?

"jinyoungaa" ucap mark spontan

"hmm" jinyoung pun memnjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari buku

uncontrollablyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang