-Nesya-
Aku menatap air hujan yang turun silih berganti, orang-orang berlalu lalang menerobos derasnya hujan mencari tempat teduh. Aku berteduh di sebuah halte bus yang tidak terlalu ramai sambil membawa payung kuning yang ku pegang ditangan kananku.
Bugh. Keseimbanganku sedikit goyah, mataku membulat dan mulutku sedikit terbuka. "Maaf..." Ucap seseorang yang tadi menabrak ku. Aku menarik nafasku dan berusaha tersenyum "Oh iya gapapa" Sahutku tanpa melirik ke arahnya sekilas.
"Makasih" Ucapnya, mampu membuatku menolehkan kepalaku ke arahnya dan menatapnya sedikit lebih lama. Rasa bingung menyelimuti diriku sekaligus seperti ada yang menggelitik diperutku. "Yaa... No problem" Jawabku, kekehan kecil yang kutahan sedikit lolos dari bibirku.
Laki-laki yang tidak ku ketahui namanya hanya mengulum senyum tipis yang terlihat emmm arrhh... Manis. Aku mengaruk tengkuk ku yang tak gatal tersenyum kikuk dan kuarahkan pandanganku lurus kedepan.
Tak lama kemudian Bus yang melewati komplek rumahku tiba dihalte bus. Aku segera membuka payung milik kakak ku yang tadi pagi sempat kupinjam. Aku berjalan menuju pintu Bus, sebelum aku menaiki Bus tersebut seperti ada dorongan yang membuatku menoleh kebelakang. Lebih tepatnya ke arah Laki-laki berjaket hitam yang sedang menggosok-gosokan kedua belah tangannya, mungkin Ia berusaha menghangatkan suhu tubuhnya. Sebuah senyuman tipis tersungging dibibirku. Aku menundukan kepala dan naik kedalam Bus.
Sepanjang perjalanan pikiranku berputar-putar dikejadian beberapa menit lalu, dihalte Bus. Bertemu dengan Seorang laki-laki yang mampu membuatku luluh dalam waktu kurang dari satu menit, Itu jauh diluar dugaanku. Mengapa aku tidak menanyakannya sesuatu? Nama misalnya? Pikirku sambil merutuki diriku.
Aku membenarkan kacamata yang bertengger dihidungku dan bersandar dikursi Bus sambil menutup mataku. "Apa aku dapat bertemu dengannya lagi" Gumamku pelan bertanya pada diriku sendiri.
Mataku terbuka dan menatap keluar jendela Bus. "Aku harap begitu..." Sambungku pasrah dan tersenyum tipis yang terkesan terpaksa.
YOU ARE READING
My Project
RomanceDari awal aku melihatmu aku menyukaimu padahal kita tidak pernah saling kenal sebelumnya. Aku fikir aku tak akan bertemu denganmu lagi, ternyata entah itu kebetulan atau memang sudah ditakdirkan. Kita bertemu lagi dan mungkin hampir setiap hari kita...