Disclaimer © Fujimaki Tadatoshi
WARNING: OOC, AU (agak), Typo(s), Smut
.
.
.
Rumah mewah di pinggiran kota dengan tujuh kamar tidur plus kamar mandi di dalam di lantai dua dan ruang tamu besar dan ruang keluarga dengan LED TV dan peralatan gaming untuk seluruh keluarga. Di samping itu ada dapur besar lengkap dengan lemari es dua pintu dan kabinet berisi bahan-bahan makanan sehari-hari. Dengan akses yang mudah ke stasiun dan mall paling besar di kota dan lingkungan yang bersih serta hijau dengan pohon-pohon besar melindungi dari pancaran sinar matahari langsung, membuat resident disini mendapatkan tempat yang nyaman untuk tinggal. Bukan, ini bukan advertisement untuk real estate setiap Minggu pagi, ini tentang sekumpulan pemuda yang mempunyai kemiripan dengan pelangi dan satu pemuda macan yang hidup dan tinggal di rumah mewah itu. Ini semua karena seorang pemuda rambut merah dengan mata berbeda warna tertentu yang meminta coretmenyuruhcoret mereka semua untuk tinggal bersama dengan alasan dia ingin membantu mereka dengan salah satu dari kebutuhan dasar yaitu papan agar mereka tidak repot-repot menyewa apartemen. Dan mereka yang sebenarnya ingin hidup bebas sendiri mengubah pikiran karena siapa yang tidak mau gratis sewa tempat tinggal seumur hidup?
Dan itulah masalah utama untuk pasangan favorit semua ini. Mereka yang sebelumnya hanya teman biasa yang kadang-kadang suka bertengkar tentang apapun dan dimanapun, sekarang sedang berbaring sejajar di ranjang di kamar Aomine.
"Uh... apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Kagami sambil memegangi selimut yang menutupi tubuhnya dan Aomine.
"Tidak tahu." jawab Aomine. "Aku hanya ingat mabuk setelah pesta kemarin malam,"
Mereka kemudian hanya bisa lirik-lirikan dan melihat dinding kemudian lirik-lirikan lagi.
"Jadi kita benar-benar melakukannya?" tanya Aomine.
Kagami membuka selimutnya dan mengintip tubuhnya yang langsung ditiru oleh Aomine. "Oh ya."
Mereka kembali lirik-lirikan.
"Mau melakukannya lagi?" tanya Aomine.
"Oke." Kagami menjawab dengan semangat.
Ketika mereka akan memulai berciuman, tiba-tiba terdengar ketukan pintu kamar Aomine. Aomine lalu terburu-buru menyembunyikan Kagami di bawah selimut dan meletakkan tangan cokelatnya diatasnya.
"Ma-masuk,"
Pintu terbuka sedikit dan kepala dengan rambut biru muda menampakkan diri.
"Aomine-kun, Akashi-kun sudah menyuruh semuanya untuk turun," beritahu Kuroko.
"Oke, aku akan turun sebentar lagi,"
"Dan apakah kau tahu dimana Kagami-kun? Aku sudah mencarinya dimana-mana tapi tidak ketemu," tanya Kuroko.
"Tidak! Ke-kenapa aku harus tahu dimana Kagami?" kata Aomine dengan sekuat tenaga mencoba tidak gugup.
Kuroko mengerutkan kening sebentar sebelum kemudian kembali memasang wajah datarnya yang biasa. "Oke..." katanya kemudian dan keluar untuk menutup pintu kamar Aomine.
"Sebaiknya aku juga pergi," kata Kagami setelah Aomine membuka selimutnya.
"Yeah oke,"
Kagami mengangguk dan dengan cepat memakai kembali bajunya sementara Aomine mengawasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ship
FanfictionDan itulah masalah utama untuk pasangan favorit semua ini. Mereka yang sebelumnya hanya teman biasa yang kadang-kadang suka bertengkar tentang apapun dan dimanapun, sekarang sedang berbaring sejajar di ranjang di kamar Aomine. AoKa