UNFAITHFUL

2.3K 227 45
                                    

"AKU TIDAK MAU!".

PLAKK.

Tamparan keras segera mendarat di pipinya seiring dengan penolakan yang keluar dari mulutnya. Mata hitamnya menatap nyalang pria tua di depannya yang mengerutkan wajah menahan emosi. Rasa panas di pipinya tidak membuatnya mengeriyit sakit, bahkan tidak dia rasakan. Yang ada hanya perasaan marah dan benci yang di tujukan pada orang yang dia sebut ayahnya.

"Kau tidak bisa menolak. Ini keputusan Ayah'' tegas pria tua di depannya dengan jari telunjuk teracung tepat di depan wajah putih putra bungsunya.

"Aku tetap tidak mau. Tega sekali Ayah menjualku pada homo menjijikan seperti dia'' teriaknya nyaring. Napasnya terengah setelah selesai bicara. Bukan lelah. Bukan. Hanya marah dan benci.

"Jaga bicaramu Sasuke'' ucap pria tua itu dengan nada dingin ''Kita sudah berhutang banyak pada Naruto. Pada keluarganya dan Ayah hanya ingin membalas sedikit kebaikan mereka''.

"Dengan menjualku hah! Dimana letak pikiran Ayah'' bentak pria muda bernama Sasuke itu.

Uchiha Sasuke sama sekali tidak menyangka hal ini terjadi padanya. Seingatnya tadi pagi dia masih baik - baik saja. Berangkat kuliah dan juga berkencan dengan kekasihnya yang cantik. Tapi, saat kembali ke rumah malamnya, dia melihat ayahnya sedang berbincang serius dengan seorang pria yang beberapa tahun lebih tua darinya. Berambut pirang, sepertinya orang asing, Sasuke tidak peduli.

Ayahnya memperkenalkannya sebagai Namikaze Naruto, putra tunggal dari rekan bisnis sekaligus sahabatnya, Namikaze Minato. Sasuke sedikit terkejut mendengarnya. Dia tahu siapa Naruto. Tetangganya dulu sebelum Naruto dan keluarganya pindah ke Amerika. Naruto tujuh tahun lebih tua dari Sasuke dan seingat Sasuke, Naruto adalah si pembuat masalah. Setiap hari ada saja kenakalan yang dilakukannya, sangat tidak cocok dengan penampilannya sekarang yang benar - benar mencerminkan seorang pengusaha muda sukses. Tapi sekali lagi Sasuke tidak peduli. Awalnya Sasuke tidak terlalu curiga saat Ayahnya memintanya untuk duduk sebentar.

Dengan wajah malas Sasuke duduk sambil memainkan ponselnya. Telinganya sedikit banyak mendengar perbincangan tentang proyek yang sedang di tangani perusahaan ayahnya. Juga tentang ayahnya yang berniat meminjam uang yang cukup besar untuk mendanai proyeknya itu pada pemuda berambut pirang yang duduk memperhatikan dengan serius setiap ucapan dari lawan bicaranya.

"Jadi, intinya Paman Fugaku ingin aku berinvestasi untuk proyek Paman ini?'' Suara husky dari pria bernama Naruto itu sedikit membuat Sasuke melirik, tapi hanya beberapa detik saja, selebihnya dia kembali berkutat dengan ponselnya.

"Begitulah, Paman butuh dana besar dan seperti yang sudah pernah Paman katakan, Paman akan menjodohkanmu dengan Sasuke. Paman tahu, sejak dulu kau sudah menyukainya kan'' Fugaku terlihat tersenyum - senyum.

TAKK.

Ponsel yang dipegang Sasuke terjatuh ke lantai. Tutupnya terlepas dan sepertinya layarnya juga retak. Sudah pasti ponsel itu rusak.

Mata hitam Sasuke melebar dengan wajah terkejut. Bukan karena mendapati ponselnya rusak, tapi karena dia mendengar hal aneh yang diucapkan ayahnya.

"Ayah bilang apa tadi?'' Tanya Sasuke tidak yakin, dia sangat berharap kalau tadi dia salah dengar atau mungkin ayahnya sedang bercanda dan akan berteriak April Fool, Sasuke benar - benar berharap hal itu yang sedang terjadi.

"Kau akan menikah dengan Naruto'' jawab ayahnya dengan raut wajah serius.

"Ayah tidak sedang bercanda kan. Apa Ayah lupa, aku ini pria, sama seperti dia'' tunjuk Sasuke pada Naruto yang duduk di hadapannya.

UNFAITHFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang