Chapter 1.

908 29 3
                                    

Namaku Aoi Hyodo. Aku adalah gadis biasa biasa yang mengalami kecelakaan yang mengambil seluruhnya.
Saat itu aku mengalami trauma. Karena, orang tua ku meninggal dan menyalahkan diri.

Mataku hancur. Aku berharap tak ada hal buruk yang terjadi. Mataku memiliki retakkan ditengah-tengah bola mataku yang biru. Jadi, apa pun yang kulihat retak. Menakutkan bukan? Aku pernah bercerita kepada temanku. Emerana. Emerana tidak membocorkan nya. Tapi, ada yang nguping. Jadi, aku diejek Langit runtuh.

Aku duduk di kasur rumah sakit. Seorang lelaki berambut pink soft yang kukenal sebagai sahabatku. Kami berjanji untuk berteman. Tidak ada asmara. Bukan hanya aku dengan dia. Tapi, ada Haku dan Zabuza. Kami berjanji.

Pria itu adalah Sakamaki Subaru. Pintu terbuka dan terlihat, haku dan zabuza.
"Aoi, kamu udah baik? Jangan dipikul sendiri" kata haku. "Dia tak mau bicara sama sekali dari tadi. Wajahnya tidak ada arti rasanya. Ihh!! Tunggu kau Tsukinami bersaudara!!" kata subaru geram. "Sudahlah, enggak usah emosi. Lagi pula, ada yang tahu dimana rumah nya? Kita kan udah enggak ditempat lama. Gimana nih? Aoi enggak bisa tinggal dirumahku. Zabuza? Subaru?" tanya haku. "Aku enggak bisa. Bukan nya enggak mau. Nanti, bisa dibunuh" jawab zabuza. "Aku bisa. Kapan kamu pulang?" tanya subaru. "Aku... Pulang... Besok" jawabku. "Baiklah, aku harus pulang sekarang, aku tanya boleh apa tidak yah? Sampai jumpa, aoi" kata subaru pergi. "Jangan bersedih, ayo zabuza" kata haku. "Iya, cerita aja yah" kata zabuza.

"Siapa Tsukinami bersaudara? Apa mereka orang yang buat ayah dan ibu mati?" tanyaku entah kepada siapa.

Keesokan harinya.....
Subaru datang menjemputku dengan mobil keluarga nya. Bukan dia saja. Ada haku dan zabuza. "Maaf, merepotkan kalian bertiga" kataku. "Tidak masalah. Kita kan sahabat. Kalau, aku tidak bertemu dengan mu. Mungkin, kita bukan sahabat. Aku senang membantu mu, aoi" kata subaru. "Arigatou, minna" kataku senyum.

Didepan rumah subaru....
Aku dan subaru masuk kedalam karena hujan. "Subaru, kenapa kau bawa orang asing?" tanya si kacamata. "Reiji, dia sahabatku" jawab subaru membela ku. "Maaf, mengganggu acara keluarga. Tapi, aku harus minum obat" kataku jatuh pingsan. "Aoi! Aku harusnya cepat. Dia temanku. Dia gadis Vampire kayak kita. Keluarga nya mati semua karena Tsukinami bersaudara. Bagus, kalian bantu aku. Dia saja baru keluar rumah sakit" jelas subaru. Mereka pun menuruti perintah subaru.

.
.
.

Aku dimana? "Aku dimana?" tanyaku. "Kamu dirumahku, di kamarku. Aoi ayo makan malam telah menunggu mu" kata subaru yang duduk disamping kasur. Aku pun mengikuti perintah subaru.

Diruang makan....
Semua menatapku. Ketakutan mulai merasuki diriku. Subaru yang menyadari kekuatan Winter ku langsung berkata. "Jangan melihatnya begitu. Nanti, kalian akan membeku" kata subaru. "N-namaku Aoi Hyodo" kataku. "Itu sang tertua bersaudara, Shu Sakamaki. Aku si putra kedua, Reiji Sakamaki. Si rambut merah itu, putra ketiga. Ayato Sakamaki. Itu si bertopi, putra keempat. Raito Sakamaki. Si Violet, Kanato Sakamaki. Dan kau sudah kenal Subaru, kan?" kata reiji. "Aku Sakura Haruno, Itu temanku dari kecil Hinata Hyuga" kata sakura menunjuk gadis rambut biru tua. "Hi!" kata hinata. "Namaku Yui Komori" kata yui. "Aku Ran Shibuki" kata ran. Tiba tiba, jantungku sesak. Namun, ditahan oleh ku. "Apa jantung mu sesak?" tanya reiji. "Ada apa, aoi? Jangan dipikul sendiri" kata subaru. "Aku merasa tak enak. Ak-" kataku yang belum selesai karena sakitnya.

.
.
.

"Maaf, merepotkan mu" kataku.
"Sudahlah, cepat tidur" kata subaru. "Bangun jam 10.00pm. Nanti kamu sekolah. Akan kuhajar si Tsukinami itu!" kata subaru berjalan keluar sambil membanting pintu.

.
.
.

Jam 10.00pm...
Aku sudah siap siap. Aku pun memakai Jimat Alvaror, dimana seluruh keajaiban terjadi. Seperti, aku mengecil kemudian membesar. Memanggil putri. Dan masih banyak lagi.

Aku membuka pintu kamarku.
Aku berjalan ke bawah. Aku melewati kamar sakura. Kubuka sedikit pintunya. Acara yang sedih untuk dilihat oleh ku.
Terlihat, ayato menghisap darah sakura. Aku pun pergi. Aku berjalan kekamar Hinata. Terlihat, shu menghisap darah hinata. Aku pun pergi (lagi). Aku berjalan ke kamar Ran. Terlihat reiji menghisap darah ran. Kulihat Kanato menghisap darah yui didepan pintu. Aku pun duduk di kursi. Kemudian melihat jimat Alvaror ku.

"Hey!, ayo sekolah" ayato meneriaki diriku. Mataku kemudian kosong dan retak.
"Iya" jawabku pelan.

Aku berjalan keluar mansion dan tak sengaja aku menginjak sesuatu. Kulihat, sebuah batu kristal berwarna Ruby. Aku pun memasukkan batu kristal itu kedalam tas. Aku pun masuk. "Apa yang kau pungut?" Tanya reiji. "Batu kristal" jawabku datar, singkat, mudah dipahami, dan dingin. "Aoi, kamu sangat suka mengoleksi barang kayak gitu?" Tanya sakura. "Begitulah" jawabku. "Aoi, andai kau kembali menjadi diri mu yang bersinar lagi" kata subaru menundukkan kepala dan seperti mau menangis. "Seperti yang dibilang Conan 'tak ada sesuatu yang sempurna' bukan kah itu yang kau katakan?" Tanyaku. "Aoi? Kau kembali?" Tanya subaru. "Tidak, aku masih belum ingat. Tapi, apa kau yakin Tsukinami yang bunuh?" Tanyaku. "Kurasa" jawab subaru. "Kurasa itu aku" kataku. "Kau gila? Bahkan mereka memakan mayat orang tua mu!" Kata subaru. Tak perlu wajah menantang kayak gitu. "Ada banyak cara untuk menyelesaikan ini, subaru" kataku.

Disekolah.....
Aku berjalan masuk ke sekolah. Aku melihat ada yang bersinar. Seperti, batu kristal disemak. Aku pun masuk kesemak. Ternyata benar. Ada batu kristal Aquamarin.

Bersambung.......
Ai disini. Ai buat cerita ini khusus keristina199 dia menunggu kisah ini.

Info : kisah ini menceritakan tentang aoi hyodo yang bersahabat dengan subaru. Aoi akan menemukan 7 batu kristal beda warna. Ada kekuatan nya. Aoi akan lepas kendali lho. Penasaran? . Dibaca, guys!!

DNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang