Chapter 2.

354 15 0
                                    

Hi, ai disini. Ada masalah saat episode 1. Bukan batu kristal. Tapi, telur. Baca yah!

Namaku Aoi Hyodo. Aku tadi menemukan 2 telur. Warna nya Ruby dan Aquamarin.

Sekarang, aku berada di atap sekolah. 4 lelaki bermata beda menatap ku. "Are. Ada manusia. Kayak nya manis nih" kata si rambut kuning. "Kami-sama, tolong aku!" Batinku. "Dia minta tolong dengan Kami-sama? Bukankah itu lucu? Hahaha!!" Mereka tertawa terbahak bahak. Mereka berhenti tertawa dan mendekati ku. "Kau ingin bebas? Aku Halilintar. Aku guardian angel. Kamu akan tahu nanti. Tapi, pertama aku bantu dirimu dahulu. Teriaklah 'Thunder fight!' Cepat teriak!" Sebuah suara meminta ku berteriak. Aku pun berteriak. "Thunder Fight!!" Teriak ku. Petir menyambar tempatku berdiri. Pakaian ku berubah menjadi.....

Aku menyerang mereka dengan pedang halilintar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menyerang mereka dengan pedang halilintar. Aku sangat senang bisa kabur dari mereka.

Dirumah.....
Aku langsung di interogasi oleh reiji dan subaru. "Kemana saja kau pergi?" Tanya reiji. "Maaf, bolos jam pertama. Aku tadi di atap sekolah. Kemudian ada 4 lelaki. Si kuning, drak, hijau, dan oranye ingin melukai ku. Tapi, aku syukur selamat. Kami-sama telah menolong ku" kataku. "Sudah, cepat tidur. Nanti, jika ada masalah kata kan. Atau, hubungi kami" kata subaru.

Aku pun ke kamar dan viola. Lihat dalam tas ku ada 1 telur Aquamarin yang bercorak skateboard. Dan 1 telur yang menetas dengan warna Ruby dengan motif petir dari batu kristal tadi. "Namaku Halilintar, sekarang kita partner. Nama mu Aoi Hyodo, kan?" Tanya halilintar. "Iya, apa kamu yang menolong ku? Kalau iya, arigatou. Kamu shugo chara, kan?" Tanyaku. "Iya, aku hanya bisa dilihat oleh mu. Sebenarnya, hanya orang beruntung yang bisa melihat batu seperti ku. Kamu enggak buang kan?" Tanya halilintar. "Tidak" jawabku. "Apa kau mau tahu kau bisa melihat berapa batu?" Tanya halilintar. "Tidak bisa. Berapa? Boleh ku panggil hali?" Tanyaku. "Ada 7 batu. Kau boleh panggil begitu. Setiap anak mempunyai telur. Namun, hanya kamu yang beruntung. Kamu punya Jewel Rumpy. Kau bisa memurni kan telur. Kita tunggu taufan bangkit. Aku mau tahu, aku telur macam apa tadi nya?" Tanya hali. "Kau berwarna Ruby, bercorak petir, dan kau hebat" kataku.

Keesokan harinya.....
Aku berjalan pagi bersama hali. Apa aku sudah jelaskan kalau hali itu berpakaian seperti apa?.

Dia begitu cute dan kawai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia begitu cute dan kawai. Aku berpakaian putih seperti....

Aku dan hali berjalan jalan sampai kami melihat taman bunga mawar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku dan hali berjalan jalan sampai kami melihat taman bunga mawar. Telur Aquamarin ku menetas. Dia berpakaian.....

"Halo!, wah! Kak hali disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo!, wah! Kak hali disini. Namaku Taufan, kau tinggal di istana?" Tanya taufan. "Ini bukan rumah asli ku. Aku bahkan tak ingat tentang rumah ku. Apa artinya rumah?, hali, taufan?" Tanyaku. "Jangan bersedih" hali terus menghibur ku. "Iya, wah lihat ada lubang. Kayaknya itu mirip batu kristal. Lihat ini kayak gempa. Warna Emas dan bercorak buku gambar. Kayaknya, ini benar gempa" kata taufan. Aku pun mendekati lubang dan benar. Ada batu kristal berwarna Emas. Nampaknya ini hebat.

Aku berjalan sampai ke danau yang luas. Ada batu di tepi danau dan di danau. Ku ambil dan viola. Benar dugaan hali. 5 batu telah terkumpul kan. Tinggal sedikit lagi.

DNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang