Fools2

269 51 6
                                    

-Fools2-

     Setelah menghabiskan makanannya,yein pun pergi meninggalkan kantin. Ia berlajan sendirian di koridor, ia sendiri bukan berarti tidak memiliki teman, ia memiliki sahabat baik yaitu - Lee Mijoo. Saat ia hendak memasuki kelas ia merasa sesuatu menggenggam tangannya, saat ia menoleh ia mendapati sosok gadis - Im Nayeon.

"Ada yang ingin ku bicarakan" ucap gadis itu. "Apa? Bicaralah" ucap yein "tidak disini" ucap naeyon sambil menarik tangan yein.

Mereka berjalan menuju atap sekolah, diperjalanan keduanya tak saling bicara, hanya melangkah,hingga akhirnya mereka sampai di bagian paling tinggi di sekolah ini -atap.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Ucap Yein memecah keheningan. "Maafkan aku" ucap Nayeon, terdengar nada penyesalan disetiap kata. "Hei,tak apa aku.." "Maafkan aku Yein ah, aku dan Jungkook saling mencintai,bisakah kau melepaskannya untukku?" Potong Nayeon cepat. Hati Yein terasa sakit,benar benar sakit,seperti ribuan anak panah menembus hatinya, apa yang harus ia lakukan? Apa benar Jungkook dan Naeyon saling mencitai? Harus kah ia merelakan Jungkook? Dunianya terasa berhenti sejenak. "Haruskah aku melepasnya?" Ucap Yein yang lebih terdengar seperti gumaman,"Haruskah? Bagaimana jika aku tidak bisa melepasnya? Ucap Yein. "Kumohon Yein ah, biarkan kami bahagia" ucap Nayeon. Tidak ada jawaban, Yein perlahan melangkah pergi dari hadapan gadis itu,cairan liquid yang telah iya tahan mati matian kini telah tumpah. Lihat, ia hanya bisa menangis dalam diam.

-
     Sendiri dalam keheningan, hanya sinar rembulanlah yang menemani. Suasana ini sangat mencekam. Gadis itu duduk di sudut balkon, memeluk kakinya menyembunyikan wajahnya diantara kedua tangannya. Menangis dalam diam, pikirannya kalut, tak mengerti apa yang harus ia lakukan, yang ia tahu hanya menangis dalam diam dan merenungkan semua masalahnya, bahkan ia tidak tahu sudah berapa lama ia menangis, matanya sembab hingga tak mampu terbuka sepenuhnya, ia terus menangis dalam diam dan akhirnya tertidur.

-
     Gadis bersurai hitam itu memasuki apartemen di kawasan Seoul dengan beberapa makanan ditangannya, menaiki lift menuju lantai 12 dan berjalan menuju sudut hingga menemukan belokan dan langkahnya terhenti pada apartemen nomor 1234. Ia menekan kombinasi angka lalu
klik~ apartemen itu terbuka, ini memang sudah menjadi kebiasaannya,ia tak mengetuk pintu terlebih dahulu, karena ia hafal betul password apartemen ini. Tembok bercat putih, sofa berwarna hitam dan beberapa foto. Di mencari sosok gadis yang sejak tadi tak terlihat batang hidungnya, hingga ia memasuki ruangngan yang tak lain adalah kamar gadis itu.

"Yein ah" ucapnya saat melihat sosok gadis yang tengah teruduk sembari memeluk lututnya itu. Tapi nihil tidak ada jawaban. Gadis itu- Lee Mijoo memberanikan diri mendekati gadis itu - Jung Yein. "Yein ah" ucapnya sembari menggoyangkan tubuh gadis yang dipanggilnya itu. Gadis yang dipanggil itu mendongakkan kepalanya dan

"Ya Tuhan Yein ah apa yang terjadi" ucap Mijoo kaget.
Tanpa aba aba gadis itu memeluk mijoo dan sepersekian detik selanjutnya terdengar isakan dari mulut gadis itu.
"Hey Jung Yein apa yang terjadi? Ceritakan padaku" ucap Mijoo berusaha menenangkan sahabatnya itu.
" Jung hiks Jungkook hiks" ucap yein terdengar isakan disetiap katanya.
"Hey coba ceritakan padaku" ucap mijoo lalu melepas pelukannya, dan menatap mata sahabatnya dalam dalam, menghapus air matanya perlahan.
" Jungkook  dan Nayeon" ucap yein dengan suara tercekat. Lalu ia menceritakan semuanya pada sahabatnya- Lee mijoo.
"Heol benarkah? Huh beraninya dia" ucap Mijoo menahan emosi.
"Apa yang harus aku lakukan" ucap yein dengan suara yang terdengar parau.
Kruyuk kruyuk~
"Heol Jung Yein apa kau belum makan?" Ucap mijoo dengan nada malas. Gadis yang ditanya itu hanya nyengir kuda memperlihatkan deretan giginya itu.
"Baik lah ayo buat sesuatu" ucap mijoo.
"Stok makananku habis" ucap yein mempoutkan bibirnya.
"Heol, selalu saja, untung saja aku sempat membeli ramyun cup" ucap Mijoo sembari  menjitak kepala yein, lalu bergegas bangun menuju dapur. Ia menulikan telinganya mendengar saat mendengar teriakan sahabatnya itu, setelah mereka selesai makan, mereka memutuskan kembali ke kamar dan tak lama kemudian mereka telah terlelap.

-
      Terlihat namja bergolangan darah A itu berjalan melewati koridor dengan gayanya. Banyak yeoja yang meneriaki namanya, tapi ia hanya berjalan tak memperdulikan suara suara yang menurutnya sangat sangat mengganggu ketenangannya itu. Lalu ia berbelok menuju sudut koridor dan memasuki kelas yang bertuliskan Kelas 2-1. Ia memperhatikan meja yang terletak di tengah tengah diposisi kedua, ia nampak bingung tak biasanya yeojanya itu-Jung Yein belum datang, karena menurut catatan, Jung Yein adalah orang pertama yang akan memasuki kelas ini, dan ia yang akan menjadi orang terakhir yang memasuki kelas ini.
     Saat pelajaran, ia tak dapat berkonsentrasi, pikirannya melayang memikirkan Jung Yein yang berstatus Kekasihnya itu. Ia hanya menatap bangku tempat kekasihnya itu. Hingga ia tak sadar ketika bel telah berbunyi.
Kring Kring~
Hingga sebuah tepukan di bahu membuatnya sadar.
"Hey bro apa kau tak ingin kekantin" ucap Namja Amerika-Vernon.
"Hey Jung ayo kita pergi kekantin dan menebar pesona pada para yeoja" ucap namja bermarga Jung dengan senyuman konyol diwajahnya.
"Pergilah, aku ada urusan" ucap Jungkook lalu melenggang keluar kelas meninggalkan para sahabatnya itu.
"Urusan?urusan apa?tidak biasanya dia seperti itu" ucap namja pendek itu.
"Sudahlah, paling urusan soal wanita" ucap namja yang berkulit agak gelap itu menyudahi.

-

Jungkook PoV's
     Aku berjalan menuju koridor menuju ruang kesiswaan, disana aku bertemu Kang songsaenim yang sedang duduk dengan setumpuk kertas yang aku tak tahu apa isinya,perlahan aku berlajan mendekatinya dan duduk tepat didepannya. Ia terkejut akan kedatanganku.
"Hey jeon, ada perlu apa?" Ucap Kang saem.
"Alamat Jung Yein" ucapku.
"Kau lihat buku merah itu? Cari disana" ucap Kang saem sambik mejunjuk buku merah yang terletak dilemari. Tanpa babibu aku langsung mengambil buku itu dan mencari dimana Yein tinggal. Setelah membuka lembar ke-3 aku audah menemukan apa yang kucari. "Gamsahabnida Saem" ucapku lalu pergi dari ruangan itu.
"Hey tuan Jeon" ucap seorang gadis dengan nada meremehkanku.
Lalu aku menengok dan apa yang kulihat dia gadis itu -Lee Mijoo yang setahuku adalah sahabat Jung Yein kekasihku. Aku hanya terdiam tanpa menjawab.
"Heol tuan Jeon kenapa diam, huh?" Tanya gadis itu.
"Bagaimana keadaan Yein" ucapku.
"Wow, kau masih peduli dengan Yein? Huh jangan ganggu dia, urus saja jalang mu itu" ucap gadis itu. Tunggu apa maksud gadis itu? Tanpa babibu aku melenggang dari hadapan gadis itu dan segera pergi menuju tempat parkir, aku masuk kedalam mobilku dan menyalakan mesin lalu pergi menuju tempat yang kutuju.

Jungkook PoV's end

-
     Disini, di depan Apartemen yang terletak di kawasan Seoul. Jungkook berjalan memasuki Apartemen itu. Berjalan dan memasuki lift menuju lantai 12.
Cling~
Pintu lift terbuka, ia segera keluar lift dan mencari Apartemen bernomor 1234. Ketika ia telah menemukannya, ia menekan bel sebanyak 3 kali, sepersekian detik pintu terbuka dan menampakan gadis dengan kondisi yang berantakan, mata sembab, rambut acak acakan. Gadis itu-Jung Yein nampak terkejut dengan kehadiran Jungkook.
"Jungkook"ucapnya pelan dengan mata terbelalak. Yein hendak menutup pintu namun terlambat karena Jungkook berhasil menahan pintu itu.

TBC
Huhu hayoo ngefeel nggak? Nggak ya😭😭😭 maaf ya kalok nggak ngefeel😭😭😭, maaf kalok ngebosenin maaf juga kalok kepanjangan, maaf kalok ada typo, jangan lupa votmen ya ❤️❤️❤️❤️ baybay/kisseu

FoolsWhere stories live. Discover now