#6-Possesive, Protective and Jealousy

2.3K 175 50
                                    

1. Afnan

 Afnan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Lizzy

 Lizzy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





AFNAN

Aku terlonjak ketika sesuatu mendarat pada wajahku dengan kecepatan sedang, di saat aku berdiri berkacak pinggang sambil melihat-lihat pigura foto yang tergantung cukup banyak di dinding ruang tamu rumah Liz.

Sesuatu yang mendarat pada wajahku itu berupa kaus lengan panjang dan celana training berwarna hitam. Aku sempat bertanya-tanya, ke mana Liz menghilang, saat kami-dengan aku yang menggendong cewek itu, masuk ke rumah. Aku curiga kalau Liz sebenarnya bisa berjalan, tapi dia sengaja berbohong untuk mengerjaiku, supaya aku menggendongnya. Namun, setelah kupikir-pikir lagi, dia hanya masuk ke sebuah ruangan di dekat tangga, sambil berpegangan pada bufet.

"Pakai itu buat ti-"

Belum sempat Liz menyelesaikan kalimatnya, cewek itu meringis dan tubuhnya nyaris terjungkal, kalau saja aku tidak langsung melompat dengan sigap untuk menahan pinggangnya. Cewek itu dan aku sama-sama bernapas lega, kemudian kubimbing dia menuju sofa sambil berdeham dan berdecak jengkel.

"Kalau masih sakit, jangan dipaksa jalan, kali," tegurku sinis. Liz hanya mendengus lantas menarik napas panjang. Aku memutuskan untuk duduk di samping cewek itu dan menatap kaus lengan panjang beserta celana training yang Liz lempar padaku tadi. "Ini kaus cowok. Punya siapa?"

Liz tidak langsung menjawab. Cewek itu menatapku lama dan terkesan bete, sebelum akhirnya dia berkata, "Kenapa? Mau bilang lagi gue seorang playgirl dan nyembunyiin cowok di rumah ini, terus ngelakuin hal-hal asusila di saat kedua orang tua gue nggak ada?"

Aku diam. Dalam hati menyesali ucapanku waktu itu, di saat aku mengatai Liz seorang playgirl, cewek gampangan dan semacamnya. Sepertinya luka itu membekas di hati Liz. Aku ingin meminta maaf, sungguh. Tapi, lagi-lagi egoku mengambil alih dan aku hanya bisa melirik Liz dengan lirikan kepo.

FEELINGS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang