3 Hari sudah semenjak kejadian di restaurant itu, Iqbaal dan (Namakamu) tak saling bertemu bahkan bertukar kabar pun tidak. Dan hari ini adalah Hari dimana seluruh Murid Gis akan dibagikan hasil test atau lebih dikenal dengan sebutan Raport. (Namkamu) Namira dan Dianty berjalan beriringan membelah koridor sekolah yang telah Ramai dengan siswa maupun siswi yang tengah berbincang.
"Gua takut kalo nilai gua jeblok, bisa bisa gua dimakan dah sama emak gua" Celetuk dianty membuat kedua sahabatnya menoleh dengan bersamaan. Namun sedetik kemudian keduanya kembali fokus berjalan tanpa berniat untk merespon dianty. " Nyebelinn ishh" Seru dianty sebal akan acuhan keduanya.
"Eh (nam..) BTW gimana hubungan lo sama Iqbaal" tanya dianty, yang sudah terduduk manis disalah satu bangku kantin, dengan tangan dan tatapan fokus pada ponsel dihadapannya.
"Ya gitu, mau gimana lagi,,Gue cuma berharap doi ngasih kabar dulu tapi kenyataannya Zonkk!" Jawab (Namakamu) dengan lemas, matanya mulai memanas saat mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, Ia sendiri sangatlah ingin bertemu dan memeluk Iqbaal, Namun apalah daya Iqbaal sendiri juga tak menemuinya.
"Sabar yah (Nam..) Tuhan pasti bakalan ngasih jalan dari semuanya siapa tau ini adalah sebuah penipuan yang akan menjadi Kejutan" Imbuh Namira.
"Anjiir,,gua pikir lo bakalan puitis Nam, tapi sayangnya gagal" Celetuk dianty, yang langsung mendapat jitakan dari Namira.
(Namakamu) menatap mata Dianty yang kembali sibuk dengan ponselnya, Namun seperkian detik tatapan itu buyar saat Namira menepuk pelan pundak (Namakamu) "gue ke toilett bentar yah" (Namakamu) hanya menganggukan kepalanya dan membiarkan Namira meninggalkan tempat duduknya.
Mata Hazelnya kembali menyapu pengunjung kantin berharap menemukan sosok Iqbaal, Namun harapan itu kembali pudar saat Iqbaal sama sekali tak terlihat.Huhhh.
Lagi lagi (Namakamu) menghela Nafas beratnya dan memejamkan matanay sejenak seraya merilekskan pikirannya yang sudah tak menentu.'Miss you baal, sekarang aku benar benar merindukanmu'batinya.
"Hai,,boleh gabung,??" Seketika suara itu membuyarkan lamunan (Namakamu).
"Boleh"
"Gua pesen cemilan dulu yah" ujar dianty meninggalkan (Namakamu) berdua dengan Theo yang baru saja datang.
Tak ada satupun yang membuka pembicaraan dari keduanya, hal itu membuat sebuah keheningan yang terjadi diantara keduanya "Fernan mana"Tanya (Namakamu) yang hanya berbasa-basi. "Di Ruang Jurnalist Rapat katannya" jelas Theo.
BRAKK!!.
Gebrakan meja membuat Theo dan (Namkamu) Terlonjak kaget, (Namakamu) membulatkan matanya sempurna saat melihat pria yang Ia rindukan beberapa hari ini."Gua pikir hari ini gua bakalan minta maaf sama LO (Nam..)dan ngasih suprize buat Lo, Tapi setelah Gua pikir pikir gua gak perlu lahi minta maaf sama Lo.. Dan gua gak habis pikir Ternyata benar apa kata Zee LO ITU MURAHAN" Iqbaal membuang setangkai mawar ditangannya lalu menginjaknya hingga bunga itu benar benar rusak.
Degh!!.
Jantung (Namakamu) serasa berhenti bekerja, Nafasnya begitu sesak saat memdengar apa yang di ucapkan Iqbaal barusan, Lelaki yang ia rindukan Beberapa hari ini telah datang membawa sebuah luka yang menggores hatinya."A...aapa baal, Kamu tadi ngomong apa??" (Namakamu) mencoba memastikan jika apa yang Ia dengar bukanlah kenyataan. "Iya lo itu cewe murahan!!!!" Ulang Iqbaal.
(Namakamu) sudah tak tahan lagi dengan Airmatanya yang sudah mengumpul di pelupuk matanya, pendengarannya masih berfungsi dengan sangat baik dan Ia mendengar dengan jelas ucapan Iqbaal yang mengatai dirinya 'MURAHAN'. Mata (Namakamu) menatap lurus Iris Iqbaal, Terpancar jelas pancaran matanya yang menandakan Ia sangatlah marah.
"Makasih baal" sedetik kemudian (Namakamu) lari meninggalkan tempat duduknya. Hatinya terasa sangatlah ngilu--
~
Airmata tak berhenti mengalir deras melewati kedua pipinya, perkataan Iqbaal masih terekam jelas pada Ingatan (Namakamu). Hatinya begitu pilu, saat memgingat kejadian beberapa menit yang lalu, Ia sendiri tak percaya jika Iqbaal, Pria yang sangat Ia sayangi setelah Ayahnya benar benar tega mengatai dirinya 'MURAHAN'.
"Gua gak pernah nyangka akan ini baal, kenapa hati lo sekarang hitam baal,?" Ucap (Namakamu) bermonolog.
(Namakamu) berjalan melewati koridor dengan mata yang Sembab, tak peduli akan racauan Siswi yang memandang sinis (Namakamu), Sekarang yang ia butuhkan adalah seseorang yang mampu membuat moodnya membaik. Namun disaat saat seperti ini kemana kedua sahabat (Namakamu), bahkan semenjak kejadian tadi dianty dan Namira tak menampakan batang hidungnya.
"(Nam..) sorry, Gua tadi nganterin Namira buat ngambil raportnya awal soalnya ada acara" Jelas dianty yang sudah mensejajarkan tubuhnya dengan (Namakamu). (Namakamu) hanya tersenyum tipis tanpa berniat menjawab dianty.
"Sekali lagi maaf, Gua emang bego gak bisa jadi sahabat yang baik buat lu" ucap dianty.
"Apaan sih lo dant, yuk ah buruan kita mau Pembagian raport dikelas kan" Dianty menganggukan kepala meng'iya'kan.
Kini seluruh murid kelas 10 Mia 2 telah berkumpul didalam kelas dan duduk di tempat masing masing. Mata (Namakamu) masih tetap memandang sayu Iqbaal darj kejauhan,Pria itu sudah tidak lahi duduk bersama Fauzan melainkan duduk bersama Zidny.
Tes.
Tanpa (namakamu) sadari, airmatanya menetes saat melihat Iqbaal dan Zidny tengah bercanda bersama hatinya begitu pilu melihat kekasihnya mencampakan dirinya bahkan menganggap dirinya Murahan."Udah lah (Nam..) kenapa sih lu nangisin cowok macem Iqbaal, Yang jelas jelas udah kasar sama lo" Ucap Dianty memeluk tubuh (Namakamu) yang sudah terisak dalam pelukan dianty.
"Hikks..gua gak habis pikir dant, Ternyata Iqbaak gak sebaik yang gua fikir..hiks.." jeda (Namakamu) "Gua benci dant sama dia, Semua cowok tuh gak ada bedanya Hobbynya cuma nyakitin cewe yang udah mati matian merjuangin dia"
"Syuutttt, Lu gak boleh ngomong gitu (Nam..), Gua kenal Iqbaal udah lama,,,Dia gak mungkin ngelakuin sesuatu tanpa ada Alasan yang kuat" jeda Dianty "sekarang hapus air mata lo, gua gak mau Sahabat gua terus terusan sedih kayak ginj" lanjutnya menghapus sisa sisa air mata (Namakamu).
~~
Dianty dan (Namakamu) telah berada di kamar (Namakamu), Keduanya sedang duduk dengan posisinya masing masing. "Udahlah (Nam..) jangan sedih mulu, lo percaya sama gua deh, Iqbaal tuh cuma salah paham" Dianty. Gadis ini tak henti hentinya memberi nasehat pada Sahabatnya, Namun (Namakamu) selalu saja acuh, Memilih menatap sendu bingkai foto di tangannya.
"Lu gak ngerti dant, lu gak ngerasain apa yang gua rasain" Ujar (Namakamu),Lagi lagi air matanya mengalir begitu mudahnya, Ia selalu rapuh jika berhadapan dengan Iqbaal, Katakan saja Ia Cengeng, Namun kenyataan kisah Cintanya selalu saja Pahit.
"Gua Ngerti (Nam ...), gua ngerti perasaan Lu, tapi lu harus bangkit,,lu gak boleh Down kaya gini" ucap Dianty memeluk (Namakamu) mencoba untuk menenangkannya.
"Makasih dant, lo Emang sahabat terbaik gua"
#######
Ngga ngaret kan?? SEMOGA engga 😅😅.
Sorry gua lama NgeNext, Gua Lagi UTS dan selesainya Jum'at Depan... "gak kerasa udah kelas 11 Aja"Dan asal kalian Tau Film ACDS awal tayang saat gua masih UTS!!!!!!!!!!!!!...
kemungkinan kecil buat NONTON, schedule abis UTS padat 😂😂,,,#SorryGuaEmangOrangSo(K)Sibuk
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK STREET
Fanfiction{[CERITA INI DI PRIVAT, MOHON FOLLOW DULU AGAR SEMUA PART/BAGIAN BISA DI BACA]} Menjalin hubungan dengan cara sembunyi sembunyi bukanlah hal yang mudah untuk di jalani. "Penyesalan letaknya selalu di belakang, itu yang membuatku kesal pada kehidupan...