Army For Bts & Bts For Army

3RD ANNIV BTS

Memandang jauh kedepan, kearah hamparan rumput hijau yang segar. Sangat berbanding terbalik dengan pemilik pandangan itu wajahnya yang pucat pasi bak bunga layu dan kepalanya yang tanpa rambut bak tanah gersang. Menyungging senyum pahitnya mendapati ia begitu menyedihkan diatas kursi roda ini

"Army-ah"

7 pria bak bidadari versi pria berlarian keatas bukit tempat army berada. Menghampiri dan mengelilinginya. Berharap bahwa army tau bahwa bangtan akan slalu ada untuknya begitupun sebaliknya, seolah bangtan tak mau memberi ruang untuk army pergi dari sisihnya

"Army-ah, hari ini kau terlihat lebih cantik dari biasanya"

Kata kata namjoon hanya dibalas senyum tipis oleh army

"Lihatlah army-ah, oppa namjoon bawakan sesuatu untukmu. Kau bisa gunakan ini untuk mendengarkan lagu lagu kami. Kau tau army-ah, semua lagu kami adalah bentuk perasaan kami padamu. Jadi, bertahanlah untuk kami"

Namjoon mengecup kening army, terlihat senyum indah terukir dibibir army

"Anyeong army, bagaimana kabarmu? Kulihat kau sangat sehat. Aku sunghuh iri padamu yang begitu putih, kau sangat cantik"

Perkataan jhope benar benar menggelikan, bagaiaman dia bisa mengatakan itu pada seorang penderita kanker? Semua member tertawa dibuatnya, tapi army sendiri malah memalingkan wajahnya

"Yakk yakk kau marah? Aigoo aku menyakiti hatimu? Army-ah mianhae, jongmall mianhaeyooo"

Jhope berlutut dan menundukkan kepalanya, army melihatnya sambil tersenyum lalu tangan kurus dan pucatnya bergerak mendekati wajah jhope dan mengangkat dagu tertunduk itu

"Siapa yang bisa marah padamu oppa? Bahkan sekalipun kau menyakitiku, aku akan slalu memaafkanmu. Karna aku sangat mencintaimu oppa"

"Aku sangat bahagia memilikimu army, jadi tolong tetaplah tinggal disisi kami. Kami takkan bisa bertahan tanpamu"

"Aku akan slalu ada disisimu oppa dan disisi kalian. Aku akan kalahkan penyakit ini dan menjadi sehat untuk bisa berteriak dibawah panggung megahmu oppa"

"Kedatanganmu adalah hadiah terbesar bagi bts. Percayalah"

"Aku percaya"

"Ah ini untukmu, datanglah ke konser kami. Karna tanpamu konser kami bukanlah apa apa"

"Aku akan datang oppa"

Jhope pun mencium kening army, hembusan angin membuat army menggigil kedinginan. Suga membuka jas nya dan memakaikannya pada army

"Kau harus tau bahkan kami akan slalu menjaga kepercayaanmu pada kami army-ah"

"Nee yoongi oppa"

"Hangatkan hatimu untuk kami, yakinlah bahwa kami slalu memelukmu dihati kami. Kau akan slalu kami peluk didalam sini. Dan takkam kami lepaskan selamanya"

"Gomawo oppa"

"Neomu gomawo army-ah, karna kesetiaanmu disisi kami, kami mampu bertahan sampai saat ini"

"Itu adalah hal yang seharusnya aku lakukan oppa, karna aku ada disini untukmu. Untuk mendukungmu, memberimu semangat. Dan untuk berteriak histeris saat kau diatas panggung"

Yoongi tersenyum, lega rasanya mendengar kata kata itu keluar dari army yang sangat ia cintai

"Army-ah, kau sudah makan? Apa aku perlu memasak untukmu?"

"Tidak oppa, aku sudah makan"

"Aku slalu ingin menyuguhkan yang spesial untukmu army, maka dari itu aku slalu bekerja keras. Karnamu aku bahkan melupakan istirahat dan terus berlatih"

"Mianhae oppa"

"Tidak changiya, berkat motivasi itu kini kami berada dipuncak. Bisa seperti sekarang adalah karna kami terus berlatih untuk menyenangkanmu"

"Aku turut bangga dan bahagia melihat kalian yang bisa sampai kepuncak dengan kerja keras kalian oppa"

"Kami tau, kami sangat tau kau akan merasakan kebahagiaan yang kami rasakan. Sekali lagi aku minta untuk tetap berada disisih kami selamanya"

"Aku takkan pernah pergi oppa"

Jin mengusap sayang kepala army dan dibalas oleh senyuman tulus dari army. Yah oppa, jika army sebegitu pentingnya untukmu. Maka army akan slalu ada untukmu. Dan begitupun sebaliknya, bangtan begitu berarti untuk membuat army bertahan. Seakan kedua nama itu takkan bisa terpisahkan. Mereka adalah satu. Bukan teman sahabat kekasih ataupun musuh, tapi mereka adalah keluarga. Keluarga besar yang saling membutuhkan satu sama lain sejak 3 tahun yang lalu atau 3 tahun berikutnya

END