Mobil yang ditumpangi Athalia memasuki halaman rumah mewah bergaya Eropa. Ia menatap takjub rumah yang ada dihadapannya.
Benarkah itu sebuah rumah?
Tapi kenapa terlihat seperti istana yang sering dilihatnya dalam film kartun yang ditontonnya bersama anak-anak Panti saat hari libur?
"Ayo." Lamunan Athalia buyar saat Gina menepuk bahunya. Membawa gadis itu masuk bersamanya, sedangkan barang-barang Athalia dibawa oleh supir.
Bagian dalam rumah semakin membuat mata Athalia melebar takjub. Tidakkah ini benar-benar lebih cocok disebut istana dibandingkan sebuah rumah?
Didalam rumah itu ada banyak perabotan indah yang terlihat mahal. Lampu-lampu krystal yang menggantung, dan dua tangga yang melingkar untuk menghubungkan lantai satu dengan lantai dua.
"Ayo Athalia. Sepertinya tuan, nyonya dan nona Letisha sudah menunggu diruang tamu." Ajak Gina.
Athalia mengangguk mengerti, kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena rasa takjubnya.
Diruang tamu Athalia melihat Albert, Chyntia dan seorang gadis cantik dengan rambut panjang bergelombang duduk bersama di satu sofa panjang.
Gadis cantik yang sedari tadi diperhatikan oleh Athalia berdiri saat melihat dirinya. Gadis itu menghampiri Athalia dengan senyuman lebar.
"Hai! Perkenalkan, aku Letisha!" Ujar gadis itu riang mengulurkan tangannya.
Athalia terlihat ragu dan takut-takut untuk menjabat tangan gadis yang ternyata bernama Letisha. Gadis yang membuatnya diadopsi dan meninggalkan Panti Asuhan.
"Athalia." Balas Athalia menundukkan kepala setelah melepas jabatan tangan Lestisha. Ia menurut saja saat Letisha menggandeng lengannya. Membawa Athalia untuk duduk di sofa.
"Mama, Papa. Terimakasih karena sudah menepati janji kalian. Walau Athalia bukan adik kandungku, tapi aku akan menyayanginya dengan sepenuh hati." Ucap Letisha dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya.
Albert dan Chyntia mengangguk dengan senyum tipis mendengar ucapan putrinya tersebut.
"Letisha sayang, Mama dan Papa ada pekerjaan diluar kota. Mama Papa tinggal ya." Pamit Chyntia menghampiri Letisha. Ia mengecup kening putrinya itu, begitupun dengan Albert.
"Bik Gina. Tolong jaga mereka." Pesan Albert sebelum berjalan pergi meninggalkan rumah bersama istrinya.
Gina mengangguk dan sedikit menundukkan kepalanya saat Albert dan Chyntia melewatinya.
"Mereka selalu saja sibuk, nggak pernah ada waktu buat aku." Gerutu Letisha kesal, namun dengan cepat mengubah ekspresinya saat menyadari Athalia disampingnya. "Tapi nggak apa-apa, sekarang aku sudah punya teman bermain. Ayo main." Seru Letisha menarik tangan Athalia.
Tapi gadis itu hanya diam menatap Gina, menunggu persetujuannya.
Saat melihat anggukan kecil dari Gina. Athalia akhirnya mengikuti kemana Letisha membawanya.
Letisha membawa Athalia kedalam sebuah ruangan yang berisi banyak sekali boneka serta mainan. Bahkan terdapat beberapa rumah-rumahan barbie dengan ukuran cukup besar.
Namun fokus Athalia hanya pada boneka panda kecil yang tertutupi oleh boneka-boneka beruang hingga hello kitty dengan ukuran yang besar.
Dulu saat di perjalanan pulang sekolah. Athalia selalu memandangi boneka-boneka yang berjejer di etalase toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALIA [ SELESAI ]
Любовные романыKarena tidak ingin merasakan kesedihan tak berujung, Athalia tidak pernah ingin memikirkan alasan kenapa ia dibuang di Panti Asuhan saat umurnya bahkan belum genap dua minggu. Namun kesedihan lain seolah menanti dalam hidupnya. Saat tempatnya dibuan...