Dear diary...
ARGH FORGET IT!!
Ga ada waktu buat nulis diary atau hal-hal kayak begini lagi. Terlalu banyak masalah dan kejadian yang ga bisa gue tuangin lagi di dalem satu buku kecil dihadapan gue ini. Gue cuman bisa menghela nafas panjang dan membuang bolpoin yang sedari tadi gue genggam entah kemana. Hanya bisa berharap hidup gue, yang suram ini, bisa berubah...
Or even worst?
***
"JISOOOOOO!!!" Teriakan nyokap membuat gue tersentak bangun dari tidur lelap dan mimpi indah gue. Dengan malas-malasan dan tak berdaya gue meraih ponsel yang berada di meja kecil yang terletak tidak jauh dari kasur kesayangan gue.
Dengan usaha maksimal, gue mulai membaca notifikasi yang tertera di layar ponsel gue. Karena lebih banyak yang ga penting, gue memutuskan untuk meninggalkan ponsel dengan casing merah muda itu tergeletak di atas ranjang dan bergegas menuju ke kamar mandi.
Belum sempat gue menginjakan kaki masuk ke kamar mandi, teriakan nyokap membuat langkah gue terhenti sekejap. Apaan lagi sih, runtuk gue dalam hati.
Tanpa menunda atau menunggu diteriaki sekali lagi, gue membuka pintu kamar.
"Ada apa sih, m......- BOBBY????!!!"
"Yo!"
................
What is life........, really?
***
[FLASHBACK]
Ok baiklah, mari kita ingat-ingat kejadian semalam sebelumnya...
Tunggu dulu! Gue belom sempat memperkenalkan diri. Kim Jisoo, itu nama yang tertera di akte kelahiran gue.
"Dia cantik sekali, siapa namamu, sayang?" Tanya Chaerin Auntie. Chaerin Auntie adalah teman dekat ayah dan ibuku, setidaknya menurut mereka. Atau... benar? Entahlah.
"Jisoo. Kim Jisoo," Jawab gue sambil tersenyum.
Sampai sekarang gue masih tidak mengerti, dari semua nama orang... kenapa bokap dan nyokap gue memilih untuk memberi gue nama pasaran seperti "Jisoo". Lo harus tau dan mengerti betapa susahnya nyari username buat social media karena nama gue yang tergolong mainstream ini. Karena terlalu banyak nama Jisoo disekolah gue, teman-teman sepergaulan gue memanggil gue dengan sebutan Jichu. Awalnya sih, gue enggan sih make nama itu, tapi lama-lama gue terbiasa. Well...
"Jisoo, kenalkan, aku teman ayahmu, Dong Youngbae," Kata seorang pria bermata sipit dan senyuman mautnya. Luar biasa, dia jauh lebih tampan dari bokap gue. Sepertinya, berdasarkan dari pengamatan ku, pria ini dan Chaerin auntie adalah sepasang suami istri.
YOU ARE READING
Secret Love
Fanfiction"Why can't you hold me in the street? Why can't I kiss you on the dance floor? I wish that it could be like that Why can't we be like that? Cause I'm yours" - Jisoo "Girl, you know this. We got a love that is hopeless." - Bobby Authors Note: **Not...