WEEDS

34 2 0
                                    

Udara dingin mulai berhembus menusuk tulang. Daun-daun telah menguning lalu berguguran meninggalkan rantingnya. Bulan ini telah memasuki musim gugur, udara dingin musim gugur mulai menyeruak tubuh. Banyak orang akan mulai memakai jaket panjang dan bahkan syal untuk melindungi tubuh mereka dari udara dingin.

Sebuah mobil Lamborghini Murchielego berwarna merah metalik melaju dengan kecepatan sedang menembus udara dingin daun yang berguguran. Mobil mewah itu memasuki sebuah kawasan sekolah elite bergaya eropa, melewati taman yang ada didalam sekolah tersebut lalu berhenti agak jauh dari pintu masuk sekolah.

Salah seorang dari penumpang mobil tersebut menatap keluar jendela. Menatap hamparan tumbuhan di taman kawasan sekolah tersebut. Walau sebenarnya hanya ada satu objek yang menyita perhatianya. Rumput liar, yang tidak seharusnya tumbuh di taman seindah itu.  Setelah keheningan melanda, akhirnya salah seorang  penumpang didalam mobil tersebut memilih untuk memecahkan keheningan

“Kau pulang jam berapa?”

Pertanyaan konyol seperti itu tidak seharusnya ditanyakan oleh seorang Oh Sehun.

“Apa aku harus menjawab pertanyaan retorisme itu?” Yeon Ju kesal sekarang. Setelah Sehun terdiam dan bersikap aneh dengan memandang taman saat mobil sudah berhenti, ia malah menanyakan hal yang tidak penting. Sehun selalu melakukan hal yang tidak berguna. Padahal Sehun bahkan bisa mendapatkan informasi hanya dengan menjentikkan jarinya.

Sehun kemudian menggenggam jari-jari lentik Yeon Ju dengan tangannya yang besar.

“Baiklah. Kuharap kau tidak mencoba untuk kabur –lagi”

Sebenarnya hari itu Yeon Ju hanya iseng. Kabur dari seorang Oh Sehun adalah hal paling tidak mungkin dilakukan, tentu saja

.

.

Karena Oh Sehun adalah seorang mafia. Bahkan bukan hanya itu, Sehun merupakan pemimipin dunia gelap. Dunia yang tidak bisa dimasuki orang biasa, dimana dunia dengan  hanya orang terkuatlah yang bisa bertahan

                                                            

                                                                        ---

Koridor sekolah terlihat sepi. Ini masih sangat pagi, Yeon Ju berjalan dengan hati yang damai. Ia memang selalu datang sangat pagi kesekolah bukan karena takut terlambat, alasannya karena dia harus belajar terlebih dahulu saat pagi hari sebelum bel berbunyi di perpustakaan sekolah.

 Dulu ia adalah murid beasiswa di sekolah ini sehingga harus mempertahankan prestasinya dan karena ia tidak memiliki buku yang memuat informasi lengkap, memutuskan untuk belajar di perpustakaan saat pagi hari dan kebiasaannya itu masih berlanjut hingga sekarang. Walaupun Sehun membiayai sekolahnya bahkan menjadi penyumbang dana terbesar di sekolahnya. Lagipula di mansion Sehun terdapat perpustakaan yang bahkan lebih lengkap dibanding sekolahnya tapi ia tetap melakukan kebiasaaannya.

Bel sekolah berbunyi dengan sangat nyaring, Yeon Ju terlalu larut dalam buku bacaannya hingga lupa jam berapa sekarang. Membereskan buku perpustakaan lalu dengan terburu-buru berlari kekelasnya

Bruk

“Aw! Aish! Hey murid beasiswa, seharusnya kau jalan dengan hati-hati. Menjijikan. Kumanmu pasti menempel dibajuku.” Gadis yang  membentak itu segera melepaskan blazer sekolahnya sedangkan Yeon Ju hanya diam dan melanjutkan langkahnya.

-0o0o0-

“Tidak perlu belajar sekeras itu. Jangan lewatkan makan malammu. Aku tahu kau ingin jadi dokter. Kau tahu jika menjadi dokter berarti kau akan merawat pasienmu. Bukankah seharusnya kau merawat dirimu dulu untuk saat ini? Jika kau tidak bisa merawat diri. Bagaimana mau merawat orang lain?” Sebenarnya Sehun tidak  pernah berbicara sepanjang itu apalagi dengan wajah datarnya adalah hal yang benar-benar mustahil pada orang lain. Yah, kecuali untuk si kesayangan.

WEEDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang