matahari terbenam dengan indahnya , sang senja mentup matanya
menunggu sang fajar membuka matanya untuk menikmati hari yang indah.
Hari yang membuat semua bibir tersenyum akan hangatnya matahari. . . .
Detak jantung yang terus berdetak, denyut nadi yang mengalir dalam tubuh. . .
Tampak seorang gadis yang sedang tidur nyenyak menunggu matahari membangunkannya. Gadis yang manis.
“sampai kapan kau akan tidur wahai wanitaku?”
Seorang meninggalkan gadis itu, tanpa ingin membangunkannya
“selamat pagi tuan muda”
Orang yang di panggil tuan muda itu hanya tersenyum kepada pelayannya dan meninggalkan rumah yang dihuni oleh gadis itu.
“bagaimana kabarnya?” tanya seorang wanita
“sama seperti biasa”
“sabar ya”
Lelaki itu hanya tersenyum, seakan akan kata itu sudah terlalu sering ia dengar.
Dari jauh terlihat seorang gadis yang memperhatikan lelaki itu dengan raut wajah yang sama seperti lelaki itu.
“pak, pak jovan ingin bertemu dengan anda”
“...”
“baik pak. Maaf pak jovan, silahkan ikuti saya”
TOK TOK TOK
“hai jovan , apa kabar”
“baik, bagai mana kabarmu reihan”
“menurutmu?”
“sangat baik untuk orang yang sok kuat haha”
Tawa jovan hanya diberi senyuman oleh reihan
“yah, ternyata kedokku terlihat olehmu”
“seperti kita baru saja kenal”
“oh iya, ada apa kau datang menemiku?”
“hmmm, kemarin aku menemukan ini di loker crisan”
“apa itu?”
“haha, aku tak tau, maka dari itu aku memberikannya padamu karena kau yang berhat mengetahuinya dari pada aku”
“terimakasih”
“sama-sama, kalau begitu aku pergi dulu ya”
Setelah jovan pergi meninggalkan reihan, lelaki itu tak lantas membuka kotak yang diberikan sahabatnya itu
“apa yang kau rahasiakan ris” kata reihan lemah
Terlihat dari kaca ruangannya ada seorang gadis yang melihat reihan
“semoga kau bahagia reihan” ucap gadis itu
Langit malam ini sangat cerah tapi sayang tak ada bintang atau bulan yang menghiasi malam ini hanya langit kosong, begitu pun hati yang hampa ini .
“kita harus bicara ris, bagunlah” kata reihan yang menggenggam tangan crisa yang sedang tidr dengan manisnya.
“maafkan aku reihan, maaf”
“terlalu banyak pertanyaan ris, aku sungguh ingin mengetahui jawabannya kumohon crisa sadarlah”
Hanya isak tangis yang terdengar dalam ruangan itu.
Langit pun hanya bisa diam melihat pemandangan malam ini, menunggu bulan datang untuk menemaninya.
“sepertinya crisa sudah dilupakan oleh reihan” kata seorang wanita