part 1

15 0 0
                                    

*Author*

Pagi hari di kediaman Rizal Latuconsina, seorang gadis seperti bidadari itu masih terlelap di bawah selimut doraemonnya. Entah mimpi indah atau memang sulit bangun pagi. Waktu pukul 06.00, padahal ia harus bergegas ke sekolah barunya. Ya begitulah, ia pindahan dari ambon. Baru 2 minggu ia tinggal di jakarta. 2 menit kemudian jam berbentuk doraemon pun berbunyi.

*kringgg kringgg kringgg

Karena terusik ia pun bangun, hal yang sangat terbiasa adalah ketika bangun ia akan teriak dengan selamat pagi. Yaya mungkin sifat periangnya itulah yang membuat ia seperti itu.

"SELAMATTT PAGIII" teriaknya sambil menggeliat dan menguap. Sambil menyadarkan dirinya iapun duduk sebentar dan setelah cukup 5 menit mengumpulkan nyawanya, iapun segera mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah barunya.
Setelah cukup untuk membersihkan badan ia pun keluar dari kamar mandi, lengkap dengan seragamnya. Ia memakai kaus kaki, memakai jam, dan mengambil tasnya. Terahkir ia menata rambut, memakai bedak bayi, dan sedikit sentuhan lipgloss di bibir mungilnya. Sekarang dia pun berpenampilan pervect. Gadis itu pun bergegas turun ke ruang makan, ya kamar gadis itu ada di lantai dua. Dengan bersenandung ria iapun mulai turun ke bawah. Sesampainya di bawah iapun bertemu dengan keluarganya yang sedang duduk di meja makan kecuali dengan mamanya yang sedang membereskan meja makan di bantu dengan bibika

" Pagi pah, mah, kaa" ucapnya sambil mecium pipi mereka.

"Pagi juga ily " balas papah, mamah ily
"Pagi juga bie " balas kaka kakanya.

Ya itulah panggilannya di rumah, entah apa pikiran orangtua dan kakanya memanggil dirinya seperti itu.

"Bang, Kalian satu sekolah kan sama aku? " tanya prilly.

"Iya de, abang satu sekolah ko sama kamu" jawab ke duanya serentak.

"Berangkat pake apa kesana?" tanya prilly lagi.

"Kita dianter supir de, lagi pulakan kita belom tau jalan ke sekolahnya de " jawa abang ke-1.

"Oh yauda, aku sama papah aja deh" balas prilly.

"Yasudah, sekarang stop ngomongnya ini makananya udah siap loh " potong papa, karena memang makanannya telah siap.

"Iya pah" balas ke 3 remaja tersebut.

Sekitar 15 menit mereka pun selesai makan.

" ayo bang udah selesain nih " ajak abang ke dua.

" yaudah ayo, mah pah bie abang pamit duluan ya? " pamit abang pertama.

" yaudah iya, hati hati" balas papah, mamah.
"Iya bang, sampe ketemu di sekolah" jawab prilly.

"Assalammualaikum" ucap ke dua abang.

"Waalaikumsalam" dijawab dengan serentak.

Setelah jeda 10 menit kedua abang tersebut berlalu, ahirnya papah rizal dan prilly berangkat menuju ke sekolah prilly dan kantor.

" ayo pah kita berangkat, biar papa ga telat juga." aja prilly.

"Yaudah, Yuk prill" jawab papah rizal.

"Mah prilly pamit ke sekolah dulu ya"pamit prilly ke mamah uly.
"Iya ly, belajar yang bener ya. Kalo ada apa apa ke abang aja ya!". Balah mamah

"Aku pamit kekantor dulu ya" pamit papah Rizal.
"Iya mas hati hati" kata mamah ully.

Sambil berjalan ke depan dengan diantar sang mama, papah rizal dan prilly ahirnya masuk ke mobil, dan segera berangkat menuju sekolah dan kantor.

Di perjalanan

"Pah itu sekolah milik papa juga bukan?" tanya prilly.
"Iya, itu sekolah papa dan rekan kerja papa" jawab papah rizal.
"Oh iya prill, baik baik ya pas di sekolah jangan bikin ulah" tambah papa rizal mengingatkan.
"Iya pa" jawab prilly dengan patuh.

Tak lama mobil yang dinaiki prilly dan papah Rizal sampai ke sekolah.

"Yauda pah, ily masuk dulu ya" ijin prilly sambil salim ke papah Rizal.
" iya" jawab papa sambil mengecup dahi putrinya.

*brakk* pintu mobil pun di tutup kembali. Mobil pun langsung jalan. Prilly membalikan badanya untuk masuk ke sekolah. Berjalan sambil menatap gedung sekolah barunya itu, ia segera menuju ke ruang kepala sekolah.

Di perjalan ia bertemu dengan ke dua abangnya itu.

"Eh de baru sampe ya? " tanya abang 1.
"Iya bang hehe " jawab prilly.
" yaudah yu kita keruang kepsek!!" ajak abang ke2.
"Yuk deh bang" jawab prilly lagi.

Ahirnya mereka berjalan bersama untuk menuju ruang kepsek. Karena waktu masih pukul 06.50, bel sekolah belum berbunyi. Untuk menuju ruang kepsek mereka harus melewati koridor sekolah tersebut. Saat di koridor banyak siswa siswi yang menatap 3 orang pendatang itu. Ada tatapan bingung, ingin tau, dan lain lain.

Tapi berbeda dengan tatapan seorang lelaki yang melihat salah satu perempuan di pendatang baru tersebut, entah apa itu yang jelas pandangan tersebut menandakan bahwa lelaki tersebut terpesona dengan wajah perempuan tersebut. Ya wajah imut seperti berbie mainan yg sangat mengiurkan untuk dimiliki. Lelaki itu menatap perempuan tersebut hingga menghilang di belokan ara menuju ruang kepsek. Sambil berpikir atau menerka nerka pria tesebut segera menuju ke kelasnya.

*_*_*_*_*

Sampai sini dulu ya, oh iya nama kedua abangnya prilly ada di part selanjutnya ya pas perkenalan di kelasnya masing masing. Jangan lupa abis baca vote ya, comment juga ga apapa buat nambah topik. Nanti ke depannya ini cerita akan di privat. Jadi jangan sampai ketinggalan yaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never Say Good Bye For Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang