Surat Cinta Sakura

1.2K 88 23
                                    


Dua langkah kaki manusia berjalan menembus rimbunnya hutan yang dilindungi temaram cahaya bulan diantara pepohonan. Matahari baru saja kembali ke peraduannya sekitar satu jam yang lalu, berganti dengan bulan purnama yang elok. Satu langkah kaki yang lebih kecil berhenti dibelakang langkah kaki yang lain, lelah. Bersandar pada batang pohon besar disampingnya, ia memandang seseorang yang berjalan didepannya sambil mengatur nafas.

"Bisakah kita istirahat sebentar, Sasuke-kun?" tanyanya.

Uchiha Sasuke berhenti lalu berbalik menghadap gadisnya, emm, wanitanya, Uchiha Sakura. "Sebentar lagi kita sampai di desa." Katanya. Dingin, singkat, dan cukup menjelaskan bahwa mereka tidak perlu berhenti untuk beristirahat ditengah hutan malam ini, karena Iwagakure sudah menanti didepan mata. Tinggal keluar dari hutan satu atau dua kilometer lagi maka mereka akan sampai di gerbang desa.

Haruno – Uchiha Sakura hanya menghela nafas. Ia tahu suaminya tidak akan bersedia menunggu lebih lama lagi. "Baiklah," katanya. Ia mulai berjalan lagi.

Sasuke bukan orang yang tidak pengertian. Ia pun sama lelahnya dengan sang istri. Melakukan perjalanan untuk misi menebus dosa memang tidak mudah. Apalagi sejak ia kembali ke desa setelah penyerangan manusia peledak, lalu menjalani cerita panjang dan dramatis sampai berhasil mempersunting sahabat kecil teman satu timnya, kini sang sahabat yang juga teman hidupnya memintanya ikut untuk menjelajah dunia. Tentu saja Sasuke tidak akan membawa Sakura pergi terlalu jauh, sejauh yang pernah ia tempuh saat melakukan perjalanan sendirian. Mereka hanya menyambangi desa-desa aliansi shinobi guna mencari informasi tentang Kaguya Otsutsuki, sesekali tidur di tengah hutan saat terdesak dan kelelahan.

Hari ini mereka sudah berjalan seharian, hanya sekali berhenti di siang hari di tepi sungai untuk menambah pasokan air untuk perjalanan mereka sampai malam.

Ketika langkah Sakura sudah sampai disampingnya, Sasuke langsung menggenggam pergelangan sang istri.

"Eh? Ada apa, Sasuke-kun?"

Sasuke tidak menjawab. Ia membawa sang istri bersembunyi dibalik pohon besar tak jauh dari mereka. "Diam." Katanya sambil berbisik. Ia bahkan menekan cakranya agar tidak ketahuan.

"Tidak ada apa-apa disini."

"Kupikir aku mendengar suara seorang wanita barusan."

"Haah, kau ini. Ayo berjaga lagi!"

Dunia shinobi menjadi damai sejak perang shinobi ke empat berakhir. Ke lima negara telah beraliansi. Mereka bersatu membantu desa-desa kecil yang hancur saat perang. Amegakure, Takigakure, Kusagakure, dan beberapa desa kecil telah hidup normal tanpa konflik lanjutan. Kecil kemungkinan adanya serangan antar desa. Ke tiga jounin penjaga gerbang desa Iwagakure kembali ke posnya.

Ketika suara langkah kaki orang-orang tidak lagi terdengar, keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini keturunan terakhir klan Uchiha memeluk istrinya yang kelelahan sambil melompat diantara pepohonan, berusaha lebih cepat sampai di desa. Perhatikan pipi Uchiha Sakura yang merona dalam pelukan suaminya. Ia seharusnya telah terbiasa dengan perlakuan seperti ini. Tapi tetap saja, Uchiha Sasuke yang memperlakukan dirinya dengan romantis adalah sesuatu yang langka. Uchiha Sasuke hanya ingin mereka cepat sampai di desa, begitu yang Sakura pikirkan untuk menghilangkan rona merah di wajahnya.

"Kita sampai."

Keduanya turun ke tanah dan mendekat ke gerbang desa. Terlihat tiga orang ninja sedang berjaga disana. Mereka yang menyadari kedatangan dua orang asing langsung berbalik menghadap Sakura dan Sasuke.

"Kalian.."

"Sakura-san?"

"Kau?" Sakura terkejut melihat seseorang yang tidak asing menurutnya. Orang itu melangkah mendekat pada mereka.

Surat Cinta SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang