Chapter 4 - END

3K 195 8
                                    

Sudah 3 hari setelah kejadian pemukulan mingyu terhadapnya, seungcheol mencoba menadatangi lagi apartemen jeonghan dengan meminta ruangan apartemen mingyu di respesionis. Namun saat ia menekan bel tidak ada jawaban"apa mereka pergi?"gumam pelan sambil menuju taman karena tempat ini tempat yang paling mudah melihat orang orang masuk apartemen.

Sampai tengah malem pun jeonghan dan mingyu tidak kelihatan. Seungcheol mencoba meninggalkan apartemen dan memutuskan kembali besok.

Namun sudah 5 hari seuncheol menunggu mereka, mereka tidak pernah terlihat bahkan seungcheol sampai tertidur di taman karena menunggunya sampai tengah malam.

"permisi saya mau Tanya, apa apartemen nomer 1004 atas nama mingyu meninggalkan apartemen atau sudah tidak tinggal disini?" Tanya seungcheol kepada respesionis

"sebentar kami cek dulu."

"Apartemen no 1004 atas nama mingyu masih menempati apartemen itu" ucap respesionis setelah mengecek data mingyu di computer

"terima kasih"

Seungcheol masih penasaran kenapa jeonghan dan mingyu tidak pernah kelihatan padahal masih tinggal di apartemen itu.

Saat seungcheol memutuskan untuk pulang ia melihat mobil mingyu tak lama kemudian mingyu keluar dan membukakan pintu. Jeonghan keluar dengan menggendong seorang bayi.

"jeonghan? Bayi? Jeonghan sudah melahirkan bayiku" ucap seungcheol lirih. Ingin sekali seungcheol menghampiri jeonghan namun kakinya terasa berat."aku gamungkin mengampirinya dalam keadaan baru melahirkan tapi aku ingin sekali melihat bayiku. Apa kamu mirip denganku?".

.

Sampai di apartemen, mingyu tidak habis habisnya memandang bayinya. Malaikat kecilnya yang akan meramaikan rumahnya. Bayi yang akan menjadi penyemangatnya setiap hari. Ia rasa hidupnya sudah sangat sempurna, hidup bersama jeonghan yang ia cintai dan bayi yang sangat cantik ini.

"sayang liat liat dia tersenyum mirip sekali dengamu, dia sangat cantik seperti kamu" ucap mingyu yang terus mengendong bayinya. Mingyu tidak mau menyebut nama seungcheol walau ia tau bayinya memiliki mata yang besar seperti seungcheol namun ia bersyukur wajah bayinya lebih mirip ke jeonghan dari pada seungcheol bahkan sangat mirip.

Jeonghan hanya tersenyum sambil merapihkan kasur bayinya

"sudah biarkan minhan tidur dulu, badanya akan sakit kalau kamu gendong terus"

"aku masih mau gendong dia jeonghan" minta mingyu dengan ekspresi wajah yang sama seperti anak umur 5 tahun

Tingnong..

"ada tamu aku buka pintu dulu, kamu taruh minhan kasihan dia butuh tidur" ucap jeonghan yang kemudian berjalan menuju pintu

"Jeonghaaaaan... hyung... hallo sayang"

Ibu, adiknya dan teman temanya datang mengunjunginya setelah mereka tau jeonghan akan pulang hari ini setelah melahirkan.

"sihlakan masuk"

"hyung, aku mau liat MinHan" ucap jihoon

"iya hannie aku juga mau" ucap seungkwan dan hoshi bersamaan

"dia lagi tidur jadi hanya boleh lihat aja dan jangan berisik" ucap jeonghan yang kemudia membukakan pintu kamar bayinya

"lucu banget, liat mukanya cantik, mirip sekali denganmu jeonghan"

"ia cantik, dia mirip sekali denganmu hyung"

"gemes banget pengen cubit"

"sudahlah keluar kalian ini berisik sekali nanti dia bangun" ucap jeonghan yang langsung menyuruh mereka semua keluar dari kamar bayinya.

Sorry My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang