K. Kaktus

350 59 12
                                    

Dan lelaki itu berakhir dimarahi karena karangan tulip yang terlambat dikirim, tapi Ia tidak akan bisa merasa kesal kepada orang yang menyebabkan itu.

.
.

Suara bel terdengar, tanda pintu toko bunga itu baru saja dibuka.

Soonyoung menoleh sekilas dan mengucapkan 'selamat datang~' kepada pelanggan barunya.

Lelaki bermata sipit itu tengah sibuk menata karangan bunga tulip yang harus dikirim sekitar dua jam lagi. Ia bahkan tidak sempat melihat wajah pelanggan yang baru saja datang.

"Mmh.. permisi?"

Soonyoung mendongak, dan langsung bertatap mata dengan seorang lelaki tampan dengan ekspresi seperti anak kecil yang hilang.

Dengan senyum geli, Soonyoung bertanya, "Ada yang bisa kubantu?"

Lelaki di depan Soonyoung tersenyum lebar, menampilkan gigi putihnya yang rapi. Dan lelaki itu menunjuk sebuah karangan bunga di rak toko.

"Itu.. terbuat dari bunga apa saja?"

Pertanyaan lelaki itu langsung membuat Soonyoung bersemangat untuk menjelaskan. Kebetulan karangan yang ditunjuk pelanggannya ini adalah karangan favoritnya minggu ini. Soonyoung meninggalkan karangan tulipnya yang belum selesai, dan menghampiri lelaki dengan senyuman lebar itu.

"Ini," Soonyoung mulai menjelaskan sembari menunjuk sekumpulan bunga-bunga putih kecil, "adalah Baby's Breath. Mereka terlihat manis sekali kan?"

Lelaki yang sekarang berada di sebelah Soonyoung mengangguk dan berkata, "Mereka terlihat seperti kumpulan gadis kecil yang bermain. Sangat manis dan tidak berdosa."

Soonyoung menyengir dengan ceria, lalu melanjutkan menjelaskan tentang satu bunga lain di karangan itu.

"Ini adalah mawar biru. Sayang sekali mereka hanyalah mawar putih yang dicelupkan ke cat biru, padahal mereka cantik sekali.."

Soonyoung berkata dengan sedikit kecewa, jari telunjuknya tengah menunjuk bunga bewarna biru yang anggun diantara Baby's Breath.

Lelaki di sebelah Soonyoung tetap tersenyum, membuat Soonyoung ikut tersenyum dan melupakan kekecewaannya akan bunga indah itu.

Lelaki dengan senyuman yang menenangkan itu bertanya dengan nada penasaran, "Bukannya bunga ini berarti semacam misteri dan ketidak nyataan?"

"Yap, keren kan?"

Lelaki di sebelah Soonyoung tertawa mendengar perkataan Soonyoung, membuat lelaki sipit itu pun juga tertawa.

"Aku membuat karangan ini dengan tema kepolosan yang tidak nyata, sedikit menggelikan ya?" Ucap Soonyoung dengan kekehan kecil.

Lelaki di sebelahnya menggeleng dan berkata, "Kau membuatnya dengan sempurna!"

Dan cengiran lebar lelaki itu membuat pipi Soonyoung bersemu.

Masih dengan cengirannya, lelaki itu menunjuk karangan bunga yang lain.

"Kalau karangan itu?"

Dan kedua lelaki di toko bunga yang sedikit hangat itu terus berbincang. Pelanggan tampan itu terus bertanya dan menunjuk satu per satu karangan bunga di rak, dan Soonyoung terus menjawab pertanyaannya dengan semangat.

Tanpa mereka sadari, mereka menyelipkan percakapan tentang satu sama lain diantara penjelasan akan bunga. Dalam waktu satu jam, Soonyoung telah menjelaskan 15 karangan bunga, mengetahui nama lelaki di hadapannya ('Lee Dokyeom, nama yang seindah senyumannyaㅡ' Soonyoung membatin), dimana lelaki itu bekerja, dan fakta bahwa lelaki itu masih single.

Setelah menjelaskan karangan bunganya yang terakhir, Soonyoung bertanya pada Dokyeom, "Jadi, kau ingin membeli karangan bunga yang mana?"

"Mmh, sebenarnya dari awal aku hanya ingin membeli kaktus kecil di etalase untuk adikku."

Soonyoung terdiam dengan wajah bingung mendengar jawaban Dokyeom, Ia yakin wajahnya pasti terlihat seperti orang idiot.

"Lalu, kenapa kau bertanya tentang karangan-karangan bunga?" Soonyoung bertanya, nadanya bingung dan heran.

Dokyeom lagi-lagi tersenyum lebar dan berkata,

"Aku hanya ingin berbicara lebih lama denganmu."
.
.

.
.

.

Thank you for reading!

x.kommde 💕

A.K (Apple Pie & Kaktus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang