Katamu tidak bisa hidup tanpaku.
Katamu kita akan selalu bersama.
Katamu kamu tidak akan meninggalkanku.
Katamu hanya aku yang bisa menjamah tubuhmu.
Katamu dan katamu bukan kataku.Sejak awal aku sudah bilang jangan berlebihan dalam berkata jika kamu tidak bisa menepatinya, aku sudah terbiasa dibohongi dan ditinggalkan dan jika kamu termasuk di dalamnya tidak masalah hanya saja jangan berjanji apa-apa.
Semua baik-baik saja setelah 2 bahkan 3 tahun kita menjalank hubungan terlarang ini. Aku perempuan dan kamu perempuan namun aku tetap memperjuangkanmu tanpa perduli akan ada rintangan di depan kita.
Aku masih bekerja seperti biasa, berharap janjiku untuk bisa hidup mandiri bersamamu dan membentuk keluarga bersamamu nanti tetap bisa menjadi prioritas dan sampai saat berakhirnya hubungan kita aku masih melakukannya.
Hinaan dari temanmu yang mengatakan bahwa aku yang merusakmu serta cacian orangtuamu yang mengatakan aku binatang dan bilang karena aku maka kamu jadi tendah preatasi tanpa diketahui orangtuamu aku adalah orang yang berprestasi di kampus dan memiliki kepercayaan dari banyak dosen maka tidak mungkin aku tidak masuk kampus tapi aku terima semua itu karena mereka adalah orangtua dan teman-temanmu ya orang yang kamu hormati dan sayangi.
Waktuku sudah tersita dengan banyaknya mata kuliah, pekerjaan dan latihanku sebagai atet nasional namun aku tidak juga melupakan bagaimana cara memanjakanmu.
Kamu suka menari walaupun orangtuamu tidak menyukainya bahkan aku pun tidak menyukainya karena akan banyak mata jelalatan yang akan menangkap gerakanmu seperti binatang buas yang ingin menangkap buruannya namun aku selalu setia menunggumu sampai selesai menari dengan teman-temanmu karena dimana bahagiamu maka disitulah bahagiaku.
Selalu bahkan rapat kerja di kantor ataupun organisasi aku percepat pelaksanaannya bahkan terkadang aku tinggalkan begitu saja untuk menjemputmu dan mengantarkanmu ke rumah agar kamu tidak kena amukan amarah orangtuamu bahkan terkadang aku melupakan latihanku sebagai atlet nasional sehingga selama 2 sampai 3 tahun bisa dihitung berapa prestasi yang aku lewatkan demi bersamamu.
Bosan katamu dan capek dengan orangtuamu, selalu aku mengatakan sabar semua hanya sementara dan nanti kamu punya pekerjaan yang jauh lebih baik dan kehidupan yang bisa mandiri maka kamu akan bisa melangkah ke yang lebih baik lagi, tidak lupa kucium keningmu untuk menyatakan semua akan baik-baik saja.
Hadiah kecil selalu aku berikan padamu yang selalu kamu ucapkan terimakasih dan mencium bibirku. Ayo sayang, kita pergi jalan kataku supaya kamu tidak memikirkan masalahmu dan itu selalu berhasil membuatmu tersenyum dan membuatku bahagia.
Aku tidak menyesali hubungan kita, mungkin kesalahanku juga yang dalam beberapa bulan sebelum kamu selingkuh dengan yang lain aku tidak punya waktu memanjakanmu.
Aku sibuk dengan kerjaan, organisasiku dan latihanku yang mengharuskanku ke kota, provinsi bahkan negara yang berbeda tapi itu hana beberapa bulan sayang.
Tidakkah kamu ingat bagaimana perjuanganku?
Tidakkah ada rasa itu lagi di hatimu?
Sudahkah tempatku digantikan olehnya?Bulan februari 2015 aku masuk rumah sakit selama 2 minggu dan kamu hanya datang sekali menjengukku, betapa rindunya aku saat itu namun tidak denganmu bahkan untuk tidur denganku yang biasa langsung kamu lakukan meletakkan kepalamu di tanganku dan memelukku dengan erat dan menciumku pun tidak ada. Ku coba menciummu saat itu namun tidak da balasannya, disitu aku sudah mengetahui bahwa kamu punya yang lain namun aku masih menyakinkan diriku bahwa kamu hanya mencintaiku dan tidak akan berpaling dariku.
Setelah keluar dari rumah sakit kamu juga tidak kunjung memperhatikanku, berusaha tersenyum walaupun aku terluka masih aku berusaha membahagiakanmu dengan memberikan perhatian-perhatian kecil.
Mungkin sudah jalannya, entah mengapa teman menarimu yang selalu membuatmu cemburu jika aku dekat dengannya mwngajakku makan di luar dan aku mengiyakannya, saat makan itulah hatiku remuk mendengar bahwa kamu sekarang sudah sering diantar jemput oleh yang lain.
Kamu tidak tau betapa air mataku sudah aku tahan agar tidak jatuh, dan temanmu menanyakan kepadaku apakah aku mau mengantar dia unuk menari dan aku mengatakan iya serta mempersiapkan diriku menerima kenyataan.
Disana aku lihat kamu berduaan dengan yang lain yang saat itu aku dan kamu masih memiliki hubungan, kamu terkejut namun langsung menyalahkanku mengapa aku jalan berdua dengan temanmu, hatiku pedih dan panas ingin meluapkan semuanya.
Bukan aku tidak mau memakimu saat itu hanya saja perasaan sayangku yang terlampau besar padamu membuatku tidak sanggup untuk mengeluarkan amarahku karena aku hanya bisa menyalahkan diri sendiri daripada membiarkanmu menangis.
Kamu hanya tersenyum melihatku dan kembali kamu menggoreskan luka dimana kamu memilih pulang dengannya tanpaku, aku tidak tau apa kamu merasa bersalah atau tidak karena itu tidak penting bagiku.
Saat aku pulang dengan temanmu ini kembli ku ditunjukkan bahwa hubungan kita harus berakhir dan berjalan masing-masing, dia mengajakku jalan terlebih dahulu dan aku melihatmu mendekap erat tubuh selingkuhanmu di deoanmu ketika dalam berkendara bukan tidak bisa aku marah hanya saja aku menghargai perasaan dan pilihanmu.
Aku terduduk ketika sampai di rumah, aku meneleponmu untuk mengatakan yang sebenarnya dan dengam gampangnya kamu berkata kamu mencintai kami berdua, kembali aku tidak marah lagi dan memintamu untuk memutuskanku, tidak kamu tau betapa kerasnya aku untuk tidak menangis.
Sampai hari in aku masih menyayangimu walaupun kisah kita sudah usai seperti yang aku katakan bahkan komunikasi pun sudah tidak ada namun hatiku masih belum meninggalkanmu, berharap suatu hari hati ini masih kamu terima.
Aku berubah menjadi lebih baik lagi dan berjuang dengan keras supaya ketika aku bertemu denganmu maka aku akan menjadi orang yang lebih pantas dan tidak membuatmu pergi lagi dariku.
Aku mencintaimu dan sampai hari ini aku masih mengharapkan kebahagianmu. Jika kebahagianmj bukan aku maka aku selalu merelakanmu dan berdoa yang terbaik untukmu.
Jika amu yang dipilih waktu untuk bersatu denganku maka waktu itu akan mempertemukan kita tapi jika waktu juga tidak mengijinkan kita bersatu maka tidak ada salahnya aku juga melangkah meninggalkanmu seperti kamu melakukannya tapi percayalah aku tidak pernah membencimu, akan selalu ada temoat untukmu kembali dan semua akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now I See
Short StoryDulu aku hanya mengenal aku dan kamu tapi ternyata sekarang aku hanya mengenal satu kata yaitu kamu.