Walaupun aku tidak pernah mengobrol dengannya, dimataku dia sosok yang humoris. Hampir tiap hari aku memandanginya dari jauh, melihat tingkah konyolnya bersama temannya dari jarak jauh. Yap, aku penggemar rahasianya..... sudah lama aku suka padanya. Tidak ada satupun temanku yang tau kalau aku menyukainya, bahkan sabahatku sendiri tidak tau. Aku memang tipe orang yang hanya memendam perasaan itu sendiri. Hanya waktu yang menjawab semua perasaanku padanya suatu hari nanti. Disaat aku sedang memandanginya......
"Cuyy.... Gua mau curhat" ucap sahabatku dengan lemas.
"Elahh, masih jaman ae galau" ucapku dengan nada mengejek.
"Ishhh lu mah, orang lagi galau di hibur kek ini malah di ledekkin"ucapnya dengan nada memelas yang di buat-buat
"Uuuww tayangku lagi galau, sini akuhhh peluk"
"Njirrr, jijik bege dengernya" ucapnya, sedangkan aku tertawa mendengar ucapannya
"Mau curhat apa sih sampe kek gitu mukanya" ucapku dengan serius
"Kita ga sekelas, sedih nih gua" ucapnya
Yap , hari ini saatnya pembagian kelas. Sekarang aku duduk dikelas 11. Satu tahun sudah melewatkan kelas sepuluh, berarti sudah satu tahun juga aku menyukainya dalam diam
"Goblok!! Kita ga bakal sekelas lah... lu ipa gua ips. Gaada ceritanya ipa sama ips satu kelas" memang tekadang sahabatku yang satu ini ajaib
"Hehehhe.." ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Ya Allah ya tuhanku dosa apa hamba sampe punya sahabat kek gini" ucapku mendramatisir keadaan
"Lebay nya mulai dehh"
Kring!!!! Percakapan dengan sahabatku terhenti setelah mendengar bel. Di saat itu juga aku dan dia berpisah menuju kelas masing masing.
Saat sampe dikelas yang sudah ramai, aku duduk dengan teman sekelasku dulu. Aku menurunkan bokongku tepat di kursiku. Setelah itu mataku jelalatan ke seluruh isi kelas mencari cogan dan setelah ku amati, aku mendengus kecewa. Tidak ada cogan di kelasku. Tidak asik. Tidak bisa cuci mata....hahahaha.
Teman sebangku menyengol lenganku, ternyata guru komputer sudah memasuki kelas. Huftttt pelajaran yang paling ku benci. Dari SD tidak ada materi komputer yang nyangkut di otakku, kalau praktek lumayanlah daripada materinya.
Tepat pukul 4.00 bel berbunyi dan waktunya aku bergegas pulang. Denggan menempuh waktu kurang lebih 30 menit menggunakan motor, aku sampe di rumah. Oiya, laian belum tau namaku kan? Namaku Adeeva Afsheen Myesha, aku biasa dipanggil shasha. Aku anak tunggal, keluarga ku sama seperti keluarga yang lainnya. Dan tadi itu sabahatku namanya Adyra Azzahra, biasa dipanggil dira. Dia catik, tidak sepertiku yang biasa saja. Rambutnya yang lurus panjang sepinggang, sedangkan diriku yang hanya sebahu agak sedikit ikal dibawahya. Tinggi badannya 160 cm dengan badan yang ramping, sedangkan aku yang hanya 155 cm dengan badan yang sedikit berisi. Kadang aku heran kenapa dia ingin berteman denganku, bahkan aku dijadikan sahabatnya. Tiba tiba bunyi pesan line membuyarkan lamunanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionAku mencintainya sejak dulu, namun ia tak sadar itu. aku yang hanya memandanginya dari jauh. aku yang menjadi penggemar rahasia dirinya......